Yes, Hydro Coco Kini Sudah Ada di Destinasi Digital Pasar Karetan

oleh -1,498 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID– Pasar Karetan makin berkibar di pariwisata Indonesia. Destinasi Digital besutan Generasi Pesona Indonesia (GenPi) Jawa Tengah itu sukses bekerjasama dengan sebuah produk swasta.

Adalah Hydro Coco. Minuman sehat produksi Kalbe Farma itu kini sudah bekerjasama dengan Pasar Karetan dan sudah membuka Booth di Pasar yang terletak di Kendal, Jawa Tengah, mulai tanggal 18 November 2018.

Asdep Strategi dan Komunikasi Pemasaran I Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Hariyanto mengaku senang dengan berhasilnya Matchmaking antara industri co-branding Kalbe Farma – Hydro Coco dengan Komunitas GenPI, dan dilaksanakan di Destinasi Digital Pasar Karetan.

Karena secara khusus, Kementerian di bawah komando Arief Yahya ini telah berhasil memfasilitasi kegiatan kerjasama dan sinergitas 3 pihak yang sangat penting dalam pengembangan kepariwisataan.

“Alhamdilulillah. Kegiatan ini adalah pilot project, melalui inovasi Proyek Perubahan yang digagas oleh saya dalam kapasitas sebagai Asdep sekaligus sebagai perwakilan dari Kemenpar yang mendapat tugas mengikuti Diklat Kepemimpinan Tingkat II Angkatan XXIII/2018. Kegiatan itu diselenggarakan oleh Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia di Cimahi, Bandung,”kata Hariyanto yang juga hadir langsung ke Pasar Karetan.

Hariyanto berharap semoga kegiatan ini membawa manfaat bagi kemajuan pariwisata Indonesia pada umumnya, dan bagi masyarakat setempat di Pasar Karetan, Kendal, pada khususnya. “Ternyata pasar ini luar biasa. Pasar yang berbeda. Pasar yang punya konten menarik. Kuliner yang nikmat. Terasa sekali kekeluargaannya dan tenang di sini,”kata Hariyanto.

Hariyanto hadir tidak sendirian. Namun hadir juga perwakilan dari GenPi Nasional, media, dan rombongan dari Jakarta. Seperti diketahui, Kemenpar menginisiasi kerjasama antara pihak industri yang telah di co-branding dengan komunitas. Kerjasama ini diharapkan akan saling menguntungkan. Hasil akhirnya adalah kegiatan matchmaking tersebut.

Menurut Hariyanto, selama ini Kementerian Pariwisata telah melakukan co-branding dengan sejumlah industri. Hydro Coco merupakan salah produk yang juga sudah melakukan Co-Branding dengan Kemenpar.

“Kerjasama co-branding yang kita jalin jelas saling menguntungkan, saling membutuhkan. Ini langkah yang luar biasa. Karena, jarang sekali logo atau brand pemerintah diterima swasta dengan terbuka. dan selain itu kami juga bangga sekarang sudah bersama dengan komunitas saling sinergi,” tutur Hariyanto.

Head of Kalbe Beverages PT Kalbe Farma Tbk Ronald Unadi juga mengaku senang dengan program Matchmaking yang sudah mulai dieksekusi Kemenpar ini. Ronald juga hadir langsung ke Pasar Karetan dan melihat keindahan Pasar yang terletak di Pohon Karet yang luas tersebut.

Menurutnya, saat ini Brand Wonderful Indonesia kini sudah semakin mendunia.
“Namun salah satu yang paling utama, brand Wonderful Indonesia sudah cukup kuat di dunia internasional. Hal ini dibuktikan dengan sejumlah penghargaan yang diraih Kemenpar dengan Wonderful Indonesia-nya, jadi kami produk ikut terangkat dengan brand Kemenpar yang semakin mendunia,” katanya.

Bahkan Ronald menceritakan bahwa Hydro Coco tidak sendiria . Sudah 131 brand yang saat ini sudah melakukan Co-Branding. “Matchmaking dengan Pasar Karetan atau Destinasi Digital merupakan sebuah langkah maju,”kata Ronald.

Perkembangan yang dimaksud ini adalah menjalin kerjasama antara industri dengan komunitas yang didukung Kemenpar, yaitu Generasi Pesona Indonesia (GenPI).

“Kami juga ingin bersinergi dengan komunitas, apalagi milineal jaman now seperti GenPi merupakan ujung tombak promosi pariwisata Indonesia di Sosia Media. Tentu saja brand kami juga akan ikut terangkat,”kata Ronald.

Hariyanto kembali menambahkan, secara formal belum ada yang menyatukan antara industri dan komunitas. Dengan momentum ini semoga akan lahir kerjasama-kerjasama berikutnya di destinasi digital lainnya.

“Yang sedang kita rintis, bagaimana industri dan komunitas itu bisa bekerjasama dengan difasilitasi Kemenpar. Kita akan fasilitasi kerjasama yang saling menguntungkan. Tentunya dengan MoU, ini akan kami lakukan terus di destinasi digital lainnya,”paparnya.

Hariyanto juga mengaku bahwa jalan ke arah itu telah dirintis. Buktinya adalah hadirnya Hydro Coco di Pasar Karetan milik komunitas GenPI Jawa Tengah.

“Matchmaking kerjasama ini, atau aktivitasnya di destinasi digital. Kenapa destinasi digital? Karena destinasi digital adalah bagian dari aktivitas offline GenPI. Sementara Pasar Karetan dipilih karena menjadi pilot project, jadi percontohan destinasi digital GenPI. Ini tahap awal. Rencananya tahun depan ada 5 matchmaking lagi. Atau total 6 kerjasama industri dengan komunitas,” paparnya.

Sementara GenPI Nasional yang diwakili Ketua Bidang Online, Eko Nuryono, berharap matchmaking Hydro Coco dan Pasar Karetan yang digelar pada tanggal 18 November 2018 bisa bermanfaat untuk insan pariwisata Indonesia.

“Kami bersyukur semua lancar. Harus bisa menguntungkan kedua pihak. Kita akan bantu promosinya melalui sosial media agar viralnya makasimal. Yang paling penting, bisa terus mengangkat pariwista di daerah,” papar Eko.

Sedangkan Juragan Pasar Karetan Mei Kristianti mengucapkan terima kasih atas kerjasama ini.
“Pasar Karetan sudah berajalan 1 tahun. Banyak dinamika yang kita lalui. Seperti bagaimana kita hatus mengenalkan pariwisata ke masyarakat. Hingga akhirnya kita punya massa, dan follower. Dari situ kita bisa melakukan bisnis. Dan kita sudah siap,” tutur Mei.

Mengenai matchmaking, wanita berambut panjang ini menambahkan setiap destinasi digital berbeda kebutuhan.

“Di Karetan, kita sudah siapkan sejumlah spot. Misalnya Hydro Coco mau membangun spot selfie, kita sudah siapkan gambarannya. Tapi bagaimana nanti perlakukan spot itu, nanti akan dibahas lagi lebih detail bentuk kerjasama Matchmakingnya,” katanya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya sangat mendukung kegiatan ini. Menurutnya, industri dan GenPI bisa menjalin kerjasama yang saling menguntungkan.
“Tahun 2018 ini, saya ingin agar penetrasi brand Woderful Indonesia dan Pesona Indonesia lebih mendalam lagi. Caranya, dengan menjadikannya sebagai brand milik seluruh lapisan masyarakat Indonesia. WI/PI harus menjadi “People’s Brand”. Brand yang dimiliki, dicintai, dan dibanggakan oleh seluruh masyarakat Indonesia,” katanya.

Menpar yakin dengan “sense of ownership” dan “sense of proud” yang tinggi terhadap brand WI/PI, maka akan muncul kesadaran seluruh lapisan masyarakat.
“Kesadaran untuk mengembangkan dan mempromosikan pariwisata Indonesia. Ini sejalan dengan komitmen Pak Jokowi untuk menjadikan pariwisata sebagai core economy bangsa. Karena menjadi pilar ekonomi bangsa, maka sektor ini harus didukung dan dibela oleh seluruh rakyat Indonesia, tak cukup hanya oleh Kemenpar,” tuturnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *