Unik, Peselancar Taklukkan Ombak Pantai Wedi Awu Malang di Malam Hari

oleh -441 views
oleh

MALANG – Malang punya cara unik untuk menarik wisatawan. Yaitu melalui surfing. Tapi caranya berbeda. Jika umumnya selancar dilakukan siang hari, Malang menggelar event sport tourism di malam hari. Hal ini sekaligus memperkuat 3A di destinasi.

Kegiatan yang dinamakan Malang Night Surfing, digelar di Pantai Wedi Awu, Desa Purwodadi, Kecamatan Tirtoyudo, Sabtu (2/11) malam. Pesertanya adalah peselancar dari berbagai daerah di Tanah Air.

Malang Night Surfing termasuk rangkaian Malang Beach Festival yang digelar sebagai perayaan Hari Jadi Kabupaten Malang ke-1259.

Meski telah dilengkapi fasilitas pencahayaan yang mumpuni, tetap saja tingkat kesulitannya tinggi. Berselancar di malam hari jauh lebih menantang.

Pada Malang Night Surfing, para surfer tak hanya harus jeli dalam melihat kemana arah ombak membawa. Mereka juga harus menahan dinginnya malam yang menusuk tulang. Apalagi, sebelumnya kawasan pantai ini juga sempat diguyur hujan cukup deras. Bahkan, saat kegiatan surfing pun hujan masih mengguyur.

Meski begitu, antusias surfer maupun masyarakat yang hadir tetap luar biasa. Derasnya hujan tidak menghalangi semangat mereka.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (disparbud) Kabupaten Malang Dr Made Arya Wedhantara mengatakan, event ini merupakan terobosan dari Dinas Pariwisata. Agar Kabupaten Malang mempunyai satu event yang unik dan beda dari pantai lain di luar Kabupaten Malang.

“Di sini ada spot (surfing) untuk pemula hingga profesional. Tidak perlu jauh ke tengah laut untuk surfing,” ujarnya.

Menurutnya, spot ini termasuk unik dan luar biasa untuk surfing.

“Sudah sangat pantas jadikan event ini terunik, mudah mudahan satu satunya di Jawa. Membawa Kabupaten Malang terkenal di seluruh Indonesia,” ungkapnya.

Dia berharap, event ini bisa terus berkembang, sehingga bisa menarik banyak wisatawan untuk datang. “Bisa memakmurkan masyarakat di desa sini. Semua destinasi wisata di Kabupaten Malang bisa dikenal,” kata dia.

Sementara itu, Bupati Malang yang diwakili oleh Asisten I Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Malang Suko Wiyono menyampaikan, sektor pariwisata merupakan salah satu dari tiga fokus utama pembangunan di Kabupaten Malang. Salah satunya dengan mengemas potensi wisata yang ada. “Pantai sebagai motor utama penggerak, berharap dukungan masyarakat dalam membantu promosi. Saya yakin kedepannya bisa menciptakan multiplier effect,” ujarnya.

Event ini juga diharapkan bisa memberikan kontribusi positif.

“Semakin meningkatkan kunjungan wisatawan, dapat membuka peluang usaha maupun lapangan pekerjaan baru,” jelasnya.

Malang Night Surfing menjadi tantangan baru bagi para peserta yang ikut. Salah satunya seperti yang diungkapkan oleh salah satu surfer cilik asal Bali I Made Pajar Ariana. Menurutnya, ombak di Pantai ini susah dibaca, dan hal itu menjadi tantangan tersendiri baginya. “Di sini ombaknya susah dibaca, jadi lebih menantang,” kata dia.

Di sisi lain, Pajar mengaku menyukai pemandangan yang ada di Pantai Wedi Awu ini. Apalagi, terdapat jajaran bukit indah yang menjadi latar belakang saat dirinya berseluncur diatas papan surfing. Bocah yang sudah dua kali menjajal ombak Pantai Wedi Awu itu mengaku baru kali ini mencoba surfing di malam hari.

Usai beradu aksi, para peserta dimanjakan oleh sajian musik dari DJ Donna. Suasana semakin asyik ketika sang DJ memainkan note dari mixer nya. Para peserta pun hanyut dalam lantunan lagu sembari berjoget didepan panggung.

Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Regional II Kemenparekraf Wawan Gunawan memberi acungan jempol buat inisiatif Kabupaten Malang.

“Kabupaten Malang pintar membaca situasi. Potensi ombak Pantai Wedi Awu yang menantang, dikombinasi dengan event surfing yang digelar malam hari. Mungkin ini menjadi satu-satu event surfing malam hari di Indonesia. Luar biasa,” paparnya.

Sementara Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenparekraf Dadang Rizki Ratman berharap atraksi di destinasi Pantai Wedi Awu terus diperkuat.

“Malang Night Surfing membuka jalan untuk mengangkat Pantai Wedi Awu. Tapi harus ada event-event lain yang digelar rutin. Agar pantai ini menjadi favorit. Selain tentunya memperkuat 3A di destinasi, atraksi, amenitas dan aksesibilitas,” paparnya.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *