Sinergi dengan SMSI, Giliran Semarang Gelar FGD Jurnalisme Ramah Pariwisata

oleh -1,978 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID– Bekerjasama dengan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), Kementerian Pariwisata kembali menggerakkan Jurnalisme Ramah Pariwisata. Tepatnya melalui Focus Group Discussion (FGD). Event ini diselenggarakan di Aston Hotel and Convention Center, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (24/11).

FGD Fasilitasi Pengembangan Teknologi Informasi dan Telekomunikasi-Pencanangan Gerakan Jurnalisme Ramah Pariwisata di Semarang, adalah lanjutan. Event yang sama telah digelar di Hotel Sari Pan Pasific Jakarta. Tepatnya pada 24 Oktober lalu.

Untuk acara di Semarang, narasumber dari Jakarta yang hadir adalah Ketua Umum SMSI Auri Jaya, Sekjen SMSI Firdaus, serta Staf Khusus Menteri Pariwisata Bidang Komunikasi dan Media Don Kardono.

Menurut Don, media memiliki peran penting dalam pembentukan citra pariwisata.

“Media masuk dalam komponen Pentahelix (akademisi, industri, komunitas, pemerintah, dan media). Peran media sangat strategis. Khususnya dalam pencitraan. Untuk itu, harus ada sinergi antar pemerintah dan media, dalam hal ini Kementerian Pariwisata,” paparnya.

Dijelaskannya, media juga bisa membantu menekan peredaran hoax. Apalagi, pariwisata cukup rentan dengan pemberitaan bohong atau hoax.

“Saat ini, setiap orang dengan mudah mendapatkan informasi. Namun, tingkat kebenarannya belum pasti. Dan hal ini memiliki daya rusak yang kuat terhadap ekosistem pariwisata. Ini harus ditangkal. Dan ini merupkan tugas media sebagai pengawal pariwisata Indonesia,” katanya.

FGD Jurnalisme Ramah Pariwisata dimulai pukul 08.00 WIB dengan diawali sejumlah sambutan. Sesi FGD dimulai sekitar pukul 09.30 WIB. Don Kardono akan tampil sebagai moderator.

Selain mengundang perwakilan media dari Jakarta dan Jawa Tengah, FGD juga menyertakan sejumlah perwakilan hotel dan pelaku pariwisata.

Menteri Pariwisata Arief Yahya, menyambut baik kerjasama antar komponen Pentahelix ini. Karena peran Pentahelix sangat penting.

“Terlebih peran media. Buat pariwisata, media adalah guardian. Penangkal segala berita buruk. Lewat media, citra pariwisata bisa menjadi baik. Dan jelas hal itu punya impact untuk kunjungan wisatawan,” kata Menpar Arief Yahya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *