Usai Festival Barongsai 2019, Karimun Bakal Dimeriahkan Lampu Colok

oleh -1,693 views
oleh

TANJUNG BALAI KARIMUN – Kemeriahan Tanjung Balai Karimun sebagai destinasi wisata berlanjut. Usai penyelenggaraan Festival Barongsai 2019, Karimun siap merilis Lomba Lampu Colok 2019. Event ini kental warna tradisional masyarakat Karimun.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Tanjung Balai Karimun Zamri mengungkapkan, Karimun akan terus memberikan atraksi untuk wisatawan.

“Karimun akan terus memanjakan wisatawan. Kita akan berusaha menjadi destinasi terbaik. Kami punya banyak event. Penyelenggaraan Festival Barongsai sudah selesai dan sukses. Namun, kami sudah siapkan event lanjutan. Jadi, wisatawan tetap mendapat banyak experience terbaik. Tetap berkunjung ke Karimun dan nikmati eksotisnya,” ungkap Zamri, Jumat (3/5).

Salah satu event yang akan digelar adalah Lomba Lampu Colok 2019. Lomba ini digelar untuk memeriahkan suasana Ramadan di wilayah Karimun. Lampu Colok di Karimun kental dengan nuansa tradisional. Sebab, masih memakai lampu sumbu dengan bahan bakar minyak tanah. Festival tahun ini pun menjadi episode 5 Lomba Lampu Colok Karimun.

“Karimun menjadi destinasi luar biasa. Keberagaman budayanya tinggi dan semua saling menguatkan. Lomba Lampu Colok 2019 tentu menjadi experience terbaik. Secara konten, Lampu Colok ini sangat artistik apalagi Karimun mempertahankan tradisi dengan penggunaan lampu minyak,” terang Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani.

Lampu Colok ini biasanya mengadopsi obyek yang berbau Islami. Rangkanya berbentuk Masjid atau Gapura dengan ornau men Islam. Setiap sisi rangka lalu ditempatkan Lampu Colok atau Lampu Minyak. Lampu-lampu ini disusun sedemikian rupa untuk menegaskan karakter obyek yang dimaksud. Untuk 1 obyek bangunan, biasanya menggunakan ribuan Lampu Colok.

“Menggunakan Lampu Minyak tentu tidak mudah. Di sini membutuhkan kecermatan tinggi karena tingkat kerumitannya. Hal inilah yang menjadi daya tarik utama Lomba Lampu Colok 2019 di Karimun. Untuk itu, pastikan Karimun tetap menjadi destinasi utama Ramadan,” jelas Rizki lagi.

Penyelenggaraan Lomba Lampu Colok 2019 dijamin lebih meriah. Sebab, venuenya berada di Karimun dan Kundur. Total melibatkan 7 kecamatan. Rinciannya, ada 4 kecamatan di Kundur dan 3 kecamatan Karimun. Proses penilainnya akan dimulai dimulai 27 Ramadan 1439 H.

Asdep Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Dessy Ruhati mengatakan, tahun ini event digelar lebih meriah.

“Lomba Lampu Colok 2019 diikuti lebih banyak peserta, apalagi kini Kundur dilibatkan. Kemeriahannya pasti lebih terasa. Suasana Ramadan di Karimun selalu meriah dengan beragam event. Karimun tetap menjadi destinasi menarik. Apalagi, lomba digelar dengan konsep unik,” kata Dessy.

Beberapa regulasi perlombaan diterapkan. Lomba Lampu Colok 2019 harus dibangun gapura dengan arsitektur Islami indah. Tinggi pintu gapura minimal 4 meter. Posisinya tidak menutup drainase dan badan jalan. Lebih lanjut, penempatannya jauh dari instalasi listrik umum. Proses penilaiannya dimulai 27 Ramadan selama 3 hari penuh. Informasi lebih lanjut bisa menghubungi 085213827262.

“Regulasi perlombaan intinya tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya. Agenda ini tentu akan semakin menghidupkan pariwisata Karimun. Kami optimistis, event unik seperti itu juga akan mendatangkan banyak wisatawan,” papar Kabid Pengembangan Pemasaran Area II Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Trindiana M Tikupasang.

Apresiasi besar pun disiapkan bagi pemenang lomba. Total hadiahnya sekitar Rp37 Juta. Pemenang akan mendapatkan hadiah Rp10 Juta, lalu posisi runner up diganjar uang Rp8 Juta. Posisi 3 memperoleh uang Rp6 Juta. Sebaran hadiah semakin merata karena posisi 4 dihadiahi Rp4 Juta, lalu Rp3 Juta bagi urutan ke-5. Lalu, posisi 6 mendapatkan Rp2 Juta. Khusus strip 7 hingga 10 masing-masing dihadiahi Rp1 Juta.

“Lomba Lampu Colok 2019 Karimun merupakan atraksi luar biasa. Kontennya sangat unik dan menarik. Event ini menjadi salah satu daya tarik wisata halal di Karimun. Apalagi, Karimun memiliki aksesibilitas dan amenitas yang luar biasa,” tutup Menteri Pariwisata Arief Yahya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *