Suarajatim.co.id, JAKARTA-Sebanyak 1.500 pesilat Merpati Putih dari berbagai wilayah di tanah air sukses memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (04/05/2019).
1.500 pesilat yang berasal dari 32 perguruan silat merpati putih seluruh Indonesia tersebut sukses memecahkan rekor MURI untuk jurus tunggal dari IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia).
“Kita hadirkan seluruh pesilat untuk terlibat dalam pemecahan rekor MURI ini, sehingga potensi silat ditanah air semakin meningkat, dan menambah pengetahuan tentang perguruan merpati putih,” kata Ketua Panitia, Abdul Kharis Almasyhari.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi I DPR RI ini menilai, melalui perhelatan MURI ini, kedepan silat Indonesia semakin dikenal secara luas dan banyak diminati oleh generasi muda kedepannya.
“Silat ini merupakan olahraga tradisional Indonesia yang harus dipertahankan, apalagi silat bisa memberikan prestasi bagi Indonesia melalui kejuaraan-kejuaraan,” ucapnya.
Pemecahan rekor MURI ini sendiri sekaligus menutup kejuaraan Merpati Putih Open 2019 yang berlangsung sejak 1 Mei, dan diikuti 1.615 atlet dari dalam dan luar negeri.
“Alhamdulillah, Merpati Putih Open 2019 yang memperebutkan Piala Panglima TNI, KSAD, KSAU, dan KSAL ini berjalan lancar. Tujuan kami menyelenggarakan kejuaraan ini untuk menjalin persaudaraan antar perguruan silat seluruh Indonesia bahkan dari mancanegara,” ujar Kharis.
Kejuaraan ini sendiri memperebutkan Piala Panglima TNI, yang diraih Pelatda DKI A, sementara PPOP DKI Jakarta ada di peringkat kedua, dan posisi ketiga direbut PPLD NTT. Atas prestasi ini Pelatda DKI Jakarta A mendapatkan piala bergilir Panglima TNI serta uang pembinaan sebesar Rp15 juta dan piala tetap KSAD. Untuk pesilat dewasa putra terbaik diraih Ronaldo Neno dari PPLD NTT yang bertarung di kelas F Putra.
Ronaldo Neno berhak menerima piala tetap Kepala Staf TNI AU dan uang pembinaan Rp2,5 juta. Sedangkan pesilat terbaik dewasa putri diraih Widya Faranisa yang berlaga di kelas A putri dari PPO DKI Jakarta. Ia berhasil atas piala tetap Kepala Staf TNI AL dan uang pembinaan Rp2,5 juta. Untuk piala tetap Kepala Staf TNI AD juga diberikan kepada juara umum II dan III.
