Ramadan, Orkestra Jerman Tampil Di Festival Musik Patrol Banyuwangi

oleh -2,643 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID– Banyuwangi selalu memiliki cara untuk menarik wisatawan. Tak terkecuali saat Ramadan. Di bulan Ramadan ini, Banyuwangi akan menghadirkan event menarik. Yaitu Festival Musik Patrol, 28 – 29 Mei. Festival ini dijamin keren. Karena, bakal dimeriahkan Steinhaus Orchestra, grup musik orkestra asal Jerman.

“Hari pertama, festival akan diramaikan penampilan 12 peserta mancanegara yang tergabung dalam program Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI). Para peserta ini tengah belajar seni dan budaya Banyuwangi. Sedangkan Orkestra asal Jerman tampil di hari kedua,” Ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi MY Bramuda, Rabu (23/5).

Bramuda menjelaskan, dalam dua hari pelaksanaan, Festival Patrol diikuti 25 grup dari 25 kecamatan se-Banyuwangi. Para peserta akan berkeliling kampung dengan membawakan lagu-lagu bernafaskan Islami.

“Peserta kita bagi dua, hari pertama yang tampil 12 grup, dan hari berikutnya 13 grup. Setiap grup terdiri dari 15 personel dengan masing-masing memainkan berbagai alat musik. Ada yang pegang gong, terothok, seruling, tempal, kenthongan atau pethit,” ujar  Bramuda.

Festival ini akan dimulai pukul 20.00 WIB. Atau, setelah sholat taraweh. Para peserta akan saling berkompetisi untuk memberikan penampilan yang terbaik. Setiap hari, rute yang dilalui akan dibuat berbeda. Hal ini dilakukan sehingga lebih banyak masyarakat yang dapat menikmati musik patrol. Selain itu juga akan ada Festival Musik Hadrah yang akan digelar 26-27 Mei 2018.

Musik Patrol adalah musik tradisional yang menggunakan alat musik sederhana yaitu kentongan. Kentongan yang digunakan bermacam – macam dengan berbagai ukuran. Kentongan-kentongan itu dibunyikan secara teratur. Sehingga, menghasilkan suara yang indah dan enak didengar. Musik ini banyak dimainkan masyarakat, terlebih, saat Ramadan. Tujuannya untuk membangunkan orang supaya segera sahur. 

Terpisah, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, festival ini bertujuan untuk mengenalkan kepada khalayak tentang seni dan budaya Banyuwangi. Selain itu untuk. menjaga tradisi luhur yang berkembang di masyarakat agar tidak punah. “Setiap tahun, Festival Hadrah dan Festival Patrol ini kami gelar secara masif yang diikuti oleh pelajar dan kalangan umum,” kata Anas.

Patrol, kata Anas, tak hanya sekedar tradisi warga membangunkan sahur, tapi juga bentuk menjaga keamanan lingkungan.

“Festival Patrol ini akan mengingatkan kita tentang pentingnya guyub dan peduli dengan tetangga seperti yang dilakukan orang tua kita dahulu. Patrol ini kan menunjukkan cara pedulinya warga membangunkan tetangganya agar tidak ketinggalan makan Sahur sekaligus menjaga keamanan lingkungan,” pungkas Anas.

Menteri Pariwisata Arief Yahya pun sumringah dengan gelaran tersebut. Menurutnya, Banyuwangi selalu konsisten menyelenggarakan event yang berkualitas serta kreatif. Pesona Ramadan makin kental di Banyuwangi dengan digelarnya 2 festival ini.

“Tidak sia-sia saya menetapkan Banyuwangi sebagai The City of Carnival and Festival. Selalu saja ada yang baru dan menarik dipersembahkan oleh Banyuwangi. Serta selalu konsisten,” kata Menpar Arief Yahya.

Menpar juga menyatakan, Kabupaten Banyuwangi berhasil mengeksplorasi seni budaya, keindahan alam, olahraga hingga beragam potensi daerah yang pastinya akan menjadi tontonan menarik bagi wisatawan.

“Sejumlah atraksi baru dihadirkan serta selalu melibatkan masyarakat. Atraksi-atraksi baru tersebut semakin memperkaya dan memperkuat posisi Banyuwangi dalam peta persaingan pariwisata,” pungkas Menpar Arief Yahya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *