Rangkul Mahasiswa, Kemenpar Perkuat SDM Kepariwisataan

oleh -1,449 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID, JAKARTA – Untuk menciptakan pariwisata yang unggul, Kementerian Pariwisata tidak hanya memperkuat destinasi. Kualitas sumber daya manusia (SDM) sektor ini juga diperhatikan. Peningkatan SDM dilakukan lewat Pelatihan Dasar SDM Kepariwisataan Goes to Campus. Kegiatan ini akan digelar di Kampus UIN Antasari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis (7/2).

Hal tersebut disampaikan Kasubbid Pengembangan SDM Kepariwisataan Kemenpar Alfin Merancia. Dijelaskannya, pengembangan pariwisata tidak hanya mengenai destinasi. Pengembangan SDM pun sangat penting.

“Sebab, kepariwisataan meliputi berbagai kegiatan yang berhubungan dengan wisata. Jika pengembangan objek dan daya tarik wisata tersebut dipadukan dengan pengembangan usaha jasa pariwisata, hasilnya bisa maksimal. Usaha jasa itu bisa meliputi biro perjalanan, jasa konvensi, penyediaan akomodasi dan penyediaan transportasi wisata. Peningkatan kualitas SDM, jasa, dan sarana, akan membuat wisatawan berdatangan,” papar Alfin, Selasa (5/2).

Ditambahkan Alfin, hasil yang optimal akan diperoleh apabila upaya pengembangan didukung pembangunan yang memadai. Baik pembangunan sumber daya alam maupun sumber daya manusia.

“Dari kedua sumber daya ini, yang paling penting dalam menentukan keberhasilan pembangunan adalah sumber daya manusia. Jika sebuah negara memiliki sumber daya manusia yang terampil dan berkualitas, maka negara itu akan mampu mengelola sumber daya alam yang jumlahnya terbatas. Demikian pula halnya dengan pembangunan pariwisata di Indonesia,” paparnya.

Hal senada disampaikan Kabid Pengembangan SDM dan Sertifikasi Kompetensi Kemenpar Gunawan Wimbawa. Menurutnya, sumber daya alam Indonesia yang melimpah hanya akan dapat dikelola dengan baik apabila dikelola oleh SDM pariwisata yang unggul dan berkualitas.

“Hal terpenting dalam pembangunan sumber daya manusia pariwisata adalah melakukan pembangunan masyarakat (community development). Bukan hanya sekadar meningkatkan pendapatan, tetapi lebih luas lagi. Yaitu mengembangkan kapasitas sumber daya manusia individu dan masyarakat. Sehingga, mampu menolong diri mereka sendiri untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik. Caranya, dengan menggunakan sumberdaya internal dan eksternal,” paparnya.

Gunawan Wimbawa menambahkan, masalah SDM merupakan tantangan yang cukup berat bagi pengembangan pariwisata Indonesia. “Karena, Sumber Daya Manusia sangat menentukan segala sesuatu yang berhubungan dengan pariwisata,” terangnya.

Hal senada disampaikan Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar Ni Wayan Giri Adnyani. Dijelaskannya, kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengembangan pariwisata masih rendah. Akibatnya, jumlah sumber daya manusia yang terampil dan profesional di bidang pariwisata, khususnya masyarakat sekitar kawasan pariwisata, sangat minim.

“Akibatnya, mutu pelayanan yang dihasilkan menjadi kurang baik. Banyak rencana pengembangan pariwisata yang gagal karena kurang mendapat dukungan,” katanya.

Giri menambahkan, dua komponen utama dalam pariwisata berbasis masyarakat adalah Guru dan Mahasiswa. Sebagai masyarakat yang terdidik, mereka mempunyai peran yang sangat penting dalam menunjang pembangunan pariwisata.

“Peran Guru dan Mahasiswa dalam memelihara sumber daya alam dan budaya, sangat dibutuhkan. Intinya, pembangunan pariwisata akan sulit terwujud ketika masyarakat setempat merasa diabaikan. Atau hanya sebagai objek, serta merasa terancam oleh kegiatan pariwisata di daerah mereka. Di sisi lain, profesionalisme SDM di destinasi merupakan tuntutan. Khususnya dalam menghadapi persaingan global,” papar Giri.

Menteri Pariwisata Arief Yahya, menilai pariwisata membutuhkan sumber daya manusia pariwisata yang berkualitas.

“Itu pun belum cukup. SDM pariwisata harus mempunyai gagasan, inovasi dan etos kerja profesional. Tentu tidak mudah untuk memperoleh tenaga-tenaga profesional di bidang pariwisata. Harus ada upaya-upaya untuk meningkatkan keahlian dan ketrampilan tenaga kepariwisataan,” katanya.

Menurutnya, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, terutama di daerah- daerah tujuan wisata, akan berpengaruh positif pada perkembangan pariwisata daerah.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *