STP Bali Menggelar Bazzar Milenial Kewirausahaan untuk Mahasiswa

oleh -1,224 views
oleh

BALI – Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bali terus melatih mahasiswanya untuk menjadi wirausahawan handal setelah lulus. Salah satunya dengan menggelar Bazzar Milenial Kewirausahaan oleh Program Studi Manajemen Bisnis Perjalanan (MBP) di Kompleks STP Bali, Senin (29/4).

Ketua STP Bali Byomantara mengatakan, membangun jiwa dan semangat kewirausahaan memang tidak mudah dan perlu dilatih. Permasalahan yang selama ini menjadi sorotan publik di negeri ini adalah bertambahnya jumlah pengangguran dari kalangan terdidik.

“Angka lulusan perguruan tinggi jumlahnya setiap tahun bertambah, sedangkan lapangan pekerjaan yang tersedia semakin sempit. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi jumlah pengangguran adalah dengan membangun usaha sendiri atau berwirausaha,” ujar Byomantara.

Pria yang akrab dipanggil Byo ini menjelaskan, Bazzar Milenial Kewirausahaan yang diadakan Program Studi MBP adalah upaya menjawab tantangan itu. Bazar Millenial Kewirausahaan merupakan proyek akhir dari mata kuliah kewirausahaan (KEW) dengan 3 SKS. Tujuannya untuk membangkitkan jiwa wirausaha dan kreatifitas mahasiswa sesuai minat dan motivasinya.

“Kegiatan ini merupakan bagian dari materi perkuliahan kewirausahaan yang diambil oleh para mahasiswa. Selain mendapat teori di ruang kelas, mahasiswa juga diminta untuk praktik bagaimana membuat produk, brand hingga memasarkannya ke konsumen,” tegas Byo.

Capaian kegiatannya adalah mengukur kompetensi dalam memahami, menerapkan dan menjadikan pola hidup berwirausaha. Dengan kemampuan berkomunikasi, memimpin dan menerapkan manajemen usaha dalam mengelola usahanya dengan baik dan benar.

“Dengan semakin berkembangnya sebuah usaha, tentunya membutuhkan semakin banyak karyawan dan hal ini akan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar,” ujar Byo.

Byo juga menjelaskan, kewirausahaan adalah proses mencari peluang dan menciptakan sesuatu yang baru dan inovatif secara terencana dan terorganisir. Usaha yang diciptakan memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan banyak orang.

“Oleh karena itu setiap orang tentunya memiliki peluang dan kesempatan yang sama dalam kegiatan wirausaha,” tambahnya.

Menurutnya, berwirausaha memang terlihat mudah, namun untuk membangun suatu usaha yang sukses dan berhasil, diperlukan beberapa metode yang tepat.

“Ini juga merupakan uoaya menambah lapangan pekerjaan juga membantu untuk mengurangi pengangguran yang ada saat ini,” pungkasnya.

Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar, Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan, Kemenpar juga punya
Wonderful Indonesia Tourism Entrepreneurship (WITE). Program ini merupakan upaya dari Kemenpar guna melahirkan sekaligus mengembangkan entrepreneur di bidang pariwisata.

“Mata kuliah kewirausahaan bukan sekadar pelengkap. Tapi menjadi mata kuliah utama di enam PTP, termasuk STP Bali. Untuk itu, diperlukan perubahan mindset dari pengelola, dosen dan mahasiswa,” terang Giri.

Dikatakannya, tidak hanya dalam tatanan teori dan praktik, STP Bali juga menghadirkan ruang bagi para mahasiswa PTP untuk mengembangkan sumber pendanaan untuk calon entrepreneur. Juga mengembangkan model bisnis untuk desa wisata dalam kompetisi bisnis.

Dengan lahirnya pengusaha-pengusaha baru di bidang pariwisata tersebut, lanjut Giri, kemudian diharapkan mampu menggerakkan industri pariwiasta.

“Bertambahnya pelaku industri pariwisata akan menarik jumlah wisatawan. Industri pariwisata tersebut mencakup destinasi pariwisata, perjalanan, perhotelan, kuliner dan sebagainya,” sebut Giri.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan melalui Wonderful Indonesia Tourism Entrepreneurship diharapkan dapat menghasilkan pengusaha-pengusaha baru di bidang pariwisata. Sehingga mampu menggerakkan industri pariwisata.

“Program WITE menargetkan minimal 10 persen alumni PTP menjadi entrepreneur yang terkait bidang pariwisata,” ujar Menpar Arief Yahya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *