Peserta We Love Bali Unggah Ribuan Pengalaman Wisata Bali di Media Sosial

oleh -388 views
oleh

UBUD – Program We Love Bali telah tersebar ke seluruh dunia melalui berbagai saluran komunikasi, khususnya media sosial (Instagram, Facebook, Twitter, Tiktok, Youtube). Wisatawan dalam negeri hingga mancanegara kembali diingatkan keindahan Pulau Dewata. Tak sekadar indah, wisata di Bali juga punya unsur sejarah yang kuat, edukasi pelestarian budaya serta religius.
Ya, media sosial jadi salah satu ujung tombak saluran komunikasi kekinian. Ditambah trend anak muda jaman now yang senang bermedia sosial serta travelling, kampanye We Love Bali dinilai telah mencapai sasarannya. Para pesertanya pun menikmati seluruh rangkaian acara dan ikut membantu menyebar kabar pariwisata Bali sudah siap menerima wisawatan di era New Normal usai pandemi Covid-19.

“Pendaftaran jadi peserta We Love Bali tidak sulit kok, dan mengikuti kampanye program ini menjadi pengalaman yang terlupakan. Selain mendapat teman-teman baru, saya juga bisa ikut membantu mempercepat ramainya lagi pariwisata Bali,” ujar Dewa Putu Wahyu Jati, mahasiswa yang juga salah seorang peserta We Love Bali saat ditemui sedang menikmati suguhan wisata di Toya Devasya, Batur, Kintamani, Selasa (08/12/2020).
Hal serupa dikatakan oleh peserta lainnya. “Kebetulan saya senang jalan-jalan wisata dan hobi bermedia sosial. Melalui We Love Bali, saya bisa dapat dua-duanya dan ikut membantu bangkitnya ekonomi pariwisata Bali,” beber Putu Putri Kanya Ariasagita, seorang mahasiswi di sebuah perguruan tinggi di Bali yang menjadi peserta kampanye We Love Bali.

Sementara salah satu perusahaan yang bergerak di bidang MICE (pertemuan, insentif, konvensi, pameran) yang terlibat dalam We Love Bali menjelaskan bahwa kampanye yang dilakukan Kemenparekraf/Baparekraf ini merupakan ujung tombak guna mengembalikan gairah wisatawan berkunjung ke Pulau Dewata.

“Kami dari unsur perusahaan yang bergerak di bidang wisata mendukung penuh upaya Kemenparekraf/Baparekraf. We Love Bali menjadi program yang tepat sasaran di era New Normal bagi pariwisata di seluruh dunia, khususnya Indonesia juga Bali.

Kami berharap keran izin wisata dari berbagai negara ke Indonesia segera dibuka kembali. Apalagi jika antivirus Covid-19 sudah tiba,” ungkap Bagus Suryadharma, Direktur Nusa Dua Bali Convex.
We Love Bali menjadi bukti komitmen besar Kemenparekraf/Baparekraf.

Menaikan lagi branding-nya, eksplorasi masif digulirkan melalui ‘We Love Bali’. 10 Program Famtrip yang telah dilaksanakan selama selama 2 bulan terakhir kini memasuki pengujung dan dilaksanakan pada 6-8 Desember 2020.

Program We Love Bali jadi penegas implementasi CHSE (Cleanlinnes, Health, Safety, dan Environment Sustainability). Kemasannya melalui Familiarization Trip (Famtrip) media nasional dengan zonasi 5 destinasi utama Pulau Dewata. Secara keseluruhan program ini telah melibatkan 409 pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif, 8.421 tenaga kerja serta 4.800 peserta dari masyarakat umum yang berasal dari Provinsi Bali.

Dijelaskan Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Event) Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani, bahwa implementasi penerapan CHSE melalui program ‘We Love Bali’ ini merupakan salah satu bentuk dukungan kepada para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif termasuk hotel, usaha perjalanan wisata, usaha transportasi, pemandu wisata, restoran, daerah tujuan wisata, UMKM, dan lainnya.

Program ini melibatkan 13 Professional Conference Organizers (PCO) dan 26 Biro Perjalanan Wisata yang bernaung dibawah ASITA Bali (Association of Indonesian Travel Agents/ Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia), 30 guide yang bernaung dibawah HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia), sejumlah hotel dan restoran yang bernaung dibawah PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia), sejumlah perusahaan transportasi yang bernaung dibawah PAWIBA (Persatuan Angkutan Pariwisata Bali) dan daya tarik wisata yang bernaung dibawah PUTRI (Asosiasi Pengelola Obyek Wisata).

We Love Bali juga melibatkan sekitar 4.750 peserta untuk melakukan trip keliling Bali selama 3 hari 2 malam dan menginap secara bergiliran di kawasan-kawasan pariwisata yang ada di Bali.

Syarat peserta eksplorasi We Love Bali antara lain hanya dapat mengikuti satu kali kegiatan, aktif sebagai pengguna media sosial minimal salah satu dari platform; Facebook, Instagram, Twitter, Youtube, ataupun Tiktok, memiliki kegemaran aktivitas diluar ruangan seperti berenang, snorkeling, trekking, hiking, bersepeda, dsb, serta memahami dan mampu menerapkan protokol kesehatan.

Peserta juga dituntut mempublikasikan aktivitas yang dilakukan selama mengikuti kegiatan dalam bentuk foto, video, ataupun artikel yang mengedepankan norma kesopanan dan menerapkan protokol kesehatan dan bersedia apabila digunakan oleh Kemenparekraf untuk materi promosi pariwisata.

Adapun peserta dibagi menjadi kelompok perjalanan (trip) dimana setiap kelompok terdiri dari 40 orang. Perjalanan dilakukan dengan menggunakan 2 kendaraan bus, masing-masing bus kapasitas 40 kursi hanya berisi maksimal 20 penumpang yang melalui 1 rute perjalanan. Destinasi wisata yang dikunjungi adalah destinasi wisata yang sudah populer maupun yang merupakan destinasi baru di seluruh penjuru Bali. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *