Timor Tengah Utara Gelar Lomba Pacuan Kuda Crosborder

oleh -1,587 views
oleh

Lomba Pacuan Kuda Crosborder Kembali Digelar di Timor Tengah Utara, 18-21 Oktober 2018

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI kembali menggeber kgiatan wisata perbatasan (crossborder tourism). Kali ini, Pacuan Kuda Crossborder digelar di kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), tepatnya di Arena Pacuan Kuda Kilometer 9 Desa Niola Kecamatan Bikomi Selatan Kota Kefamenanu, NTT, 18-21 Oktober 2018

“Antusiasme masyarakat untuk melihat lomba ini sangat besar, Selain Motor Rally, Pacuan kuda adalah salah satu yang paling favorit di wilayah ini,” ujar Jose Afat, Kabid Industri, Pemasaran dan Kelembagaan Pariwisata, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten TTU

Arena Pacuan Kuda Kilometer 9 Kota Kefamenanu kali ini menjadi pilihan lokasi bertanding para joki.

“Kita pilih di Kilometer 9 Kota Kefamenanu, karena sebelumnya, dengan anggaran penuh APBD 2018, telah diselenggarakan di Tanjung Bastian, Wini pada bulan Agustus 2018 yang lalu. Fasilitas di kota juga cukup mendukung sehingga memudahkan para pemilik dan joki dan tentunya para wisatawan bisa datang mudah mengakses kebutuhannya sehingga betah untuk tinggal lebih lama di TTU,’ tambahnya

Nantinya, para joki akan turun bertanding dalam sepuluh kelas yang terbagi dalam dua kategori, yakni nasional dan lokal. Kelas yang dipertandingan mulai dari Kelas A super sebanyak 7 kategori dan kelas lokal sebanyak 3 kategori

Ditargetkan, lebih dari 200 peserta dari Kupang, Kefamenanu, Attambua, Sumba, Rote dan negara tetangga Timor Leste akan ikut beradu cepat dalam lomba ini. “Pendaftaran masih berlangsung, kita targetkan 200 peserta. yang menggembirakan, saat ini dari negara tetangga Timor Leste sudah siap mengirimkan kuda dan joki terbaiknya, tercatat dua distrik yang telah mendaftar, Distrik Oecussi Ambeno dan Cova Lima,” lanjutnya

Karena itu, kata Jose, antusiasme masyarakat pun begitu besar. Tidak hanya sebagai peserta, tapi juga menyaksikan langsung pacuan kuda. Acara ini menjadi ajang berkumpul bagi masyarakat dan wisatawan.

Sementara itu, Bupati Timor Tengah Utara (TTU) Raymundus Sau Fernandes mengatakan, pacuan kuda adalah hiburan rakyat di TTU.

“Sejak saya ada di pemerintahan, saya membangkitkan kembali event pacuan kuda ini. Sebagai hiburan untuk rakyat di Timor Tengah Utara dan melalui even ini dapat memberikan sumbangsih bagi tercapainya target kunjungan wisatawa yang ditetapkan Kemenpar baik Nusantara maupun khususnya wisatawan mancanegara,” ucap Raymundus.

Di sisi lain, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi apa yang dilakukan pemerintah daerah TTU di wilayah perbatasan ini. Arief Yahya berharap cabang olahraga pacuan kuda menjadi agenda tahunan, baik di Lapangan Pacuan Kuda di Tanjung Bastian maupun Lapangan Pacuan Kuda di kilo meter 9, Kota Kefamenanu

“Atraksi-atraksi di daerah perbatasan harus diperbanyak. Wisman perbatasan relatif dapat diperoleh dengan mudah dan cepat dengan menggelar berbagai atraksi lomba dan event, seperti Rally Motor dan Konser Musik,” kata Arief.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *