Sawahlunto Internasional Songket Carnaval 2020 Asah Kreativitas Desainer di Era Milenial

oleh -380 views
oleh

SAWAHLUNTO – Selain menggerakkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif serta mempromosikan kain songket Sawahlunto, gelaran “Sawahlunto Internasional Songket Carnaval 2020” juga dihelat dalam rangka mengasah kreativitas desainer untuk semakin adaptif mengkreasikan produk mereka kepada kalangan milenial. Ketua Cita Tenun Indonesia (CTI), Okke Rajasa menuturkan, sebagai produk budaya kain tenun di Indonesia erat kaitannya dengan tradisi.

“Karena umumnya motif dan ragam hias tenun menceritakan tentang makna dari aktivitas budaya suatu suku dan masyarakat. Di Indonesia setiap suku masih memelihara adat istiadat mereka dengan baik,” kata Okke, Sabtu (28/11/2020). Oleh karena itu, Okke melanjutkan, ragam hias tenun dari suatu daerah menjadi ambassador dari produk budaya suatu suku.

“Keunggulan dari tenun Indonesia yaitu antara lain memiliki banyak teknik dalam proses pembuatannya. Untuk melestarikannya juga diadakan program pelatihan dan pengembangan,” kata dia.

Visi CTI sendiri melestarikan tenun Nusantara sebagai warisan budaya tinggi (heritage). Program kerja CTI mencakup pelestarian, pelatihan dan pengembangan perajin, serta pemasaran.

CTI bekerjasama dengan tiga mitra desainer yang terdiri dari desainer tekstil, desainer fashion, dan desainer interior dengan tujuan memberikan wawasan kepada para perajin untuk mengaplikasikan tenun ke dalam produk fashion maupun interior. “Event ini juga amat baik untuk mengasah kreativitas para desainer agar menghasilkan produk adaptif di era milenial saat ini. Tujuannya sudah barang tentu agar kelestariannya terjaga,” kata dia.

Sebagaimana diketahui, saat ini tengah berlangsung event “Sawahlunto Internasional Songket Carnaval 2020” yang diselenggarakan pada 28-30 November 2020. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) memberikan dukungan penuh penyelenggaraan event yang mengambil tema “Beauty of Culture in Harmony” itu.

Koordinator Pemasaran Regional 1 Area 1 Kemenparekraf/Baparekraf, Taufik Nurhidayat menjelaskan, salah satu bentuk dukungan yang diberikan adalah mempromosikan kain songket Sawahlunto kepada masyarakat Nusantara dan dunia internasional. Event ini, kata Taufik, tentu akan semakin memperkenalkan songket Sawahlunto kepada wisatawan dalam negeri. Sementara promosi di dunia internasional dilakukan secara online oleh karena promosi offline masih belum dimungkinkan di masa pandemi COVID-19 saat ini. “Salah satunya kita akan promosikan kain songket Sawahlunto ini melalui e-commerce yang dilakukan secara massif. Dengan begitu harapan kita kain songket Sawahlunto akan semkin dikenal masyarakat dunia,” harap dia.

Menurut Taufik, jika pandemi COVID-19 telah usai, bukan tak mungkin kain songket Sawahlunto yang kaya warna dan makna akan diikutsertakan pada pameran produk ekonomi kreatif internasional. “Nanti ketika pandemi usai kita promosikan di luar negeri,” tegasnya.

Menurut Taufik, selama ini Kemenparekraf/Baparekraf berkomitmen mendukung penuh sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di daerah-daerah melalui berbagai macam program dan event yang dirancang. “Kemenparekraf tetap akan konsisten dengan event-event atau dukungan di daerah, baik itu yang sifatnya bisnis ke bisnis travel atau bisa meningkatkan pergerakan jumlah wisatawan domestik maupun penggeliatan ekonomi di daerah,” ujarnya.
Ke depan, Taufik menegaskan jika Kemenparekraf/Baparekraf telah siap merancang event dengan perhelatan yang lebih besar dari sisi kuantitas peserta maupun kualitasnya.

Wali Kota Sawahlunto, Deri Asta memaparkan, meski pameran ini diselenggarakan dalam situasi berbeda dari kegiatan sebelumnya, namun tentu saja tanpa mengurangi semangat yang ingin ditonjolkan yaitu membangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif. “Sawahlunto ini sudah masuk zona kuning COVID-19. Kegiatan yang kita lakukan pada hari ini perbedaannya yaitu, sesuai dengan protokol kesehatan. Harapannya tentu apa yang kita lakukan pada hari ini dapat memberi manfaat bagi pertumbuhan songket Silungkang yang sangat erat kaitannya dengan pariwisata di Sawahlunto,” papar dia.

Atas nama Pemerintah Kota Sawahlunto, Deri mengucapkan terima kasih atas penyelenggaraan event ini. Ia berharap event ini dapat meningkatkan mutu dan kualitas serta pemasaran songket Sawahlunto. “Songket Silungkang ini juga sudah dapat legitimasi berstandar nasional ditetapkan sebagai warisan budaya nasional oleh Kementerian Kebudayaan. Langkah Pemerintah Kota Sawahlunto beserta seluruh masyarakat Sawahlunto bagaimana melestarikan songket ini sudah pada jalurnya. Ke depan bagaimana agar bisa semakin berkembang, itu yang harus dipikirkan,” tutur dia. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *