PLBN Skouw, Destinasi Eksotis di Sisi Timur Nusantara

oleh -1,542 views
oleh

JAYAPURA – PLBN Skouw, Papua, menjadi destinasi multifungsi di sisi timur Indonesia. Destinasi ini merupakan ‘jembatan diplomatik’ penghubung Indonesia dan Papua New Guinea (PNG). Setelah fisik bangunannya berganti, PLBN Skouw berkembang sebagai destinais wisata dan pusat aktivits ekonomi.

Menunjuk PLBN Skouw sebagai venue Festival Crossborder Skouw 2019 merupakan keputusan terbaik. Rencananya, festival ini akan digelar 26-28 Maret 2019. Digelar 3 hari, event ini akan menampilkan figur karismatik Ras Muhammad dan Mixmate Band. Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani mengatakan, PLBN Skouw venue luar biasa.

“PLBN Skouw ini sangat megah. Posisinya juga strategis. Fasilitasnya lengkap, termasuk ruang terbuka untuk menampung massa dalam jumlah besar. Semuanya sangat representatif. Event yang digelar di sini biasanya selalu sukses,” ungkap Ricky, Rabu (13/3).

Lain dulu, memang lain sekarang. Idiom tepat menggambarkan transformasi besar PLBN Skouw. PLBN ini berada di Distrik Muara dengan waktu tempuh 1,5-2 Jam dari Jayapura. Jalannya mulus, lebar, dan dilengkapi rambu lalu lintas yang lengkap. Usai direnovasi, PLBN diresmikan Presiden Joko Widodo pada Mei 2017. Desain bangunannya unik mengadopsi budaya setempat. Filosofinya persatuan.

Selain bangunan inti, PLBN juga memiliki zona buffer. Area ini dilengkapi sekitar 400 gerai, gedung serbaguna, Wisma Indonesia, dan asrama. Menjadi destinasi baru, kawasan ini juga dilengkapi 10 toilet bersih. “Selain menjadi pintu keluar masuk wisatawan, PLBN Skouw menjadi sentra ekonomi baru. Transaksi besar dengan perputaran uang cepat. Sebab, semua infrastrukturnya mendukung,” kata Ricky.

Berada di tepi laut, view alam PLBN Skouw dijamin eksotis. Pemandangan ini menyempurnakan detail dari area PLBN yang juga instagramable. Spot terbaik untuk swafoto diantaranya, tulisan ‘SKOUW’ di depan gedung utama. Ada juga tulisan ‘Border Post of Indonesia’ dengan nuansa merah-putih. Sisi lain adalah Patung Garuda, gapura perbatasan, higga area terbuka hijau di sekitar gedung.

“Sejak pertama diresmikan sampai sekarang pun masih ramai. Spot-spot itu digunakan untuk berfoto, apalagi wisatawan dari PNG yang berkunjung. PLBN Skouw ini juga memiliki menara tinggi berupa mercusuar. Jadi, background-nya semakin lengkap,” jelas Ricky lagi.

Menjadi destinasi masyarakat di perbatasan (Papua dan PNG), lalu lintas wisatawan di PLBN Skouw ini cukup tinggi. Mengacu data PLBN Skouw pada Agustus 2018, pergerakan rata-rata wisatawan PNG mencapai 1.000 orang per hari. Angka ini akan meledak hingga 5.000 orang per hari pada moment libur tertentu, seperti hari raya. Ricky menambahkan, PLBN Skouw memiliki potensi besar.

“Potensi besar memang dimiliki PLBN Skouw. Arus wisatawan masuk dan keluar sangat kompetitif di sana. Dengan beragam daya tariknya, kami yakin penyelenggaraan Festival Crossborder Skouw 2019 ini akan sukses. Kunjungan wisatawan PNG ini akan semakin optimal. Baik pada saat hari event, maupun sesudahnya,” lanjut Ricky.

Menguatkan Festival Crossborder Skouw 2019, ada beragam kemeriahan yang ditawarkan. Selain aksi Ras Muhammad dan Mixmate Band, ada juga aktivitas pameran, bazaar, dan parade budaya. “Pihak PLBN Skouw juga sangat kooperatif untuk mengembangkan potensinya. Ini tentu menjadi sinergi lintas sektoral yang luar biasa. Semua bahu membahu untuk kemajuan daerah perbatasan ini,” kata Ricky lagi.

Tumbuh menjadi destinasi wisata potensial, PLBN Skouw pun banjir apresiasi. Salah satunya Meteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. “Postur PLBN Skouw ini berkembang sesuai dengan yang diharapkan. Bukan hanya sebagai pintu keluar-masuk, PLBN juga menjadi destinasi wisata. Bahkan saat ini sudah jadi pusat kegiatan ekonomi. Dengan fakta ini, masyarakat di perbatasan semakin sejahtera. Program membangun Indonesia dari perbatasan pun sukses,” tutup Menpar. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *