Pola Perjalanan Overland Flores Adaptasi Perubahan Minat Wisatawan

oleh -468 views
oleh

FLORES – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tengah menyusun pola perjalanan overland Flores. Melalui Focus Group Discussion (FGD) yang digelar di Ayana Komodo Resort Labuan Bajo kepariwisataan Flores tengah disusun secara holistik. Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani menerangkan, penyusunan pola perjalanan itu dimaksudkan wisatawan mendapatkan pengalaman berkualitas ketika melakukan kunjungan wisata ke Indonesia, khususnya Flores.

Selain itu, perempuan yang karib disapa Kiki itu menilai penyusunan pola perjalanan overland ini juga sebagai bentuk adaptasi perubahan minat wisatawan dalam melakukan perjalanan wisata. Dahulu, kata Kiki, pergerakan wisatawan dilakukan secara massal atau grup. Saat ini perjalanan wisata dilakukan secara mandiri. Selain itu, penyusunan pola perjalanan overland ini untuk menawarkan produk kepada wisatawan secara inklusif sesuai dengan minatnya masing-masing. “Produk wisata ini disusun melalui pola perjalanan overland agar menjadi pedoman bagi wisatawan untuk melakukan perjalanan wisata sesuai dengan minatnya,” tutur Kiki, Rabu (11/11/2020).

Dengan segala potensi yang dimilikinya, pola perjalanan overland ini akan membuat seluruh destinasi wisata Flores tercover dalam satu produk wisata. “Pola perjalanan overland ini juga tak hanya menjadi pedoman wisatawan, tetapi juga panduan untuk pelaku usaha wisata untuk mempromosikan destinasi wisata di Flores berdasarkan paket-paket wisata yang mereka tawarkan,” ujarnya.

Untuk itu, ke depan Kiki mengaku akan mengundang tour operator untuk terlibat dalam promosi pariwisata Flores melalui pola perjalanan overland ini. “Kalau penyusunan pola perjalanan overland ini rampung, tahap berikutnya Kemenparekraf akan mengundang tour operator. Kami akan mengadakan forum label top perjalanan,” tegas dia.

Direktur Wisata Alam, Budaya dan Buatan Kemenparekraf/Baparekraf, Alexander Reyaan menuturkan, tujuan penyusunan pola perjalanan overland ini untuk menyatukan seluruh unsur program yang ditawarkan pada pariwisata Flores. “Kami satukan semua program pasar dalam pola perjalanan overland ini. Kalau ini tidak dijalankan, pola besar ini berjalan dengan baik, maka Flores akan mempunyai keunikan tersendiri dalam hal pariwisata,” papar dia.

Pria yang karib disapa Alex itu melanjutkan, dalam hal atraksi wisata pun Flores akan memiliki banyak pilihan yang bisa ditawarkan kepada wisatawan. “Atraksi itu kalau melalui konsep ada dua yaitu, atraksi spasial adalah tempat saja, dan atraksi aktivitas yang dilakukan di sebuah tempat. Selama ini kita hanya tertuju pada atraksi spesial saja. Ke depan,  aktivitas-aktivitas yang lainnya juga harus dioptimalkan,” ujarnya.

Melalui pola perjalanan overland ini eksplor seluruh potensi atraksi wisata Flores akan digabungkan menjadi satu kesatuan utuh. Nantinya, tinggal wisatawan yang menentukan pilihan sesuai tujuan mereka berwisata. “Semua akan terangkum dalam pola perjalanan overland ini. Seluruh destinasi wisata dan atraksi di Flores ini akan menjadi kekuatan lebih yang bisa menjadi ciri khas pengembangan kepariwisataan Flores,” ungkapnya.

Kepala Dinas Pariwisata Labuan Bajo, Agustinus Rinus berharap dengan disusunnya pola perjalanan overland akan semakin meningkatkan kualitas pariwisata Flores, khususnya Labuan Bajo. Ia optimistis jika panduan wisata ini dijalankan dengan baik, maka tak hanya berimbas positif terhadap pemerintah dan pelaku wisata saja, tetapi juga menggerakkan roda perekonomian masyarakat. “Kami menyambut baik penyusunan pola perjalanan overland Flores ini. Tentu ini akan semakin meningkatkan kualitas pariwisata Flores sekaligus menggerakkan roda ekonomi masyarakat,” ujarnya

Di sisi lain, Agustinus berharap dua hal penting yang juga harus ditingkatkan agar pola perjalanan overland Flores ini berjalan dengan baik. Pertama adalah SDM (Sumber Daya Manusia) yang harus terus digenjot. Kedua adalah aksesibilitas yang juga mesti terus ditingkatkan. “SDM kepariwisataan Flores juga harus ditingkatkan selain daripada aksesibilitas, khususnya transportasi darat yang menjadi penunjang implementasi pola perjalanan overland ini,” kata dia. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *