Sukseskan Mandalika MotoGP 2021, Kemenparekraf Gelar Business Gathering Industri Pariwisata

oleh -473 views
oleh

MATARAM – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menggelar Business Gathering Industri Pariwisata Lombok-Sumbawa pada Kamis (10/12/2020) di Lombok Astoria Hotel. Business Gathering ini diselenggarakan guna memaksimalkan kesuksesan penyelenggaraan Mandalika MotoGP 2021. Sebagaimana diketahui, Sirkuit Mandalika akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan MotoGP 2021. Event balap motor dunia itu diharapkan memberikan dampak signifikan bagi perekonomian Indonesia, khususnya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Untuk menyukseskan penyelenggaraan Mandalika MotoGP 2021, Kemenparekraf/Baparekraf menggelar Business Ghatering Industri Pariwisata Lombok-Sumbawa yang akan dihadiri puluhan industri pariwisata di Lombok dan Sumbawa.

 

Direktur Pemasaran Regional I Kemenparekraf/Baparekraf, Vinsensius Jemadu menjelaskan, dalam pertemuan “Business Gathering Industri Pariwisata Lombok-Sumbawa” ada beberapa hal yang akan dibahas berkaitan dengan penyelenggaraan Mandalika MotoGP 2021. Di antaranya adalah penguatan konektivitas dan infrastruktur kesiapan destinasi dan Sumber Daya Manusia (SDM).

“Mandalika MotoGP 2021 ini adalah momentum untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata kita yang terpuruk imbas pandemi COVID-19. Untuk itu, segala hal yang berkaitan dengan kesiapan penyelenggaraan itu harus betul-betul matang,” kata Vinsensius Jemadu, Rabu (9/12/2020).

Di sisi lain, hal yang juga menjadi fokus pembahasan adalah penyiapan destinasi dan desa wisata sebagai atraksi yang bisa menjadi minat penonton MotoGP untuk melakukan perjalanan wisata. Untuk itu, strategi promosi harus dilakukan dengan baik dan tepat sasaran sesuai kebutuhan mereka.

“Strategi dan penguatan promosi juga menjadi bagian yang akan dibahas pada pertemuan “Business Gathering Industri Pariwisata Lombok-Sumbawa” ini. Termasuk di dalamnya adalah kesiapan protokol CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainable) dan calender event Lombok-Sumbawa 2021 sebagai bagian dari upaya promosi dan reaktivasi pariwisata,” kata pria yang karib disapa VJ itu.

Koordinator Pemasaran Regional 1 Area 1 Kemenparekraf/Baparekraf, Taufik Nurhidayat menambahkan, promosi dan kesiapan destinasi menjadi bagian penting untuk sukses penyelenggaraan Mandalika MotoGP 2021. Dalam kerangka memaksimalkan hal tersebut, pemerintah telah menetapkan Mandalika sebagai Destinasi Super Prioritas (DSP) yang mendapat perhatian khusus.

“MotoGP ini kan event kelas dunia. Jutaan pasang mata akan tertuju ke Indonesia, khususnya Mandalika ini. Nah, apakah mereka hanya sekadar menyaksikan MotoGP saja. Tidak. Mereka juga akan berwisata di Lombok dan Sumbawa bahkan ke destinasi lain di Indonesia. Ini adalah kesempatan kita untuk membangkitkan kembali pariwisata dan ekonomi kreatif sekaligus memperkenalkannya kepad dunia,” jelas Taufik.

Sejauh ini, kata Taufik, Kemenparekraf/Baparekraf telah melakukan berbagai upaya promosi. Meski di masa pandemi COVID-19 bukan berarti menghalangi upaya promosi Mandalika MotoGP 2021. “Saat ini kan border belum dibuka, jadi kita belum bisa mempromosikannya secara offline. Saat ini kami melakukan strategi promosi online melalui perwakilan-perwakilan kami di 22 negara yang kami sebut VITO (Visit Indonesia Tourism Officer). Kita sudah bergerak melakukan promosi,” tuturnya.

Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu Moh Faozal menjelaskan, saat ini prioritas yang tengah dikebut adalah penyelesaian fisik race MotoGP. “Sirkuit Mandalika sudah mulai pengaspalan tahap pertama. Seluruh venue luasnya 120 hektar, semua jalur race sudah bisa dikerjakan dan sekarang dalam proses pengerjaan,” papar Lalu.

Saat ini, progres pengerjaan Sirkuit Mandalika MotoGP sudah memasuki setengah dari rencana pengerjaan. “Kalau bilang presentase, presentase fisik 40 – 50 persen. Jadi Maret itu mulai ada uji coba,” tutur Lalu. Sementara mengenai penonton, Lalu tak bisa menjamin sepenuhnya. Jika pandemi tak berakhir Lalu menilai kemungkinan besar event tersebut dihelat tanpa penonton. “Kalau pandemi tidak selesai, event ini mungkin kita kemas tanpa penonton. Tapi kalau bisa ada penonton kapasitasnya bisa 150 ribu,” tutur dia.

Saat ini, ia melanjutkan, maping pasar tengah dilakukan. Salah satu ceruk pasar yang dibidik adalah Australia. “Kami berupaya pada progres penyelesaian race venue. Kita berupaya maping dan pasar terbesar adalah dari Australia. Sedapat mungkin kita gaet wisatawan dari luar. Asia mulai dari Thailand, Malaysia adalah pasar kedua kita. Pasar ketiga kita adalah backpaker dari Eropa yang akan hadir karena banyak pembalap dari sana,” tutur Lalu.

Kendati begitu, dari studi yang dilakukannya pasar terbesar dari dalam negeri sendiri. “Tapi studi kita 50 persen pasarnya itu adalah masyarakat Indonesia. Jadi bagaimana kita mengemas paket ini, karena rata-rata lama tinggal mereka 6 hari. 3 hari di race dan 3 hari mereka mencari spot (wisata),” jabarnya.

Sementara itu, Lalu menilai Mandalika memiliki keunikan tersendiri dibanding sirkuit di negara lain. “Dia 50 meter dari garis pantai dengan pasir putih. Tidak ada pedok permanen di tengah racing itu nanti ada bazar. Penontonnya nanti kita taruh di bukit-bukit. Konsepnya seperti di race Monaco. Mandalika MotoGP menurut Dorna paling indah di dunia karena yang desain dia juga,” demikian Lalu.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *