Tindaklanjuti 3C, Kemenpar Gelar Rakor PTNP di Bali

oleh -1,453 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID, BALI – Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata (PTNP) di Bali, Jumat-Sabtu (8-9/2). Kegiatan ini dilakukan dalam rangka menindaklanjuti progress 3C di lingkungan PTNP.

Rakor dipimpin Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan (BPIK) Ni Wayan Giri Adnyani. Dan dihadiri Sekretaris Deputi BPIK Riwud Mujirahayu, Asdep Pengembangan SDM dan Hubungan Antar Lembaga Wisnu Bawa Tarunajaya, Asdep Wisata Alam dan Buatan Alexander Reyaan, Inspektur Kemenpar dan Biro Keuangan Bayu Aji dan Gunawan, Asdep PSDM dan HAL Gentur Priyatno, dan Pimpinan dari keenam Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata di lingkungan Kemenpar RI.

Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan, dari pertemuan ini pihaknya ingin mengetahui secara jelas isu apa yang sedang berkembang di lingkungan PTNP. Kemudian langkah dan kebijakan apa yang perlu diambil dalam mengatasi segala permasalahan yang ada.

“Beberapa persoalan yang masih dalam proses penyelesaian perlu kita kaji lebih seksama. Seperti standar pembayaran kelebihan jam mengajar dosen, pembiayaan LSP P1 di tiap PTNP, serta beberapa critical issues lainnya. Contoh pengesahan izin prodi, akreditasi prodi dan institusi, dan lain-lain,” ujarnya.

Ni Wayan Giri berharap Rakor PTNP dapat diadakan secara rutin. Misalnya, dua bulan sekali. Penyelenggaraannya bisa dilaksanakan secara bergiliran oleh masing-masing PTNP. Sehingga, komunikasi antar PTNP lebih intensif dan segala permasalahan dapat segera dicarikan solusi. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja Institusi secara lebih efektif.

“Kita juga berharap setiap PTNP dapat mengadakan diskusi intensif dengan Majelis Pembina. Karena Majelis Pembina bertugas memberikan pembinaan bagi tiap PTNP dalam melaksanakan program kerja,” paparnya.

Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar Riwud Mujirahayu menambahkan, Rakor PTNP ini bertujuan untuk menyinkronkan program kegiatan di 6 PTNP untuk Tahun Anggaran 2019. Sekaligus untuk mengevaluasi pengembangan program 3C dari masing-masing PTNP.

Adapun pokok bahasan dalam Rakor ini mencakup standar pembayaran kelebihan jam mengajar, sosialisasi Permenpar tentang Penerimaan Dosen Tetap Non PNS, sosialisasi PMK No.32/2018 tentang Pembiayaan Jasa Profesi Pendidikan Tinggi, dan paparan RPS masing-masing PTNP.

“Pada kesempatan ini kita juga membahas program beasiswa untuk dosen, legalitas program studi dan institusi, kelas internasional dan ELC, serta program penerimaan mahasiswa baru di lingkungan Kementerian Pariwisata,” bebernya.

Rakor PTNP ini dihadiri kurang lebih 50 orang, terdiri dari pejabat dan pegawai dari 6 PTNP di lingkungan Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan, Asdep Pengembangan SDM dan Hubungan Antar Lembaga, Sekretariat Deputi BPIK dan Koordinator PTNP.

Sebagai tuan rumah Rakor, Ketua STP Bali Byomantara, mengharapkan kegiatan ini berdampak positif.

“Semoga apa yang akan dibahas pada rakor hari ini, dapat memberikan solusi dan penyelesaian dari semua tantangan. Terutama, tantangan yang dihadapi oleh PTNP Kemenpar RI,” katanya.

Sementara Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan, lulusan PTNP di lingkungan Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan dapat menjadi entrepreneur di kemudian hari.

Setidaknya, ada 10% dari total lulusan keseluruhan. Karena itu, wajib bagi para pimpinan dan pengurus PTNP untuk dapat mengarahkan dan membimbing mahasiswanya untuk menjadi seorang entrepreneur yang mumpuni.

“Upaya tersebut perlu didukung oleh program kegiatan yang sistematis dan efektif. Perlu kerja keras dan upaya lebih untuk mencapainya. Termasuk dengan etos kerja yang solid, speed, dan smart,” tegasnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *