Tarik Wisman Australia, Kemenpar Ikuti Pameran AIME 2019

oleh -1,684 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Pariwista (Kemenpar) kembali jaring wisatawan asal Australia. Kali ini, Wonderful Indonesia berpartisipasi di pameran Asia-Pacific Incentive and Meeting Event (AIME) 2019 di Melbourne Convention and Exhbition Centre, Victoria, Australia, 18-20 Februari 2019.

Kemenpar menargetkan pencapaian jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) tahun ini sebesar 20 juta wisman. Pada tahun ini, jumlah kunjungan wisman dari Australia ditargetkan sebanyak 1,5 juta orang.

*”Kami optimis ini bisa terealisasi, karena saat ini Indonesia memiliki 16 destinasi wisata bisnis/MICE, yaitu: Jakarta, Bali, Bandung, Yogyakarta, Solo, Semarang, Surabaya, Lombok, Medan, Palembang, Padang, Batam, Bintan, Makassar, Manado, dan Balikpapan yang memiliki keunikan dan daya tarik yang beragam di tiap destinasinya. Untuk pasar Australia, Jakarta dan Bali masih menjadi destinasi bisnis utama, namun destinasi lainnya akan diperkenalkan juga di pameran ini,” kata Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani, Sabtu (16/2).*

AIME Australia merupakan salah satu pameran MICE terkemuka di wilayah Asia Pasifik yang bersifat B to B. Setiap tahunnya dihadiri oleh buyers potensial dari tidak hanya sebatas dari negara-negara Asia Pasifik, namun juga dari negara-negara di luar Asia Pasifik.

*”Wisata MICE Indonesia mempunyai potensi besar untuk dikembangkan dalam mendukung target sebanyak 20 juta orang sampai tahun 2019. Di pameran ini industri-industri Indonesia akan memperkenalkan kelebihan fasilitas MICE yg ada di Indonesia dan juga keindahan alamnya agar tertarik untuk melakukan wisata bisnis ke Indonesia,” ujar perempuan yang akrab disapa Kiki ini.*

Pada partisipasi tahun ini, Indonesia menampilkan paviliun seluas 72 sqm (8 booth). Tema yang diangkat kapal phinisi sebagai icon yang menjadi ciri khas booth Indonesia di pameran. Peserta yang bergabung di paviliun Indonesia terdiri dari 12 table untuk digunakan oleh industri pariwisata Indonesia yang berasal dari Bali dan Jakarta sebagai dua destinasi utama yang memiliki direct flight dari Australia.

“Industri yang bergabung antara lain adalah penyedia venue, hotel, DMC, PCO/EO, dan asosiasi,” kata Kiki.

Selain sebagai ajang mempromosikan destinasi wisata bisnis (MICE) di Indonesia kepada masyarakat Australia, AIME 2019 diharapkan juga bisa menghasilkan transaksi yang signifikan dari hasil penjualan paket wisata bisnis dalam upaya mendatangkan wisatawan mancanegara ke Indonesia.

Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional IV Kemenpar Edy Wardoyo menambahkan, selama tiga hari pameran, akan ada knowledge program, business meeting, dan networking event yang dihadiri oleh sekitar 300 potential buyers dan 4000 trade visitors.

“Adapun aktivasi pada Paviliun Indonesia antara lain information desk, refreshment corner yang menyajikan kopi Indonesia, serta gift redemption,” kata Edy.

Partisipasi pada event tahunan ini, merupakan salah satu upaya untuk melanjutkan program promosi Kemenpar yang sebelumnya berfokus pada branding dan advertising. Dimana Kemenpar mulai menggencarkan strategi Selling terutama pada pasar utama.

Menpar Arief Yahya terus mencari celah untuk menaikkan kunjungan wisatawan mancanegara dengan originasi Australia. Salah satunya, tampil di pameran AIME ini. Menurutnya, Australia bertumbuh sangat bagus, artinya sustainability-nya oke, sizenya besar, spread-nya juga besar.

Secara geografis, Australia tidak jauh untuk ke Bali, sehingga dalam 3 tahun, banyak yang datang lagi sampai lima kali. Mereka sudah menganggap Bali sebagai the second home.

“Dan setelah beberapa kali datang, mereka tertarik untuk eksplorasi Bali and beyond, mereka ingin melihat daerah lain, termasuk 10 Bali Baru yang sedang dikembangkan itu,” kata Menpar Arief Yahya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *