Surfer Mancanegara Taklukkan Seven Ghost di Festival Bekudo Bono 2019

oleh -744 views
oleh

PELALAWAN – Festival Bekudo Bono digelar lagi. Dan seperti biasa, 7 ombak berlapis yang dikenal dengan sebutan Seven Ghost di Sungai Kampar, Teluk Meranti, Pelelawan, Riau, ditaklukkan surfer lokal maupun mancanegara, 13 dan 14 November 2019.

Ada 7 surfer mancanegara yang ambil bagian. Mereka berasal dari Prancis dan Brazil. Karakter Ombak Bono yang sangat unik, memang menjadi tantangan tersendiri buat para surfer.

“Ombak Bono sangat terkenal. Banyak surfer lokal dan mancanegara yang penasaran dengan keunikannya. Penyelenggaraan Festival Bekudo Bono ini selalu ramai oleh peserta. Kemeriahannya juga mampu menggerakan wisatawan,” ungkap Bupati Pelalawan HM Harris.

Ombak di Sungai Kampar adalah fenomena alam akibat adanya pertemuan arus sungai menuju laut dan arus laut yang masuk ke sungai akibat pasang.

Bono terbesar biasanya terjadi ketika musim penghujan. Atau saat debit air Sungai Kampar cukup besar, yaitu sekitar bulan November dan Desember.

Selain aktivitas sport tourism, wisatawan juga bisa menikmati beragam sajian budaya khas Pelelawan. Tahun ini, festival dimeriahkan dengan permainan tradisional Gasing, Egrang, Bakiak, hingga beragam tarian tradisional.

“Festival Bekudo Bono sangat unik dan menarik. Sebab, sensasi dan adrenalin tentu berbeda bisa surfing di sungai. Experience terbaik ini hanya ada di Sungai Kampar. Menjadi destinasi menarik, di sini juga ada banyak permainan tradisional yang meyenangkan,” terang Ketua Tim Pelaksana Calendar of Event Kemenpar Esthy Reko Astuty.

Pembukaan Festival Bekudo Bono sendiri telah dilakukan Senin (11/11) malam. Prosesinya diwarnai dengan live music Bono Jazz. Lokasinya ada di Lapangan Ruang Publik Kreatif, Pangkalan Kerinci. Kebudayaan lokal disajikan full dari siang hingga malam di Kecamatan Teluk Meranti.

Dalam pembukaan juga ditampilkan tari Zapin Matahari. Tarian ini berkisah percintaan muda mudi Desa Kuala Tolam. Setelah menikah, mereka pun hidup bahagia. Hanya saja, kebahagiaan mereka teramat singkat. Menegaskan warna baharinya, Pelalawan juga punya Tari Suku Melaut Teluk Meranti. Ciri khasnya, penari membawa Ambong atau alat angkut kelapa.

“Suasana pada Festival Bekudo Bono 2019 sangat meriah. Sebab, beragam potensi unggul daerah ikut disajikan semuanya. Dengan kekhasannya, kami optimistis Festival Bekudo Bono mampu menarik minat wisatawan dalam jumlah besar,” papar Esthy lagi.

Atraksi budaya juga digelar Selasa (12/11). Di saat yang sama, ditampilkan permainan tradisional Gasing, Eggrang, dan Bakiak. Untuk Gasing, permainan ini sangatlah populer di sana. Beberapa permainan tersebut juga masih dinikmati pada Rabu (13/11) plus pertunjukan Budaya dan Perahu Air.

“Festival Bekudo Bono menjadi keajaiban yang mereka miliki. Event tersebut sangatlah khas dan sudah pasti menarik. Suasananya pasti meriah dengan beragam sajian seni dan budaya khas di sana. Untuk itu, event inti dari festival ini jangan sampai terlewatkan,” jelas Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenparekraf Dessy Ruhati.

Puncak festival akan digelar Kamis (14/11) di Sungai Kampar, Teluk Meranti. Sebab, seharian penuh akan digelar surfing menaklukkan Seven Ghost Ombak Bono. Mereka akan bersaing dalam beberapa kelas yang sudah disiapkan.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenparekraf Rizki Handayani mengatakan, Festival Bekudo Bono 2019 semakin menghidupkan pariwisata Pelalawan.

“Kami sejak awal menyambut gembira pelakasanaan festival ini. Dengan daya tariknya, festival akan menghidupkan industri pariwisata Pelalawan juga Riau. Tentu ada banyak manfaat ekonomi dari event tersebut yang bisa dinikmati langsung oleh masyarakat,” tutup Rizki.(****)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *