SUARAJATIM.CO, JAKARTA – Hasil survey yang dilakukan iNews Research pada 20 – 31 Mei 2018 untuk Pilgub Jawa Timur ( Jatim ) 2018, menunjukkan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak unggul atas pasangan Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno dengan angka elektabilitas 50 persen banding 40 persen. Di mana sekira 10 persen responden menyatakan belum menjatuhkan pilihannya dengan tingkat kepercayaan 95 persen, ambang batas kesalahan yang dimungkinkan kurang lebih 2,8 persen.
Perlu sekira empat bulan bagi Khofifah untuk dapat mengungguli Saifullah Yusuf, sesama kader Nahdatul Ulama (NU) yang tak henti berkompetisi dengannya menjadi orang nomor satu di Jatim selama 10 tahun terakhir ini. Dua kali pilgub, dua kali pula Khofifah kalah. Tapi Khofifah tak dapat dikalahkan dengan mudah. Bahkan kemenangan pasangan Soekarwo dan Saifullah Yusuf pada Pilgub 2013 terpaksa menunggu ketok palu Mahkamah Konstitusi (MK).
Dengan selisih angka elektabilitas sekira 10 persen, apakah slogan Wis Wayahe (sudah saatnya) Bu Khofifah akan jadi kenyataan pada 27 Juni mendatang ?
Memilih antara Khofifah dan Saifullah Yusuf bukan perkara mudah bagi 3.30.155.719 pemilih di Jatim. Kedua kandidat memiliki prestasi, rekam jejak, dan citra yang sama baik dan kuat. Baik Khofifah maupun Gus Ipul panggilan akrab Saifullah Yusuf, sama sama pernah menjadi menteri. Khofifah pernah menjabat sebagai Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Menteri Sosial, sementara Gus Ipul pernah menjabat sebagai Menteri Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal. Sedemikian ketat persaingan prestasi kedua kandidat ini, maka tak heran bila 1200 responden survey menyatakan keduanya sama-sama sudah berpengalaman sehingga dianggap tepat untuk memimpin Jatim hingga lima tahun mendatang.
