Tancap Gas, Kemenpar Jaring Market Filipina Melalui WTLE 2019

oleh -1,205 views
oleh

JAKARTA – Kementerian Pariwisata akan mengoptimalkan market Filipina. Para wisatawan asal Filipina itu akan dijaring dalam World Travel Lifestyle Expo (WTLE) 2019. Pelaku industri akan disertakan. Wonderful Indonesia juga menebar eksotisnya beragam budaya nusantara.

WTLE 2019 akan digelar 5-7 April, di SMX Convention Center, Mall of Asia, Pasay City, Manila, Filipina. Pameran yang digelar 2 kali dalam setahun ini akan menampilkan sekitar 33 kanal bisnis di dalam industri pariwisata. Ada maskapai, hotel, agen tour dan travel, wisata kapal pesiar dan telekomunikasi. Seperti biasa, Wonderful Indonesia tetap menampilkan icon Kapal Pinisi.

Kapal Pinisi yang akan ditampilkan dijamin menarik perhatian. Ada bagian dari haluan Kapal Pinisi dengan dengan layarnya yang khas dengan branding Wonderful Indonesia. Pada sisi lain dari Kapal Pinisi dilengkapi coffee corner, pelayanan informasi dan table untuk para sellers.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar, Rizki Handayani mengungkapkan, konsep terbaik disiapkan untuk event WTLE 2019.

“Pasar Filipina sangat penting bagi pariwisata Indonesia. Respons publik di sana juga sangat positif. Demi mengoptimalkan potensi, kami siapkan konsep pameran sebaik-baiknya. Kapal Phinisi tetap menjadi tema utama venue. Nanti dikombinasikan dengan ornamen destinasi lain di Indonesia seperti Bali, Lombok, Jakarta, Manado, Yogyakarta termasuk 10 Destinasi Pariwisata Prioritas. Treatment tersebut sejauh ini efektif untuk menarik pengunjung,” ungkap Rizki, Kamis (28/3) malam.

Sedikitnya 13 TA/TO akan dilibatkan dalam kegiatan ini. Diantaranya, SIM O Travel & Tour, BIC, Royal Destination, BMW, juga Travelfront Tours. Ada juga Bidadari Tour, Everyjoe Travel and Tours, hingga 3G-Y Travel-Tour Services. Bergabung juga ASITA Sulawesi Utara.

Rizki menambahkan, paket terbaik sudah disiapkan industri pariwisata Tanah Air.

“Fungsi industri akan dioptimalkan dalam WTLE 2019. Mereka sudah menyiapkan paket-paket wisata menarik. Harga dan experience yang ditawarkan sangat kompetitif. Paket wisata tersebut akan menjadi tawaran menarik bagi publik Filipina. Kami optimistis bisa menjual banyak paket karena status WTLE 2019 potensial sekali,” terang wanita yang biasa disapa Kiki itu.

WTLE 2019 menyediakan 200 booth. Areanya 48% diperuntukan bagi tour package. Slot untuk travel retail sebesar 24%, lalu akomodasi berikan 23%. Sisa venue diperuntukan bagi insurance. Pameran ini diprediksi dihadiri minimal 10.000 orang pengunjung. Mereka dari berbagai latar belakang. Ada trade buyers, trade partner, individu, juga para pengusaha.

Target pengunjung pameran, 63% adalah para travelers. Untuk pelajar-mahasiswa sekitar 24%, lalu 13% adalah B2B.

“Industri memiliki peluang besar untuk mengekplorasi pengunjung WTLE 2019. Proporsi terbesar pengunjung terdiri para travelers tentu menguntungkan. Sebab, informasi dan paket wisata yang ditawarkan tepat sasaran,” kata Rizki lagi.

Beragam keramahan siap ditebar Wonderful Indonesia di WTLE 2019. Event ini akan menampilkan Kostum Karnaval. Ada juga parade seni budaya berupa Tari Bali, Tari Tifa NTT, dan Tari Gandrung Lombok. Selain kehangatan kopi khas nusantara dari Toraja dan Bali, paviliun Indonesia juga membagikan souvenir. Bentuknya berupa pouch, travel bag, hingga miniatur Kapal Phinisi.

“WTLE 2019 menjadi momentum terbaik. Kami bisa melakukan branding dan selling sekaligus. Untuk itu, beragam potensi pariwisata Indonesia akan ditampilkan secara masif. Kami yakin, publik Filipina akan penasaran lalu melihat langsung dengan datang ke Indonesia,” tegas Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani.

Pergerakan wisatawan Filipina sangat positif sepanjang 2018. Kunjungan wisatawannya mencapai 217.644 orang. Angka ini surplus 103,6% dari target 210 Ribu orang wisatawan Filipina. Lalu, mengacu realisasi tahun lalu, target besar dipancang 2019. Wisatawan Filipina ditarget 260 Ribu orang. Artinya, dibutuhkan penambahan slot wisatawan Filipna hingga 23,8%.

“Pergerakan wisatawan Filipina akan terus tumbuh. Apalagi, kami gencar melakukan branding di area Filipina. Selain jangka pendek melalui WTLE 2019, arus besar wisatawan Filipina akan terjadi di waktu berikutnya. Sebab, paket lengkap yang ditawarkan sangat menarik,” papar Ricky.

Mengacu Euromonitor, outbound wisatawan Filipina mencapai 8,59 Juta orang pada 2017. Lalu, share wisman yang berkunjung ke Indonesia mencapai 4%. Filipina juga sudah memiliki destinasi favorit, seperti Bali, Jakarta, dan Batam (Kepulauan Riau).

Ricky pun kembali menjelaskan, Indonesia akan banyak mendapatkan value dari WTLE 2019.

“Akan ada banyak value yang didapatkan pariwisata Indonesia dari WTLE 2019. Impact positif terhadap ekonomi destinasi tentu akan sangat besar. Artinya, ada garansi income besar yang bisa dinikmati oleh masyarakat,” jelas Ricky lagi.

Mengacu arus pergerakannya, wisatawan Filipina datang ke Indonesia dominan 70% menikmati liburan. Karakter yang dinikmatinya adalah wisata belanja dan kuliner selain wisata alam dan bahari. Untuk slot MICE sekitar 26% dengan aktivitas meeting dan pertemuan. Pada setiap kunjungan, wisatawan punya length of stay rata-rata 5,97 hari. Kemampuan spending-nya USD792,75 per kunjungan.

“Optimalisasi terhadap pasar Filipina harus dilakukan. Potensinya sangat besar di Filipina. Ada banyak aspek dari WTLE 2019 yang menguntungkan pariwisata Indonesia. Postur pasarnya bagus, termasuk kemampuan spendingnya. Masyarakat Filipina silahkan datang ke Indonesia. Selain atraksi, aksesibilitas dan amenitas di Indonesia itu luar biasa. Ada penerbangan langsung dari Filipina baik ke Jakarta dan Bali setiap hari.” tutup Menteri Pariwisata Arief Yahya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *