Optimasi Lahan Rawa di Tulang Bawang tingkatkan produksi pertanian

oleh -493 views
oleh

TULANG BAWANG – Kementerian Pertanian (Kementan) merealisasikan program optimasi lahan rawa untuk Gapoktan Mulyo Dadi di Desa Mulyo Dadi, Kecamatan Rawa Pintu, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung. Program yang sudah rampung itu direalisasikan di atas areal seluas 150 hektare. Berkat program ini, produksi pertanian di Tulang Bawang ikut terkatrol.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menerangkan, melalui program optimasi lahan ini, maka *ada beberapa hal yang disasar, diantaranya adalah peningkatan indeks pertanaman yang berdampak pada produksi dan kesejahteraan petani.* Program ini memiliki dua manfaat bagi pertanian kita dan petani itu sendiri.

“Dengan optimasi lahan rawa, maka luas garapan petani akan bertambah. Dengan sendirinya, pendapatan petani juga akan ikut naik seiring dengan bertambahnya produksi mereka,” kata Mentan SYL.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil menambahkan, optimasi lahan rawa merupakan salah satu program Kementan untuk terus menerus meningkatkan produktivitas pertanian. “Program ini adalah upaya Dirjen PSP untuk ikut berkontribusi terhadap penguatan ketahanan pangan di Indonesia. Kami terus berupaya agar ketahanan pangan nasional tetap terjaga,” ujar Ali.

Indonesia sendiri, Ali melanjutkan, memiliki potensi yang cukup besar dalam hal optimasi lahan rawa yakni seluas 33,4 juta hektare. Potensi itu jika dikembangkan akan semakin meningkatkan produktivitas pertanian nasional. “Kami cukup optimistis dengan ketahanan pangan kita jika program optimasi lahan ini kita jalankan dengan baik. Produktivitas pertanian akan semakin tinggi, seiring dengan meningkatnya kesejahteraan petani,” ucap Ali.

Dikatakannya, program optimasi lahan rawa ini juga sejalan dengan tujuan pembangunan pertanian nasional yakni menyediakan pangan untuk seluruh rakyat, meningkatkan kesejahteraan petani dan menggenjot ekspor. ”
Ali menyebut, diperlukan upaya optimasi lahan pertanian di lahan rawa dengan mengoptimalkan pertanian di lahan rawa menjadi lahan pertanian produktif.

“Caranya adalah melalui penataan sistem tata air dan penataan lahan,” ungkap Ali.

Direktur Perluasan dan Perlindungan Lahan, Erwin Noorwibowo menerangkan, program optimasi lahan rawa ini fokus pada perbaikan infrastruktur lahan dan air.

“Prioritasnya adalah pada kegiatan perbaikan tata air mikro, rehabilitasi atau pembangunan pintu-pintu air, pembangunan atau pembenahan infrastruktur lainnya di lahan rawa, serta peningkatan kualitas atau kesuburan lahan rawa,” ungkap Erwin.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *