Ponorogo Siapkan 85 Event Sepanjang 2019

oleh -1,997 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID – Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, bersiap menjaring banyak wisatawan sepanjang 2019. Sejumlah atraksi bakal digelar. Total, ada 85 event yang disiapkan. Calendar of Event Pariwisata Ponorogo sudah bisa dinikmati mulai pekan depan.

85 Event yang akan disajikan Ponorogo dijamin unik dan menarik. Ada unsur tradisional yang dikolaborasikan dengan budaya kontemporer. Ada juga kuliner yang disajikan masif dengan beragam varian.

“Ponorogo sangat responsif. Mereka peka membaca potensi dan kekuatan daerahnya. Setiap bulan ada banyak event yang ditawarkan kepada wisatawan. Event-event ini sangat memanjakan wisatawan. Ada beragam warna budaya khas Ponorogo yang disajikan. Inilah warna asli Ponorogo yang eksotis,” ungkap Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani Mustafa, Sabtu (5/1).

Untuk mengawali tahun 2019, sejumlah event dirilis saat Januari. Ditandai Lomba Fotografi dan Videografi, Kamis (10/1). Lomba ini jadi ajang kreativitas bagi generasi zaman now. Mereka bisa mengeksplorasi alam dan budaya Ponorogo, lalu memberikan input terkait lingkungan.

Kemudian, Pentas Reog Bulan Purnama disajikan Senin (21/1). Kemeriahan Januari ditutup dengan Pentas Wayang Kulit yang digelar Sabtu (26/1).

“Ponorogo selama ini identik dengan Reog. Nyatanya, ada banyak kekuatan budaya juga kuliner luar biasa di sana. Kolaborasi ini tentu menjadi paket wisata menarik yang harus dikunjungi,” terangnya.

Di bulan Februari, ada 7 event yang ditawarkan. Ada Gebyar Jathil Massal, 17 Februari. Jathilan merupakan elemen penting dalam Reog. Tarian ini menjadi gambaran prajurit berkuda Kerajaan Bantarangin. Nantinya tarian ini akan melibatkan ribuan pelajar, seniman, dan pelaku seni.

Ponorogo juga menyelipkan kekayaan kulinernya. Ada Festival Ngopi Bareng dan Pesta Durian. Festival Ngopi Bareng dirilis Sabtu (23/2). Sekaligus, menjadi penegas Ponorogo sebagai sentra penghasil kopi yang berkualitas, baik robusta maupun arabika. Kopi ini jadi produk andalan wilayah timur Ponorogo, tepatnya di Ngebel, Talun.

Bagaimana dengan Pesta Durian? Event ini digelar Minggu (24/2). Bumi Reog memiliki Kampung Wisata Durian dengan luas perkebunan 3 Hektare. Ada 15 jenis tanaman durian yang dikembangkan dengan jumlah 400 batang pohon. Beberapa durian yang familiar, yaitu varian kunir, bokor, sipi, hingga jenis unggul kanjeng. Durian kanjeng jadi kegemaran para tokoh msyarakat sejak era kolonial Belanda.

“Budaya dilestarikan dengan baik oleh Ponorogo. Mereka juga mengembangkan agrowisata hingga bisa menghasilkan produk berkualitas. Kopi ini sudah sangat dikenal dunia. Ponorogo ini punya kopi yang khas, baik aroma dan rasanya. Pun demikian dengan duriannya. Durian Ponorogo ini yang terbaik,” kata Kiki-sapaan Rizki Handayani Mustafa.

Bumi Reog juga membagikan karya Batik Ponorogo Street Exhibition, Sabtu (23/3). Ada banyak karya eksotis yang ditampilkan dari motifnya, lengkap dengan sejarahnya. Ponorogo juga menampilkan Festival Dalang Bocah Rabu (24/4). Festival ini jadi treatment menumbuhkan cinta seni dan budaya lokal bagi generasi milenial.

“Konsep terbaik selalu ditampilkan Ponorogo. Mereka tetap menyelipkan konsep pelestarian budaya dan tradisi. Dengan kreativitasnya, mereka mampu menghadirkan konsep tradisional menjadi komoditi dengan value tinggi. Festival Angkringan yang digelar 15 Juni nanti pun menjadi buktinya,” jelas Asisten Deputi Pemasaran I Regional II Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Adella Raung.

Festival Angkringan menyajikan beragam kuliner lengkap dengan nasi kucingnya. Ada juga banyak pilihan lauk, cemilan, hingga minuman. Nuansa tradisional makin terasa dengan gerobak kayunya. Kekayaan kuliner juga ditonjolkan dari Festival Jajanan Ponorogo dan Festival Kuliner Khas Ponorogo. Kuliner terbaik ada sate ayam, sego gegog, dawet jabung, gethuk golan, sate blendet, dan tiwul goreng.

“Kuliner ini menjadikan Ponorogo semakin kaya. Kekuatannya ini menjadi kolaborasi terbaik dengan budaya. Silahkan mulai atur perjalanan menuju Ponorogo. Sebab, event terbaik ada di sana,” ujarnya.

Menikmati Reog sebagai akar Ponorogo, ada beberapa event yang bisa diekplorasi. Gebyar Reog bisa dinikmati setiap tanggal 11 mulai Juli 2019. Event ini akan melibatkan 279 desa di Ponorogo. Ada juga Festival Topeng International yang dihelat 20-21 Juli 2019. Topeng ini jadi properti tari dengan banyak karakter dan filosofi. Dan, Reog ini merupakan salah satu topeng besar di dunia.

“Banyaknya event yang ditawarkan Ponorogo menjadi momentum terbaik penarik wisatawan. Sebab, pariwisata Indonesia membidik kunjungan wisatawan dalam jumlah besar tahun ini. Dengan adanya inisiatif dari daerah, kami optimistis target 20 Juta wisman akan tercapai,” kata Kepala Bidang Pemasaran Area I Jawa Kemenpar Wawan Gunawan.

Ponorogo melengkapi rangkaian atraksinya dengan event musik. Ada Reyog Jazz yang dihelat 27 Juli 2019. Konsep ini untuk mengakomodir kepentingan para pecinta Reog dan Jazz sekaligus. Reyog Jazz akan menampilkan musisi besar lokal dan mancanegara.

Ada juga The Beauty of Ponorogo Ethnic Percussion yang disajikan 4 Agustus 2019. The Beauty of Ponorogo Ethnic Percussion akan menampilkan beragam alat musik. Semuanya diramu hingga menghasilkan banyak ornamen musik. Diantaranya, gendang, rebana, tamborin, tom tom, gong, juga lainnya. Instrumen ini akan dikemas dengan rasa khas Ponorogo. Dan, energi penikmat musik juga bisa dieksplorasi melalui Konser Musik Nusantara pada Oktober 2019.

“Atraksi yang ditampilkan Ponorogo luar biasa dan harus diapresiasi. Selain atraksinya, amenitas dan aksesibilitasnya juga luar biasa. Jalan dan moda transportasi menuju Ponorogo sangat bagus. Di sana juga ada banyak hotel atau penginapan. Jadi, pastikan Ponorogo destinasi liburan sepanjang 2019,” tutup Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *