Pola Perjalanan Overland Wonderful Flores Tingkatkan Kualitas Destinasi dan Wisatawan

oleh -658 views
oleh

FLORES – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) tengah menggelar Fokus Group Discussion (FGD) Pola Perjalanan Overland Wonderful Flores. Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Rizki Handayani menegaskan, pembuatan pola perjalanan overland Flores ini dalam rangka meningkatkan kualitas destinasi sekaligus memberikan pengalaman lebih kepada wisatawan yang datang berlibur.

 

Dengan penyiapan pola perjalanan overland ini ke depan Flores akan menjadi wisata experience. Experience itu tidak hanya dilihat dari mata saja, tapi apa yang dirasakan setelah wisatawan berlibur di sini,” papar perempuan yang karib disapa Kiki di sela FGD di Ayana Komodo Resort Labuan Bajo, Rabu (11/11/2020).

 

Saat ini, pariwisata Flores telah berkembang cukup pesat. Kiki ingat betul ketika pada tahun 2000/2021 diselenggarakan Kongres HPI. Kala itu, yang destinasi yang ingin ditonjolkan oleh pemerintah setempat adalah Pulau Komodo. Seiring berjalannya waktu destinasi wisata di Flores semakin bermunculan sesuai dengan potensinya masing-masing.

 

“Saya sangat antusias dengan Flores ini. Menurut saya Flores adalah salah satu tempat paling menarik dan paling terindah yang ada di Indonesia. Perpaduan antara alam, budayanya unik dan masih living culture dengan desa adatnya. Tempatnya berbeda, budayanya berbeda, tapi indahnya sangat luar biasa. Bersyukur sekali masyarakat NTT ini diberikan alam yang indah bagai surga dunia. Masyarakat NTT juga orang paking ramah. Ini jadi keunggulan tersendiri,” kata dia.

 

Direktur Wisata Alam, Budaya, dan Buatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Alexander Reyaan menambahkan, semakin banyak bermunculan destinasi wisata baru di Flores akan bermakna semakin banyaknya orang datang berkunjung. “Mereka juga memiliki banyak pilihan wisata. Maka, overland ini dibuat sebagai panduan yang terintegrasi untuk memudahkan wisatawan berkunjung,” kata Alex.

 

Setelah pola perjalanan overland usai disusun, Alex mengaku nantinya akan diperkuat dengan pembuatan video story telling dari masing-masing atraksi wisata. “Pola perjalanan ini kalau sudah selesai kami sedang buat video story telling untuk polanya. Dari tim penyusun ini ada daerah-daerah story telling yang di munculkan,” ungkapnya. Kepala Dinas Pariwisata Labuan Bajo, Agustinus Rinus mengatakan, pada tahun 2018/2019 wisatawan yang datang ke Flores berlibur 93 persen dari Labuan Bajo. Bagi dia hal itu amat luar biasa. “Maka kami berharap pola perjalanan Flores untuk menjawab keluhan-keluhan yang ada di Flores,” tuturnya.

 

Ia mengapresiasi langkah yang diambil Kemenparekraf/Baparekraf. Menurutnya, hal ini akan meningkatkan kualitas dan kunjungan pariwisata ke Flores, khususnya Labuan Bajo. Hanya saja, yang perlu mendapat perhatian menurutnya adalah Sumber Daya Manusia (SDM). “Bayangkan, 274.000 penduduk Manggarai barat, 135.000 jiwa laki laki dan 13.9000 jiwa perempuan. 124.000 angkatan kerja, 60 persennya ijazah SD ke bawah,” kata dia. Hal inilah yang menjadi fokus perhatian agar mereka bisa berdaya saing di sektor pariwisata. “Apalagi label pariwisatanya sudah super premium. Mampukah dengan SDM yang kita miliki berdaya saing. Saya yakin mampu dan kita akan bekerja keras untuk itu,” katanya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *