Sosialisasi CHSE, Kemenparekraf Ajak Penggiat Sosmed Famtrip Wisata Malang-Banyuwangi

oleh -3,494 views
oleh

JAKARTA – Terbatasnya mobilitas masyarakat akibat pandemi COVID-19 serta ditutupnya destinasi pariwisata memberikan dampak ekonomi yang cukup besar, utamanya di sektor pariwisata. Untuk menggairahkan kembali industri pariwisata, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) gencar menarik minat wisatawan Nusantara (wisnus) untuk mengunjungi destinasi wisata di Indonesia dengan protokol CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety & Environment). Dalam kerangka itu, Kemenparekraf mengajak para penggiat sosial media (sosmed) untuk melakukan program wisata pengenalan Familiarization Trip (Famtrip) ke Malang dan Banyuwangi, Jawa Timur. Famtrip dengan tema “Sosialisasi CHSE melalui Perjalanan Wisata Pengenalan Malang dan Banyuwangi dilaksanakan pada tanggal 2–6 November 2020. 

Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf, Rizki Handayani Mustafa menjelaskan, langkah ini dilakukan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dengan melaksanakan program wisata pengenalan bagi pasar wisata Nusantara maupun mancanegara. “Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk menggerakkan roda perekonomian usaha pariwisata di Indonesia khususnya Malang dan Banyuwangi,” ujarnya, Rabu (18/11/2020).

Direktur Promosi Wisata Minat Khusus Kemenparekraf, Adella Raung menambahkan, kali ini Kemenparekraf bekerja sama dengan pegiat sosial media Indonesia, khususnya di bidang traveling yaitu Alfira Naftaly (@anak_bebek), Akbar Hendar (@akbarhendar), Febrian (@_febrian), Stuart Collin (@stuartcollin) dan Uki Wardoyo (@ukiwardoyo) untuk Famtrip ke Malang dan Banyuwangi. 

“Tujuannya tak lain agar wisatawan Nusantara lebih mengenal destinasi–destinasi yang ada di Indonesia, khususnya Malang dan Banyuwangi. Kegiatan ini juga dimaksud sebagai sarana mengedukasi sekaligus menginformasikan bahwa pada destinasi wisata di Malang dan Banyuwangi telah mengimplementasikan protokol CHSE dengan melakukan 3M yaitu menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan, khususnya di Gunung Bromo, Gunung Kawah Ijen, Taman Nasional Baluran dan Hutan De Djawatan,” terang Adella.

Tak hanya destinasi, Adella menjelaskan jika pelaku wisata di Malang dan Banyuwangi yang bergerak di bidang maskapai, akomodasi, restoran dan destinasi wisata di Malang dan Banyuwangi juga sudah siap untuk menyambut wisatawan dengan mengimplementasikan protokol CHSE yang mana terdapat stasiun cuci tangan, cek suhu dan menerapkan physical distancing. “Melalui kegiatan ini kami berharap informasi yang akurat tentang kondisi kepariwisataan Indonesia dengan implementasi protokol CHSE dapat tersosialisasikan dengan baik kepada masyarakat,” harap Adella. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *