Wabup Ajak Sosmed untuk Pariwisata, Kopi Garut Rasanya Juara

oleh -1,026 views
oleh

GARUT – Pasar Wisata Digital Dayeuh Manggung resmi dibuka, Selasa (13/8). Acara berlangsung meriah, dengan beragam sajian yang menarik. Pengunjung pun berasal dari berbagai kalangan, terutama generasi millenial.

Acara pembukaan selain oleh Wakil Bupati, hadir juga Anggota komisi X DPR RI, Ferdiansyah, Kadisparbud Kab. Garut, Budi Gan Gan, Kepala Bidang Area Jawa Wawan Gunawan, Perwakilan ADM PTPN Dayeuh Manggung Eeng Sumarna, Perwakilan Korem dan Dandim Kab. Garut, dan Perwakilan PHRI Asep Stroberi.

Wakil Bupati (Wabup) Garut Helmi Budiman mengaku bersyukur dengan pembukaan pasar wisata digital ini. Dia sangat mengapresiasi Kementerian Pariwisata yang selalu konsisten mendukung daerah. Wabup juga berharap keberadaan Dayeuh Manggung dapat menjadikan pariwisata di Kabupaten Garut semakin semarak. Sehingga memberi dampak positif, baik pada peningkatan kunjungan wisatawan maupun ekonomi masyarakat setempat.

“Saya berharap warga Garut, khususnya generasi millenial yang akrab dengan sosmed, dapat menggunakan akunnya untuk hal-hal positif. Kita manfaatkan media sosial untuk mempromosikan Pasar Wisata Digital Dayeuh Manggung. Selain murah, cara ini cukup efektif karena jangkauannya sangat luas. silahkan follow semua akun Kemenpar, Garut dan komisi X bapak Ferdiansyah sebagai wakil kita,” ujarnya.

Anggota Komisi X DPR RI Ferdiansyah mengatakan, pembukaan Pasar Wisata Digital Dayeuh Manggung cukup berkesan karena menyajikan beragam pertunjukan menarik. Yang istimewa, ada pula prosesi minum kopi bersama. Bagi penggemar kopi, ini luar biasa!

“Kopi Garut memiliki citarasa yang khas. Sensasi rasanya benar-benar nikmat dan mengandung aroma yang kuat. Dari aromanya, kita sudah penasaran ingin mencicipi. Begitu diseruput, rasanya benar-benar mantap. Penggemar kopi wajib mencoba kopi Garut ini,” ungkapnya.

Kabarnya, kopi Garut sangat melegenda di kalangan bangsa Eropa. Ditanam di ketinggian 1300 mdpl, kopi ini terdiri dari dua jenis yakni robusta dan arabika. Meski begitu, kopi Garut kerap dikenal dengan sebutan Kopi Preanger.

“Kopi ini sudah dikenal luas hingga mancanegara. Bahkan dalam perkembangan, kopi ini menjadikan Indonesia sebagai pengekspor terbesar Kopi Preanger,” jelasnya.

Saat ini, kopi Garut dikelola oleh Perum Perhutani KPH Garut. Dari tahun 2002 hingga 2011, lahan kopi Garut bertambah hingga 2.143 hektar. Pengelolaannya dibantu 53 Lembaga Masyarakat Desa Hutan. Sebanyak 3.050 tenaga kerja pun digerakkan demi majunya kopi Garut.

“Kini, industri kopi Garut semakin berkembang dan membuat banyak pihak swasta mulai melirik potensi ini. Kedai kopi pun mulai bermunculan dan makin menggiatkan para pengolah kopi untuk meningkatkan kualitas,” bebernya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Garut Budi Gan Gan menambahkan, Garut layak menjadi daerah tujuan wisata. Selain memiliki alam yang indah, Garut juga kaya akan seni budaya. Tengok saja kesenian Badogar, gending karawitan, jaipong, bangreng, dan lain-lain.

“Soal budaya, Garut juara! Tidak kalah dengan daerah-daerah lain di Indonesia. Kami berharap seni budaya Garut juga dapat terangkat seperti daerah lain. Salah satu caranya adalah dengan terus melibatkan atau mementaskannya pada acara-acara yang digelar di Garut,” ucapnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, pihaknya sangat mensupport daerah-daerah yang serius ingin mengembangkan sektor pariwisatanya. Yang pasti, pengembangan pariwisata harus dilakukan bersama-sama. Harus ada sinergi dari semua unsur pentahelix.

“Yang paling penting untuk diperhatikan tentunya adalah unsur 3A, yaitu atraksi, aksesibilitas dan amenitas. Untuk Garut, saya rasa semua untur tersebut sudah terpenuhi. Tinggal keseriusan dan konsistensi pentahelix. Masyarakat, pemerintah daerah, akademisi, pengusaha pariwisata, bahkan awak media harus bersinergi,” tegasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *