Kemenparekraf Apresiasi rencana Pengembangan Destinasi wisata berbasis Religi di Kabupaten Ngada NTT

oleh -429 views
oleh

Jakarta, 02 Juni 2022, Direktur Pengembangan Destinasi II, Wawan Gunawan didampingi Faruk Alfian, Indra Yusuf menerima delegasi dari Panitia Pembangunan Wisata Rohani Mataloko dalam rangka mengembangkan destinasi pariwisata religi di Kabupaten Ngada, NTT pada tanggal 2 Juni 2022 di Gedung Kementerian Parekraf Jalan Kimia. Dalam audiensi mendiskusikan upaya-upaya kemungkinan untuk berkolaborasi antar Kementerian dan Lembaga dalam pengembangan Wisata Religi yang bertempat di Mataloko, bagaimana Kabupaten Ngada dapat menangkap peluang dari kedatangan wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo dan Ende.

Ketua panitia Diaspora Aloysius Lele Madja, yang didampingi Romo Eduardus Ratu Dopo SJ dan Sekertaris Panitia Leo Yoseph serta beberapa anggota panitia seperti Fransiska Madja, dan Yustina Leo. Ketua menjelaskan bahwa di Kabupaten Ngada banyak terdapat event budaya setiap bulannya, mulai dari upacara tahun baru, upacara adat, perburuan tradisional rusa, tarian tradisional dan prosesi lainnya. Event-event ini sangat menarik bila dijadikan atraksi dalam menarik wisatawan ujar Aloysius.

Diskusi berlanjut pada rencana pembangunan Monumen Salib sebagai ikon pariwisata religi Mataloko. Monumen ini dapat digunakan sebagai kegiatan religi, budaya dan event lainnya yang dapat menjadi magnet dalam menarik kunjungan wisatawan. Selain itu Mataloko sejak lebih dari 100 tahun yang lalu menjadi salah satu pusat penyebaran Agama Katolik di Flores dan pusat pendidikan calon Imam yg telah tersebar lebih dari 60 negara sebagai misionaris. Aloysius menjelaskan bahwa dalam pembangunan monumen tersebut masih terkendala terutama dengan pendanaan dan infrastruktur lainnya seperti lahan, akses jalan masuk, air dan listrik dan internet.

Dalam pengembangan destinasi pariwisata di Mataloko, Wawan Gunawan mengapresiasi upaya pembangunan tersebut sekaligus menawarkan konsep Sinakoda yaitu upaya sinergitas berbasis inovasi, adaptasi dan kolaborasi antara Pemerintah Pusat dan Daerah dalam mewujudkan destinasi wisata yang berkualitas, terintegrasi dan berkelanjutan. Kemenparekraf siap membantu mendampingi dan koordinasi dalam rencana pengembangan destinasi di Motaloko.Mari kita sama-sama gerak bersama dengan berkolaborasi bersama antara pemerintah pusat dan daerah, seperti kementerian PUPR, KemenkoMarves, Bappenas, Kementerian Perdagangan, KSP, Bappeda, Pemerintah Provinsi NTT, Pemkab Ngada, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Daerah dan SKPD lainnya, dan universitas serta media lokal dalam kerangka kolaborasi penthahelix.

Pembangunan infrastruktur khususnya pembangunan fisik bidang pariwisata selama ini mengandalkan dukungan melalui program Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Pariwisata yang bergulir setiap tahunnya. Dalam pengusulan program DAK Fisik diusulkan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota yang bekerja sama dengan Kemenparekraf dan Bappenas. Hal ini merupakan bentuk dari kepedulian Pemerintah Pusat dalam pengembangan destinasi di daerah yang dilakukan secara bersama-sama dengan K/L terkait sesuai dengan masing-masing bidang.

Pengembangan destinasi pariwisata di daerah diharapkan dapat menjadi pengungkit kebangkitan ekonomi sesuai dengan amanat Menteri Parekraf, pengembangan pariwisata harus dilakukan secara Gercep, Geber dan Gaspol agar terwujud kemandirian ekonomi, membuka lapangan perkerjaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor Parekraf, tutup Wawan.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *