Seru, Warga Papua Nugini Diperkenalkan dengan Permainan Tradisional Indonesia

oleh -972 views
oleh

MERAUKE – Indonesia memiliki banyak sekali permainan tradisional. Permainan yang pastinya sudah dikenal di penjuru negeri. Lantas apa jadinya jika permainan tradisional ini diperkenalkan ke masyarakat Papua Nugini? Jawabannya, Seru!

Keseruan ini terjadi di hari kedua Festival Crossborder Sota 2019, Sabtu (15/6). Ada tiga permainan tradisional Indonesia yang diperkenalkan. Pertama tarik tambang, kemudian lomba bakiak berisi 4 orang, dan lomba lari dengan batok kelapa.

Kegembiraan langsung terpancar dari pengunjung festival. Khususnya yang berasal dari Papua Nugini. Sebab, games yang dihadirkan belum pernah mereka lihat sebelumnya. Khususnya lomba bakiak dan lari demgan batok kelapa.

Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III Muh Ricky Fauziyani mengatakan games menjadi bagian dari strategi untuk mendatangkan wisatawan Papua Nugini.

“Berbagai treatment memang harus dilakukan untuk mendekatkan diri dengan masyarakat Papua Nugini. Salah satu yang kita tampilkan adalah games tradisional. Dan terbukti games ini bisa menarik perhatian wisatawan Papua Nugini,” paparnya.

Suasana seru tercipta di lomba bakiak. Satu tim yang terdiri dari empat orang, membuat peserta asal Papua Nugini kerepotan. Namun, disitulah keseruan tercipta. Alih-alih berjalan, para peserta malah terjatuh. Mereka kesulitan menggerakkan kaki bersama-sama.

“Dalam games, kita mengajak masyarakat untuk memperkuat kebersamaan. Mereka yang kompak, pasti memenangkan lomba. Karena tantangan sesungguhnya ada di situ. Tapi suasana yang tercipta benar-benar meriah. Ada kegembiraan di sana,” katanya.

Selain games, hari kedua Festival Crossborder Sota 2019 juga dibuat seru oleh aksi Maro Band, dan Bremer Band. Mereka sukses membuat seluruh pengunjung bergoyang. Berkali-kali mereka menghadirkan musik berirama beat dan reggae. Dua genre yang sangat digemari di sana.

Ada juga lagu-lagu dari Papua Nugini yang dibawakan. Dan strategi ini sukses membuat wisatawan Papua Nugini mendekat ke panggung.

Menteri Pariwisata Arief Yahya, memberikan acungan jempol untuk strategi yang diterapkan di Festival Crossborder Sota 2019.

“Luar biasa. Karena wisatawan asal Papua Nugini juga diajak menikmati budaya Indonesia. Budaya dalam bentuk games. Ini bukan hanya memberikan kegembiraan, tapi juga memperkenalkan budaya kita. Sukses buat Festival Crossborder Sota,” tutur mantan Dirut PT Telkom itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *