We Love Bali, Merasakan Kehidupan Kerajaan di Puri Agung Kerambitan Tabanan

oleh -463 views
oleh

Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia mengelar program ‘We Love Bali’ untuk memulihkan citra pariwisata Bali akibat pandemi Covid-19. Program inibertujuan untuk mengeksplorasi pariwisata Bali. Trip ini menekankan tentang clean, healty, safety, environment (CHSE), yaitu kebersihan, kesehatan, keamanan, dan lingkungan hidup di tempat-tempat wisata untuk memastikan keamanan wisatawan.

Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Event Kemenparekraf, Rizki Handayani sebelumnya juga menjelaskan, “Program We Love Bali selain mengundang masyarakat untuk berlibur dan menikmati daya tarik wisata Bali, kita sekaligus memperkenalkan dan mengedukasi penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE yaitu cleanliness (kebersihan), health (kesehatan), safety (keamanan), dan environment friendly (ramah lingkungan).”

Salah satu objek wisata yang dituju pada trip ke 11 adalah Puri Agung Kerambitan yang terletak di Desa Kerambitan, Tabanan. Puri Agung Kerambitan sangat unik dan berbeda dengan puri-puri yang ada di Bali. Di mana di setiap bangunan puri dengan luas kawasan 4 hektar ini, menempel ribuan keramik antik yang berasal dari China.

Ngurah Agung Indra atau biasa dipanggil Turah Indra, Putra terkecil dari keluarga puri yang ditugaskan mengelola Puri Agung Kerambitan sebagai objek pariwisata menuturkan, keramik itu ditemukan sebelum puri ini di bangun.

“Di tahun 1650 puri ini di bangun, dalam proses pembongkaran ditemukan peti-peti dengan piring keramik asal Tiongkok. Kata dia, jumlahnya pun cukup banyak. Namun saat itu, tidak ditempelkan ke dinding. Saat itu, puri sangat disakralkan dan tidak diperbolehkan masyarakat umum untuk masuk,” tutur Turah Indra, Selasa (8/12).

Seiring perkembangan zaman, di mana Bali telah mulai di kunjungi wisatawan, di tahun 1980 diputuskan untuk membuka puri untuk umum. “Karena dijadikan objek pariwisata dan juga edukasi budaya, kami pun disarankan menempelkan piring-piring keramik pada bangunan-bangunan di area puri,” lanjutnya.

Menurutnya, piring keramik itu sangat antik. Bahkan ada yang bertuliskan tahun 1300. “Selain keramik, leluhur kami juga menemukan patung. Dan patung itu sangat kami sakralkan, katanya hanya ada tiga di dunia, yakni di China, Vietnam dan di Puri Agung Kerambitan,” katanya.

Di dalam Puri Agung Kerambitan, kamu dapat menikmati kebun yang indah dan bangunan-bangunan asri dihiasi oleh keramik Cina dan Belanda. Ketika meyusuri Puri Agung Kerambitan, kamu akan terbawa merasakan suasana kehidupan kerajaan di Bali.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *