Ternate Meriahkan Kitab Obor Asian Para Games 2018 dengan Tari Soya Soya

oleh -2,352 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID– Gaung Asian Para Games 2018 sampai ke Ternate, Maluku Utara. Lentera berisi api abadi dari Mrapen, Jawa Tengah, juga sudah bermalam disini. Rencana, api dari lentera akan dinyalakan di obor yang akan dibawa berkeliling Kota Ternate, Minggu (9/9).

Pesta meriah disiapkan Kota Ternate. Tari Soya Soya disajikan secara spesial untuk menyambut kirab obor Asian Para Games (APG) 2018. Tarian ini sekaligus mempertegas kekayaan seni dan budaya Kota Seribu Benteng.

“Parade obor Asian Para Games 2018, menjadi momentum untuk branding pariwisata Ternate dan Maluku Utara. Kami ingin menunjukan beragam potensi yang dimiliki oleh wilayah ini. Menjadi bagian dari destinasi yang disinggahi oleh obor Asian Para Games tentu luar biasa,” ungkap Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata Ternate Mohtar M Ibrahim, Sabtu (8/9).

Kirab obor Asian Para Games ini akan mengambil start di Istana Kesultanan Ternate di Soa Sio, Ternate Utara. Obor lalu diarak menuju area Landmark Ternate. Menyatu dengan eksotisnya Gunung Gamalama, parade obor akan berakhir di Stadion Gelora Kie Raha.

Di stadion inilah kirab obor Asian Para Games 2018 akan disambut dengan Tarian Soya Soya. Tidak tanggung-tanggung, Tarian Soya Soya akan digelar spektakuler. Karena dibawakan secara masal oleh sekitar 1.000 pelajar se-Ternate.

Mohtar menambahkan, Tarian Soya Soya disiapkan sebagai puncak dari rangkaian kemeriahan parade obor APG.

“Parade obor APG akan menempuh rute yang cukup panjang. Mungkin lebh dari 5 kilometer. Yang jelas ini akan menjadi kesempatan terbaik masyarakat Ternate untuk terlibat dalam event besar. Puncaknya ada Tarian Soya Soya yang dibawakan sekitar 1.000 orang,” lanjut Mohtar lagi.

Sekadar info, Soya Soya merupakan tarian perang. Tari ini jadi gambaran jiwa nasionalis masyarakat Maluku Utara dalam berperang melawan penjajah. Soya Soya juga jadi media penyambung sejarah antar generasi. Tarian ini menjadi energi pembangkit perlawanan Kasultanan Ternate menyerbu markas Portugis di Benteng Nostra Senora Del Resario (Benteng Kastela).

Tarian Soya Soya akan disajikan lengkap dengan kostum terbaik. Para penari juga akan membawa Ngana Ngana atau familiar sebagai pedang. Sebagai pelengkapnya adalah Salawaku atau perisai.

“Tarian ini akan disajikan kolosal. Soya Soya jadi sajian terbaik dari masyarakat Ternate. Kami harap, para atlet nantinya bersemangat untuk meraih prestasi terbaik,” jelasnya.

Selain itu, Ternate juga akan menyajikan lagu Maluku Kie Raha. Secara filosofi, lagu ini menceritakan kebesaran Maluku. Wilayah ini ditopang oleh empat pilar besar kerajaan. Yaitu, Ternate, Tidore, Bacan, dan Jailolo.

“Kie itu artinya gunung, lalu raha adalah empat. Jadi, secara sosial budaya, wilayah ini terdiri empat daerah dengan background kerajaan,” terang Mohtar lagi.

Lentera Asian Para Games 2018 telah disemayamkan di Istana Kesultanan Ternate, Sabtu (8/9). Kedatangannya disambut dengan berbagai prosesi adat lokal. Salah satunya Tarian Cakalele. Rangkaian upacara ditutup doa Hatib Mado Manyira Kesultanan Ternate Sumarno.

“Secara historis wilayah Ternate dan Maluku Utara ini sangat kuat. Mereka ini gigih melawan penjajah. Lalu, wilayah ini memiliki potensi pariwisata yang sangat besar. Alam dan budaya masyarakatnya pun sangat luar biasa. Wilayah ini merupakan destinasi wisata terbaik,” tegas Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Ricky Fauzi.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menjelaskan, wilayah Ternate memiliki atraksi, aksesibilitas, dan amenitas terbaik.

“Wilayah ini yang terbaik. Aspek 3A-nya luar biasa. Yang jelas, kota ini menjadi destinasi terbaik yang sangat lengkap,” tutupnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *