Savana Doro Ncanga, Nuansa Afrika di Bumi NTB

oleh -1,822 views
oleh

DOMPU – Siapa yang bisa menampik pesona Gunung Tambora. Destinasi ini menawarkan seribu satu keunikan yang menawan. Salah satunya Padang Savana Doro Ncanga di Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Hamparan savana membentang indah. Nuansanya mirip seperti Afrika. Saking indahnya Doro Ncanga pun menjadi tempat dilaksanakannya puncak acara Festival Pesona Tambora 2019.

“Soal pesona NTB memang jagonya. Daerah ini memiliki destinasi petualangan yang menakjubkan. Seperti halnya Doro Ncanga yang suasananya mirip dengan suasana padang savana di benua Afrika,” ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya, Rabu (10/4).

Destinasi unggulan yang terletak sebelah selatan kaki Gunung Tambora ini memang keren. Uniknya jika di Afrika wisatawan disuguhkan hewan liar, di Doro Ncanga wisatawan disuguhkan pemandangan hewan ternak yang dilepas liar oleh pemiliknya.

Sapi, kerbau hingga kuda dapat ditemukan berkeliaran bebas mencari makan. Para pemiliknya pun tidak takut hewan peliharaannya ini tertukar atau pun hilang.

Para hewan ternak ini ditandai dengan diberi simbol, dicetak di badannya sesuai dengan ketentuan pemiliknya.

Hal ini tentu berbeda dengan daerah di Pulau Jawa, di mana hewan ternak dikandangi dan diikat. Namun, di tempat ini hewan dilepas agar bisa mencari makanan yang disukai di alam.

“Doro Ncanga menjadi destinasi yang pas bagi wisatawan pencinta fotografi. Jutaan hewan berkeliaran di padang savana setiap harinya menjadi objek foto yang eksotis. Apalagi dengan background Gunung Tambora yang indah,” ucap Menpar Arief.

Bonus lainnya adalah bebatuan hasil letusan gunung Tambora pada tahun 1815. Hamparan bebatuan ini semakin membuat suasana semakin indah. Panas terik pun tak menyurutkan hewan-hewan ternak ini mencari makan. Kala siang mereka mendinginkan diri di beberapa mata air yang ada di Doro Ncanga.

“Pelepasan hewan ternak di padang savana sudah dilakukan turun-temurun dan sudah puluhan tahun lamanya. Ini sudah menjadi sebuah budaya bagi warga Dompu,” ujar Kepala Dinas Pariwisata, NTB, Lalu Mohammad Faozal.

Faozal menambahkan, hewan-hewan ternak di sini sangat mahir dalam menjelajahi savana. Bahkan mereka pandai mengatur waktu hidupnya sesuai dengan kebutuhan tanpa diatur oleh pemiliknya, mulai dari tidur, istirahat, makan, dan minum.

Ketika memasuki kawasan padang savana pada pukul 04.00 WITA, hewan ternak yang makan di kaki Gunung Tambora akan berjalan ribuan meter menuju pusat air minum di sekitar pinggir pantai.

Pada pukul 12.00 WITA, hewan ternak akan mengatur jadwal istirahat hingga sore hari. Sedangkan pada pukul 16.00 WITA, hewan-hewan tersebut akan kembali berjalan mencari makanan di sekitar kaki gunung.

Pemandangan padang savana di sore hari juga sangat menarik, karena akan terlihat ratusan ternak yang melintasi area padang savana.

Bahkan pengguna jalan raya yang melintasi savana ini banyak yang turun dari kendaraannya untuk memotret momen ini. Kadang hewan-hewan ini melintasi jalan raya dan cukup berbahaya bagi pengendara yang tidak hati-hati.

“Tidak hanya di Padang Savana Doro Ncanga yang menjadi tempat pelepas hewan ternak, area kaki Gunung Tambora lain seperti di Padang Savana Saraenduha pun terjadi hal yang sama. Meski area pelepasan memang tidak terlalu luas seperti Doro Ncanga. Silahkan datang dan rasakan sendiri sensasi berpetulang di Doro Ncanga,” ucap Faozal.

Ketua Pelaksana CoE 2019 Kemenpar Esthy Reko Astuti pun terpukau dengan keindahan Doro Ncanga. Nuansa padang savana yang indah berpadu manis dengan kemegahan Gunung Tambora. Belum lagi balutan keindahan Teluk Saleh yang menghimpitnya di sebelah selatan.

“Salah satu tujuan Festival Pesona Tambora adalah untuk mengangkat destinasi eksotis disekitar Gunung Tambora. Seperti halnya Doro Ncanga ini. Keberadaannya menjadi sebuah destinasi yang wajib untuk disambangi wisatawan,” tutup wanita yang juga Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural Kemenpar itu.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *