We Love Bali, Jembrana-Tabanan Berbagi Kuliner Nikmat Khas Pulau Dewata

oleh -405 views
oleh

JEMBRANA – We Love Bali karena kenikmatan kulinernya yang luar biasa. Variannya juga sangat beragam. Melalui poros destinasi Jembrana-Tabanan, kekayaan tersebut pun dibagikan kepada peserta Familiarization Trip (Famtrip) Kemenparekraf/Baparekraf, 5-9 November 2020. Mereka diajari cara mengolah kuliner khas Pulau Dewata melalui Lawar Klungah dan Sate Lilit Ayam.

Poros Jembrana-Tabanan menjadi destinasi menarik, apalagi CHSE (Cleanlinnes, Health, Safety, dan Environment Sustainability) diterapkan masif di sana. Peserta Famtrip pun dipuaskan dengan pengetahuan dan tips mengolah kuliner, Minggu (6/12). Lokasinya berada di Komplek Anjungan Cerdas Mandiri, Jembrana, Bali. Ahli Kuliner Bali Suryasih mengungkapkan, cita rasa dan resep kuliner Bali tetap dipertahankan lintas generasi.

“Bali sangat kaya kuliner dengan cita rasa sangat nikmat. Banyak kuliner warisan leluhur yang masih dipertahankan keasliannya hingga saat ini. Kuliner-kuliner tersebut bisa dinikmati kapan saja. Sebab, hampir di semua wilayah Bali menyajikan Sate Lilit dan Lawar,” ungkap Suryaningsih.

Berada di Jembrana, peserta Famtrip pun sangat beruntung. Sebab, mereka bisa belajar langsung cara mengolah Lawar Klungah dan Sate Lilit dengan Suryani sebagai mentornya. Untuk Lawar Klungah, cara mengolahnya sebenarnya cukup mudah. Bahan bakunya utamanya adalah kelapa muda yang belum terisi daging. Bagian klungah yang diolah menjadi lawar adalah batoknya yang masih lentur.

Untuk membuat cita rasanya semakin juara, maka dibalut dengan beragam rempah khas Pulau Dewata. Komposisinya ada base wangen, bawang putih, bawang merah, cabai merah, dan daun jangnulan. Ada juga isen, jahe, kulit daging kelapa bakar, dan kemiri. Untuk membuatnya, bumbu ditumbuk halus lalu digoreng sampai harum. Untuk batok lungah direbus dahulu 10 menit dan diiris memanjang.

“Bali memang rumahnya kuliner bercita rasa tinggi. Semuanya nikmat. Kami tentu sangat senang bisa berbagi tips dengan para peserta Famtrip. Kami harap mereka bisa mencobanya dan mengembangkan di tempat lain. Silahkan datang ke Bali dan nikmati beragam cita rasa kuliner nikmatnya,” terang Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa.

Selain Lawar Klungah, inspirasi juga diberikan melalui Sate Lilit Ayam. Sate Lilit merupakan varian sate khas Bali. Untuk membuatnya, daging yang sudah dicincang lalu dimasukan ke dalam bambu dan dipanggang di atas arang. Semakin unik, tusuk satenya menggunakan bilah dengan permukaan lebar. Tujuannya agar lebih mudah melekatkan atau melilitkan daging cincangnya.

Untuk bahan bakunya, daging ayam cincang, minyak sayur, bawang merah dan putih, juga cabai merah. Ada juga jahe cincang, lengkuas, kencur, kunyit, merica, cengkih, pala bubuk, ketumbar, dan wijen putih. Varian lainnya adalah batang buah serai, kelapa parut, dan daun jeruk nipis. Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Event) Rizki Handayani menjelaskan, liburan di Bali semakin berkesan dengan kulinernya.

“Wisatawan selalu mencari kuliner khas lokal saat berada di destinasi. Dan, Bali menawarkan banyak varian dengan cita rasa luar biasa. Yang pasti, wisatawan akan semakin nyaman dan berkesan saat ada di Bali. Apalagi, industri pariwisata di Bali banyak menerapkan CHSE secara masif,” tutup Rizki.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *