Wow, Bagasi Citilink Paling Gratis

oleh -1,834 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID, JAKARTA – Asyik Citilink! Maskapai LCC Low Cost Carrier yang bernuansa hijau putih ini, memastikan bagasi di penerbangan mereka tetap free, alias gratis. Bagasi tidak berbayar per 8 Februari 2019.

Sampai kapan? Kabar gembira ini memberi waktu gratis, masih belum bisa ditentukan. Tentu, ini langkah yang sangat bagus, disaat banyak maskapai LCC yang makin mahal, bahkan setelah diturunkan harganya pun dirasa masih cukup mahal dari sebelumnya.

Direktur Niaga Citilink Indonesia Benny Rustanto memastikan, pihaknya akan menghapus layanan bagasi gratis bagi para penumpang rute domestik mulai 8 Februari mendatang. Namun, bagi member Supergreen dan Garudamiles akan tetap mendapat layanan gratis untuk barang 10 Kg.

Penumpang yang membeli green seat juga mendapat gratis bagasi 10 Kg. Termasuk bagi member Citilink Citisport, mendapat gratis 20 Kg untuk perlengkapan olahraga dan gratis tambahan 10 Kg untuk bagasi tercatat. Penumpang Citilink Indonesia juga bisa mendapat potongan harga hingga 40% jika membeli paket bagasi minimal 4 jam sebelum keberangkatan.

Menurut Benny, dengan penundaan penerapan bagasi berbayar, maka secara otomatis kebijakan yang sudah tersusun sebelumnya tidak diberlakukan. Penundaan itu sendiri berlangsung hingga waktu yang belum ditentukan.

Ini sekaligus menindaklanjuti masukan Komisi V DPR RI yang membidangi infrastruktur dan perhubungan, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara berkonsolidasi dengan pihak Citilink terkait bagasi berbayar. Hasilnya, Citilink sepakat menunda penerapan bagasi berbayar. Artinya, hingga saat ini bagasi Citilink masih gratis!

Dirjen Perhubungan Udara Polana B Pramesti mengatakan, pihaknya sedang melakukan evaluasi dan penilaian penerapan ketentuan bagasi berbayar. Sebagaimana diatur dalam Permenhub No.PM 185/2015 tentang Standar Pelayanan Penumpang Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Dalam Negeri.

“Kami akan lakukan kajian atau evaluasi terhadap semua aturan mulai dari PM 14 tahun 2016 sampai PM 185 tahun 2015. Pengkajian ulang dilakukan oleh Ditjen Hubud agar terjadi keseimbangan dan tidak memberatkan masyarakat. Serta untuk menjaga kelangsungan maskapai penerbangan,” ujarnya, Kamis (31/1).

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut gembira penundaan bagasi berbayar oleh Citilink. Sebab, penerapan bagasi berbayar akan membuat total harga menjadi lebih mahal.

“Ada prinsip elastisitas di pricing strategy. Kalau harga naik, demand nya pasti turun. Makin tinggi kenaikan, makin besar penurunan. Secara statistik di seluruh dunia begitulah kejadiannya?” ujar Arief Yahya.

Menpar Arief tidak alergi dengan kenaikan harga. Tetapi buat LCC, naik harga itu harus pelan-pelan, dan nilai perubahan harganya juga harus perlahan. “Jangan terlalu ekstrim, sudah naik harga tinggi, bareng-bareng semua airlines nasional, ditambah biaya bagasi lagi?” ungkapnya.

Menurutnya, kenaikan harga itu memang sangat berpotensi menurunkan kinerja sektor pariwisata. Menurutnya, penggunaan layanan pesawat relatif turun drastis dalam beberapa waktu terakhir sejak rencana kebijakan tersebut bergulir.

“Data yang kami terima, penurunannya relatif drastis. Di Riau turun sampai 40 persen. Imbasnya pasti akan memukul sektor pariwisata. Karena sampai sekarang tingkat pengeluaran seseorang paling besar saat berwisata adalah unsur transportasi udara. Kalau harga naik, demand pasti turun,” ujarnya.

Menpar Arief berharap kebijakan bagasi berbayar untuk maskapai berbiaya murah dilakukan secara bertahap. Tidak tergesa-gesa atau mendadak, karena dampaknya juga akan dirasakan maskapai yang bersangkutan.

“Saya apresiasi kebijakan Citilink yang menunda penerapan bagasi berbayar. Mudah-mudahan ini menjadi angin segar bagi penumpang domestik. Kalaupun nanti harus dikomersilkan, sebaiknya dilakukan bertahap, berapa persen dulu,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *