Gelar Lomba Stand Up Comedy, DPR Tepis Anggapan Anti Kritik

oleh -1,117 views
oleh

SUARAJATIM.CO.ID, JAKARTA – DPR RI mengadakan Lomba Stand Up Comedy ‘Kritik DPR’ dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI dan HUT DPR RI ke-73. Lomba stand up comedy tersebut bertujuan  untuk sharing bersama bahwa DPR tidaklah anti-kritik, malah menyambut kritik di rumah sendiri.

“Babak penyisihan akan dilakukan pada hari Kamis, tanggal 23 Agustus 2018 mulai jam 10 pagi, di lobi Nusantara II Gedung DPR RI. Dari ratusan peserta yang mendaftar, disaring oleh tim juri hingga didapatkan 50 perserta yang akan mengikuti babak penyisihan,” ujar Ketua DPR RI Bambang Soesatyo di Jakarta, Rabu (22/08/18).

Ketua Badan Bela Negara Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan Indonesia (FKPPI) ini menjelaskan, dari hasil babak penyisihan akan dipilih 10 orang yang akan bertarung di babak final. Babak final stand up comedy Kritik DPR akan dilaksanakan tanggal 29 Agustus 2018 di Gedung DPR RI.

“Tim juri yang dilibatkan berasal dari kalangan profesional. Untuk lomba stand up comedy ada Effendy Gazali, Iwel Wel serta komika Daned Gustama. Di acara babak final kita juga mengundang Cak Lontong sebagai dewan juri,” kata Bamsoet.

Wakil Ketua Umum KADIN ini menambahkan, saat pembukaan babak penyisihan lomba stand up comedy Kritik DPR akan ada special perform berupa permainan saksofon. “Siapa dia? Kita tunggu tanggal mainnya,” ujar Bamsoet.

Mantan Ketua Komisi III DPR RI ini menjelaskan, DPR tak hanya menggelar lomba stand up comedy saja dalam rangka HUT DPR RI. Sebelumnya, sejak tanggal 19 April 2018, DPR RI juga menggelar lomba meme dan essay kritik terbaik DPR.

“Hingga kini sudah ratusan karya yang masuk, baik berupa meme, video serta essay. Tim dewan juri sedang menyeleksi dan menilai karya yang masuk. Pengumuman pemenang akan dilakukan berbarengan dengan final lomba stand up comedy Kritik DPR, tanggal 29 Agustus 2018,” terang Bamsoet.  

Khusus lomba meme dan essay Kritik DPR ini, DPR menyerahkan pada panitia dari unsur civil society. Ketua Dewan Juri dipegang Effendi Gazali dan Ketua Panitia Iwel Wel.  

Juri lainnya terdiri dari kalangan akademisi dan praktisi independen. Seperti, Profesor Bambang Wibawarta, pakar kebudayaan dan Wakil Rektor Universitas Indonesia; Profesor Martani Huseini, pakar manajemen; serta Profesor Siti Zuhro dari LIPI, pakar politik yang namanya juga termashyur di antara suara-suara yang biasa mengkritik DPR,” papar Bamsoet.

Legislator dari Dapil VII Jawa Tengah yang meliputi Kabupaten Kebumen, Purbalingga dan Banjarnegara ini menegaskan sampai kapan pun DPR adalah rumah rakyat. Karenanya, DPR selalu terbuka untuk menerima kritik dari seluruh rakyat Indonesia.

“Saya undang masyarakat luas untuk hadir dan menyaksikan lomba stand up comedy Kritik DPR. Mari kita tertawa dan mengkritik DPR, karena DPR tidak kebal hukum dan anti kritik. Kritik lah DPR dengan semangat membangun dan demi perbaikan DPR serta bangsa ke depan,” pungkas Bamsoet. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *