Wisata di Belitung, Coba deh Trekking Seru di Pasar Rimba

oleh -2,134 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID– Lupakan dulu pantai saat wisata di Belitung. Buang dulu jauh-jauh ingatan tentang pantai jernih berbatu granit segede-gede gajah raksasa yang populer lewat film Laskar Pelangi. Di sisi lain pulau ini, ada juga loh wisata trekking seru di Pasar Rimba.

Saat ini, Belitung memang tengah nge-hits dengan wisata baharinya. Yang sepintas terlihat lebih bagus dari Phuket Thailand. Lebih indah dari Langkawi Malaysia. Yang tengah dibangun menjadi destinasi ykelas dunia. Kawasan wisata dengan jumlah kunjungan yang besar, destinasi yang tertata rapi berkelas internasional, terawat indah sustainable, dan masyarakat yang semakin sejahtera oleh pariwisata.

Pulaunya juga disebut-sebut tak kalah indah dari Pulau Dewata Bali. Punya sederet daftar pantai-pantai perawan berpasir putih yang wajib disatroni. Dari Pantai Tanjung Tinggi, Tanjung Kelayang, Pulau Lengkuas, Pulau Pulau, Pulau Pasir hingga Pantai Nyiur Melambai, semuanya tip-tip. Semuanya banyak dikunjungi wisatawan.

Tapi, godaan Belitung bukan cuma pantai. Bagi yang gemar menjadi bocah petualang saat berwisata, bisa coba serunya trekking ke Pasar Rimba.

“Pasar Rimba ini selalu bikin kangen.Kangen Trekking, kangen tempatnya, sampai kangen kuliner vegetariannya,” tutur Stafsus Menpar Bidang Komunikasi, Don Kardono, Sabtu (8/9).

Destinasinya memang sangat cocok untuk Anda yang suka dengan alam. SUka ngetrip. Nuansnya Jungle Trekking banget. Trekkingnya dilakukan di hutan Desa Kacang Butor, Belitung. Di sini Anda bisa melihat asrinya hutan yang ada di sana. Bisa menikmati keindahan alam yang natural yang dihiasi dengan suara burung yang berkicauan.

” Bisa bikin pikiran fresh. Juga mampu menghilangkan rasa penat,” tambahnya.

Saat lapar pun, Anda tak perlu risau. Tak perlu galau. Di pasar kreasi GenPI Belitung itu, Anda bisa menikmati beragam kuliner yang menyehatkan.
Pilihannya banyak. Mau pilih gorengan dari ketela? Bakwan? Bakso jamur? Siomay? Sate Lontong? Nasi Gangan? Gado-gado? Soto sayur? Martabak Hoklopan? Atau pempek-pempek dari bahan dasar singkong? Semuanya ada di sana.

Minumannya pun komplit banget. Ada Kopi O, Air Jeruk Kunci, Air Jeruk, Air Markisa sampai Air Rosela.

“Ini sangat ramah anak.instagramable. Semua makanan dari sayur mayur segar. Semua diolah dengan bahan yang tidak mengunakan daging dan aman untuk para vegan. Yang belum coba baiknya ke sana deh. Lokasinya ada di Desa Kacang Butor, sekitar 10 KM dari Bandara Hanandjoeddin, Negeri Laskar Pelangi. Tiap Minggu, jam 11.00-15.00 selalu heboh,” ungkap Don.

Acungan dua jempol langsung diberikan Menpar Arief Yahya. Pesannya kepada GenPI Belitung hanya satu. Dia ingin GenPI selalu inovatif dan selalu fresh dalam menyelenggarakan kegiatan aktivasi komunitas.

“Kenapa begitu? Karena karakteristik anak-anak milenial memang suka yang inovatif. Agar komunitas GenPI ini tetap relevan, sustainable, dan mampu menarik sebanyak mungkin followers dan friends maka setiap acaranya harus selalu mengandung unsur kebaruan,” ucap Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI.

Yang dia maksud adalah 2C, yaitu Creative Value dan Commercial Value. Pertama, kreatif dalam mengangkat tema-tema pariwisata di media sosial, dari soal desain, angel, pemilihan kata, interaktif di medsos, sampai mengemas event. “Kuncinya, harus selalu fresh dan kekinian,” ucapnya.

Dan yang kedua, event itu harus menciptakan nilai komersial yang bermanfaat bagi setiap anggota komunitas maupun masyarakat sekitar.

“Saya jelaskan ke anak-anak GenPI, dalam bisnis itu ada operational return dan non operational return. Di event seperti pasar-pasar itu, komposisinya 70-85 persen untuk masyarakat, 15-30 persen untuk menghidupi komunitas GenPI. Angka itu memang tidak terlalu besar bagi GenPI, yang besar justru di data customer di non operational returnnya,” katanya menguraikan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *