Usai Bintan, Gerakan BISA Digulirkan di Kabupaten Karimun

oleh -571 views
oleh

KARIMUN, KEPRI – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelar kegiatan Bersih, Indah, Sehat, Aman (BISA) di Pantai Pelawan, Desa Pangke Barat, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau (Kepri). Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan BISA yang telah digelar sebelumnya di sejumlah destinasi Kepri.

Kegiatan diikuti 100 orang yang melakukan aksi bersih-bersih di sekitar destinasi. Kemenparekraf/Baparekraf juga mendedikasikan alat-alat kebersihan berupa wastafel, sapu ijuk, sapu lidi, bak sampah, cangkul, parang, kantong plastik, keranjang sampah, pembersih lantai, hand sanitizer, sikat toilet dan lainnya.

Analis Perencanaan SDM Deputi Kebijakan Strategis Kemenparekraf/Baparekraf, Guntur Sakti dalam acara yang berlangsung di Pantai Pelawan, Minggu (19/7/2020) kemarin mengatakan, BISA merupakan gerakan padat karya yang bertujuan untuk meningkatkan peran pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif dalam menangani dan meningkatkan kebersihan, keindahan, kesehatan, dan keamanan masyarakat di destinasi.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karimun Hj. Sensissiana, Kepala Desa Pangke Barat M.Thamrin, Camat Meral Barat Markus Tarigan, Kapolsek Meral Barat AKP Dodi Santosa Putra, Kasubbag Keuangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karimun Dewi Suryani, dan Koptu Efin W.S. selaku Babinsa Pangke Barat itu Kemenparekraf/Baparekraf

“Industri pariwisata Indonesia menghadapi berbagai tantangan akibat pandemi COVID-19, mulai dari penurunan kedatangan wisman, perlambatan perjalanan domestik dan bahkan mempengaruhi usaha UMKM dan gejolak di sektor lapangan pekerjaan. Kini sektor pariwisata pun harus siap memasuki fase adaptasi kebiasaan baru,” kata Guntur Sakti.

COVID-19 mengubah perilaku wisatawan dimana mereka akan lebih mengedepankan faktor kebersihan, kesehatan dan keamanan dalam melakukan perjalanan wisata. Karenanya seluruh pemangku kepentingan pariwisata dan ekonomi kreatif harus bisa mengantisipasi sejak awal kebutuhan wisatawan di era adaptasi kebiasaan baru.

Hal itu juga sejalan dengan target Indonesia untuk meningkatkan ranking Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) pada 2020. Hasil TTCI 2019, pariwisata Indonesia masih menempati peringkat ke-102 dalam kategori _Health and Hygiene_ dan peringkat ke-80 dalam kategori _Safety and Security_ dari 140 negara.

“Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran diri seluruh pemangku kepentingan pariwisata, terutama di sekitar Pantai Pelawan untuk dapat menghadirkan destinasi yang bersih, sehat, aman dan keberlangsungan lingkungan,” kata Guntur Sakti.

Gerakan BISA juga merupakan implementasi dari arahan Presiden Joko Widodo. Menurutnya, Presiden menginginkan adanya gerakan perlindungan sosial bagi pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif melalui semacam gerakan padat karya dan memberikan stimulus bagi para pelaku usaha di sektor parekraf.

“Kami akan terus mendorong melakukan penerapan, pengawasan dan uji coba penerapan protokol kesehatan pada destinasi wisata, usaha pariwisata dan ekonomi kreatif,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *