Terapkan Nomadic Tourism, Pantai Wedi Awu Makin Atraktif dengan Joni Surf Camp

oleh -1,619 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID, MALANG – Konsep nomadic tourism yang sedang tren, membuat Kementerian Pariwisata dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang makin kepincut. Agenda City of Branding Kabupaten Malang yang digelar dari tanggal 11-12 Januari 2019 pun sukses digelar. Tema besarnya adalah ‘Nomadic Tourism’ dengan venue Pantai Wedi Awu, di Dusun Balearjo, Purwodadi, Tirtoyudo, Malang.

Menurut Deputi Bidang Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani Mustafa mengungkapkan, Nomadic Tourism adalah formula terbaik.

“Nomadic Tourism ini solusi terbaik. Sangat ideal bagi destinasi yang tumbuh cepat, tapi amenitasnya memiliki keterbatasan. Meski ini solusi sementara, tapi sifatnya bisa untuk jangka panjang. Lebih bagus lagi, amenitasnya bisa dibongkar pasang. Jadi bisa disesuaikan dengan perkembangan dan tuntutan dari pasar,” ungkap Rizki yang juga diamini Asisten Deputi Strategi dan Komunikasi I pada Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Hariyanto.

Sejumlah agenda menarik disajikan Jumat (11/1) malam. Atraksi Night Surfing digelar. Agenda ini menjadi keunggulan destinasi Joni Surf Camp dengan background Pantai Wedi Awu. Menempati area 600 meter, konsep Nomadic Tourism diterjemahkan melalui tenda-tenda sebagai penginapannya. Jumlahnya tenda yang ditawarkan banyak dan cukup beragam. Selain itu juga ada Talk Show atraktif yang digelar di tempat tersebut dengan nara sumber Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang Made Arya Wedhantara, Tenaga Ahli Cro-Branding Kemenpar Rizanto Binol, Kasubidang Strategi Pemasaran Asdep Strakom Sri Astutiningsih. Talk Show itu disiarkan di Universitas Brawijaya TV.

Dalam acara tersebut, konsep menginap dalam tenda jadi pengalaman tidak terlupakan. Sebab, wisatawan bisa sepenuhnya menyatu bersama alam. Konsep ini selaras dengan aktivitas surfing yang menjadi menu utama Joni Surf Camp. Selain itu, ada juga fasilitas jet ski, snorkling, banana boat, speed boat, hingga jelajah pantai.

Kiki-sapaan dari Rizki Handayani-menambakan, Pantai Wedi Awu bersama Joni Surf Camp merupakan destinasi unggulan.

“Pantai Wedi Awu dan Joni Surf Camp ini spot terbaik untuk berlibur. Wisatawan bisa menikmati alam secara puas. Sebab, mereka bisa menginap di dalam tenda. Silahkan datang ke destinasi ini dan rasakan experience terbaik yang ditawarkan. Cukup langka menikmati surving di malam hari,” lanjutnya.

Selain alamnya, Pantai Wedi Awu juga akan diekplorasi dengan cara lain. Talkshow sekaligus City of Branding Kabupaten Malang digelar Sabtu (12/1). Agenda ini melibatkan media, seperti UB TV, Amazing Malang, Jawa Pos, Radar Malang, dan Times Indonesia.
Hariyanto menambahkan, Malang punya potensi.

“Wilayah Malang ini sangat potensial untuk mengembangkan Nomadic Tourism. Atraksinya luar biasa dan pertumbuhan paiwisatanya pesat. Konsep Nomadic Tourism ini unik karena wisatawan juga diajak menikmati experience lagi,” jelas Hariyanto yang juga dibenarkan
Made Arya Wedanthara.

Mengimbangi pertumbuhan dan pergerakan wisatawan, Nomadic Tourism menawarkan konsep terbaik. Amenitasnya disikapi melalui caravan, glamping, dan home pod. Caravan memiliki keuntungan karena bisa berpindah tempat. Menyesuaikan spot ekositis yang diinginkan. Untuk glamping (glamour camp), bisa diartikan ‘camping’ dengan fasilitas akomodasi kelas bintang.

Bagaimana dengan home pod? Familiar sebagai ‘rumah telur’, home pod bisa diformat potable. Konsep dari home pod semi fixed. Beratnya sekitar 2 ton dan terasa nyaman ketika dihuni. Menyempurnakan amenitas, aksesibilitasnya juga simpel. Ada seaplane, helicity, dan live on board. “Konsep ini sebenarnya bagus untuk semua destinasi. Kehadiran amenitas seperti ini juga bisa jadi value tersendiri. Ini membuat destinasi kami semakin atraktif,” kata Made.

Mendukung pariwisata, amenitas terbagi menjadi 2. Ada amenitas tipe konvensional dengan 2.350 hotel berbintang dan 16.000 hotel non-bintang. Amenitas lainnya tipe non-konvensional dengan rincian, 1.890 special lodging, 600 homestay, dan 100 bumi perkemahan glamping. Hingga Maret 2018, terdapat 87 glamping sites dengan format tenda. Harga rata-rata per malamnya sekitar USD77 per malam.

“Penerapan konsep Nomadic Tourism oleh Joni Surf Camp sangat menarik. Dengan potensi besar yang ada, kawasan ini bisa dioptimalkan lagi untuk menerapkan Nomadic Tourism secara penuh. Artinya ada beberapa opsi yang ditawarkan terkait amenitas,” tambah Rizanto Binol.

Nomadic Tourism jadi favorit backpakcer jaman now. Kelompok nomadic travelers terbagi glampacker, luxpacker, dan flashpacker. Karakteristik mereka beragam. Untuk glampacker merupakan pengembara. Mereka tertarik melihat dunia yang instagramable. Jumlah dari glampacker berkisar 27 Juta orang. Luxpacker merupakan kategori pengembara yang ingin lupakan dunia.

Potensi market Luxpacker ada 7,7 Juta orang. Lalu, ada juga flashpacker yang menetap sementara pada suatu tempat sembali produktif menghasilkan karya. Slotnya ada 5 Juta orang. “Pasar Nomadic Tourism ini sebenarnya sudah jelas. Potensi ini harus dioptimakan untuk mendatangkan manfaat ekonomi. Sebab, ada spot yang ideal di Indonesia untuk konsep Nomadic Tourism,” tutur Binol.

Ada beberapa metode yang diterapkan destinasi bila ingin mengembangkan Nomadic Tourism. Untuk glampacker, aksesibilitasnya dengan LCC, ferry/boat, on line. Amenitasnya ditunjang oleh glamping dan LOB. Atraksinya yang berkonsep instagramable. Bagi pasar luxpacker, amenitas dikembangkan seaplane dan LOB/yacht/cruise hingga heli. Amenitasnya premium caravan/glamping, lalu atraksinya escapist.

Konsep flashpacker dikembangkan dengan aksesibilitas LCC, ferry/boat, juga on line. Amenitasnya bisa memakai homestay to co-living, office space to co-working space. Atraksinya berkonsep communal work, travel, dan living.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menjelaskan, Nomadic Tourism menjadi gaya berwisata yang menarik di masa mendatang.

“Nomadic Tourism ini pangsa menarik. Sebab, ketersediaan marketnya sangat besar. Konsepnya juga simpel. Untuk Malang, konsep Nomadic Tourism ini harus diperkuat. Mereka harus memberikan opsi prioritas untuk market yang dibidik,” tutup Menpar. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *