Presiden Jokowi Dorong YIA Jadi Pintu Masuk Wisman ke Joglosemar

oleh -667 views
oleh

YOGYAKARTA – Concern Presiden Joko Widodo untuk mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara makin kuat. Sebab, sektor pariwisata diharapkan betul-betul menjadi core economy bangsa dan sumber devisa terbesar yang sustainable ke depan.

Siang ini, Kamis 29 Agustus 2019, Presiden Jokowi meninjau progress perkembangan pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo. Presiden ingin memastikan akses pariwisata yang masuk melalui pintu Jogjakarta dan Joglosemar itu segera tuntas dan beroperasi penuh.

Dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kepala Negara secara spesifik meninjau fasilitas terminal penumpang di lantai tiga bandara yang utamanya diperuntukkan bagi penerbangan internasional.

Ditemui para jurnalis selepas peninjauan, Presiden mengatakan bahwa terminal tersebut memiliki luas 219.000 meter persegi dan dapat melayani hingga 20 juta penumpang tiap tahunnya setelah nantinya beroperasi penuh.

“Ini betul-betul sebuah bandara yang sangat besar. Terminalnya (seluas) 219.000 meter persegi yang bisa menampung 20 juta penumpang per tahun,” ujarnya.

Sebelum Bandara Internasional Yogyakarta dibangun, para pengguna layanan transportasi udara dari dan menuju daerah tersebut biasa melalui Bandara Adisutjipto yang berada di Kabupaten Sleman. Padahal, bandara yang juga melayani penerbangan internasional tersebut diketahui hanya mampu melayani penumpang hingga 1,8 juta tiap tahunnya.

Presiden berharap agar tambahan bandara dengan kapasitas terminal yang naik berkali lipat tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik untuk menarik minat kunjungan ke DIY dan Joglosemar meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia, khususnya ke Kota Budaya tersebut.

“Tambahan slot yang besar itu akan kita berikan kepada penerbangan-penerbangan luar negeri sehingga semakin banyak turis yang datang ke Indonesia, khususnya ke Yogyakarta dan sekitarnya,” kata Presiden.

Bandara Internasional Yogyakarta dan terminalnya tersebut nantinya juga akan terhubung dengan sejumlah moda transportasi yang akan semakin memudahkan para pengguna layanan. Terminal yang ditinjau Presiden kali ini juga ditargetkan untuk dapat diselesaikan dan beroperasi pada akhir Desember tahun 2019 ini.

“Ini nanti akan diselesaikan Desember. Kemudian plus nanti dihubungkan dengan kereta, selesai Maret (tahun depan),” tuturnya.

Selama peninjauan berlangsung, Presiden tampak didampingi oleh Ibu Negara Iriana Jokowi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X.

Menpar Arief Yahya membenarkan bahwa saat ini Bandara Adi Sucipto Jogjakarta hanya mampu menampung 1,8 juta penumpang setahun, dalam kondisi nyaman. Tetapi, saat ini sudah didarati 8,4 juta passangers, sehingga menjadi crowded dan banyak pesawat yang harus putar-putar di udara 20-30 menit sebelum landing.

“Ini yang sering dinamakan Nica Problem. Masalah daya tampung kapasitas angkut bandara. Customers nya sudah ada, jumlahnya besar, hampir 5x dari kapasitas optimum. Artinya begitu kapasitas dinaikkan, pasti akan cepat terpenuhi. Tinggal infrastruktur akses, jalur darat dari dan menuju bandara yang harus terintegrasi dengan baik,” tambah Arief Yahya.

Pekan lalu, Menpar Arief Yahya sudah bertemu dan diskusi detail soal akses bandara Yogyakarta International Airport tersebut dengan jajaran direksi AP I. Termasuk memasukkan bandara dalam Integated Tourism Masterplan yang sedang disusun untuk menghidupkan destinasi Joglosemar yang sudah dimasukkan dalam 5 Destinasi Super Prioritas.

“Dalam pengembangan destinasi kita selalu menggunakan rumus 3A, Atraksi Akses Amenitas. Di Akses inilah Bandara itu sangat vital, apalagi 75% wisman masuk ke Indonesia melalui jembatan udara,” ungkap Menteri Arief Yahya.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *