We Love Bali, Terapkan CHSE Guna Pacu Roda Industri Pariwisata di Era New Normal

oleh -387 views
oleh

Bali – Jelang akhir tahun, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bali meluncurkan program We Love Bali. Ini merupakan bentuk komitmennya dalam menggerakkan kembali roda industri pariwisata yang terdampak Pandemi virus Covid-19.

We Love Bali ini merupakan program dengan konsep liburan menginap 3 hari 2 malam. Kegiatan ini terdiri dari 10 program dengan tujuan destinasi wisata yang berbeda. Waktu liburan yang relatif singkat ini diharapkan mampu menarik para wisatawan yang hadir untuk menikmati pemandangan nan asri khas Pulau Dewata.

Adapun lokasi wisata yang dituju pada program ini antara lain; Pura Tanah Lot, Konservasi Penyu di Pulau Serangan, Pantai Melasti, Pura Luhur Uluwatu, Taman Mangrove, Pantai Yeh Malet, Taman Ujung Karangasem, Tirta Gangga, Desa Wisata Tenganan, dan berakhir Pura Goa Lawah.

Mengacu pada CHSE (Cleanlinnes, Health, Safety, dan Environment Sustainability), program kemasan Familiarization Trip (Famtrip) ini mengharuskan para pengunjungnya untuk selalu mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan oleh Pemerintah di era new normal Pandemi Covid-19.

“Famtrip ini menjadi bagian branding destinasi-destinasi utama di Bali. Bagaimanapun, kondisi di sana sangat kondusif. Yang pasti, warna eksotis alam dan budayanya tetap luar biasa. Bali itu secara umum sudah sangat siap menerima wisatawan New Normal. Destinasinya sudah disempurnakan sesuai CHSE, lalu potensi SDM-nya (Sumber Daya Manusia) dinaikan. We Love Bali,” ujar .Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Event) Rizki Handayani.

Demi memberikan rasa aman dan nyaman kepada para pengunjung yang datang, sebelum memasuki tempat wisata, peserta akan dicek kondisi suhu tubuhnya sesuai standard CHSE. Mereka juga diwajibkan tetap mengenakan masker yang telah disiapkan pihak panitia, selalu jaga jarak, serta rutin cuci tangan memakai sabun atau hand sanitizer yang tersedia di semua destinasi wisata.

Secara keseluruhan program ini telah melibatkan 409 pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif, 8.421 tenaga kerja serta 4.800 peserta dari masyarakat umum yang berasal dari Provinsi Bali.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *