TITAF Expo 2020 Kemenparekraf Perkuat Potensi Wisata Jogyakarta

oleh -372 views
oleh

YOGYAKARTA – JOGJA “Tourism Investment Industry Trade Agriculture Marine-Fisheries & Forestry Expo 2020” atau TITAF Expo 2020 bakal berlangsung meriah. Event yang diselenggarakan pada 26 Nopember hingga 29 Nopember 2020 itu digelar di Jogja City Mall.

Berbagai atraksi budaya bakal meramaikan seremoni pembukaan TITAF Expo 2020 pada Jumat (27/11/2020). Ragam atraksi ini seolah menegaskan betapa Yogyakarta berkomitmen penuh dalam mendorong sektor pariwisatanya.

Selain menyajikan pameran produk, TITAF Expo 2020 mempunyai rangkaian acara yang apik mulai dari Art & Culture Performing, berbagai lomba anak, remaja dan keluarga, berbagai game dan quiz maupun full doorprize yang tentunya bakal menambah keseruan acara.

Koordinator Pemasaran 1 Regional 1 Kemenparekraf, Taufik Nurhidayat menyambut baik semangat Yogyakarta untuk membangkitkan pariwisata di era new normal. Terlebih, seluruh stakeholder di Yogyakarta mulai pelaku wisata, pemerintah daerah dan masyarakat di tujuan wisata dan destinasi wisata itu sendiri telah menerapkan protokol kesehatan dengan baik.

“Yogyakarta memiliki potensi pariwisata yang luar biasa untuk dikembangkan. Budayanya kuat, alamnya sudah tidak diragukan. Dan ini semakin besar dengan dukungan aksesibilitas yang mumpuni,” kata dia. Aksesibilitas itu di antaranya Bandar Udara Yogyakarta International Airport (YIA) yang menggantikan Bandar Udara Internasional Adisutjipto. Terletak di Kecamatan Temon, Kulon Progo, yang berjarak sekitar 42 kilometer dari pusat kota Yogyakarta, YIA hadir dengan kemegahan nan menawan.

Taufik menambahkan, TITAF 2020 menjadi momentum masyarakat, industri dan pemerintah daerah dengan kesiapan destinasi wisata menjalani protokol kesehatan.

Penyelenggaraan event ini, Taufik melanjutkan, dimaksudkan agar pemulihan kegiatan usaha di sektor pariwisata, investasi, industri dan perdagangan serta produk dan jasa dari kekuatan baru di sektor pertanian, kehutanan dan maritim dapat terakselerasi dan mencapai sasaran dengan tepat.

“Tujuannya sektor kegiatan usaha yang terdampak pandemi COVID-19 dapat mempromosikan kembali kegiatan usahanya, kemudian stakeholder dan masyarakat mendapatkan informasi dan data kemampuan pasar,” ujarnya.

Direktur Pemasaran Regional I Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Vinsensius Jemadu menuturkan, selama ini Yogyakarta selalu terlintas dalam benak wisatawan untuk menjadi destinasi berlibur. Yogyakarta selalu menarik minat wisatawan dalam dan luar negeri untuk berkunjung. Namun, pandemi COVID-19 menjadi ganjalan bagi hal itu. Diakuinya, pandemi COVID-19 memberikan dampak yang luar biasa pada sektor pariwisata. “Tidak hanya pada tingkat nasional dan regional, bahkan down hingga tingkat global. Sejak Mei lalu, Kemenparekraf menyiapkan beberapa skema agar pelaku pariwisata tak semakin terpuruk,” ulas dia.

Salah satunya adalah dengan mendayagunakan ribuan kamar-kamar hotel di beberapa daerah obyek wisata untuk tenaga kesehatan. Hal itu dilakukan sebagai bentuk kontribusi pemerintah yang hadir di tengah-tengah situasi sulit akibat pandemi tersebut. Skema lainnya adalah memberikan sertifikasi gratis memenuhi standar kesehatan kepada hotel, restoran, destinasi dan obyek wisata. “Jumlahnya ada delapan ribu pelaku usaha di 34 provinsi yang akan diberikan sertifikasi gratis,” tuturnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *