Kemenparekraf Ajak Pelaku Ekraf Tabanan Maksimalkan Smartphone Fotografi

oleh -79 views
oleh

BALI – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengajak pelaku ekonomi kreatif di Tabanan, Bali, untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan digital. Khususnya, memanfaatkan smartphone fotografi untuk meningkatkan nilai jual produk.

Hal ini dilakukan Kemenparekraf melalui Gerakan Usaha Kreatif (GUK) Bagi Pelaku Ekonomi Kreatif Subsektor Fotografi, Jumat (14/4/2023).

Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber Dewi Sartika Bukit yang memberikan materi mengenai Foto Produk menggunakan Smartphonograpy.

Direktur Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif Kemenparekraf, Alexander Reyaan, mengatakan peluang usaha dengan memanfaatkan teknologi informasi terus berkembang.

“Dengan menguasai teknologi dan platform digital, niscaya kita akan menjadi pemenang di kancah nasional maupun global. Terbukti sekitar 60% lebih dari konten kreatif berperan penting pada peningkatan dan penghasilan penjualan dari produk parekraf,” katanya.

Ia menambahkan, untuk mendukung inovasi digital di subsektor ekonomi kreatif, fotografi memiliki peran penting untuk memberikan nilai tambah dalam pengemasan konten digital.

“Hal tersebut akan sangat berpengaruh pada peningkatan penjualan produk ekonomi kreatif khususnya,” tambah Alex Reyaan.

Menurutnya, subsektor yang diangkat pada kegiatan kali ini adalah subsektor yang sangat dinamis dengan perkembangan tidak terlepas dari inovasi dan produktivitas para pelaku ekraf.

“Berdasarkan data terbukti bahwa Subsektor Fotografi, menghasilkan 5,90 Triliun atas keseluruhan PDB nasional 2020. Dan untuk mempercepat Pemulihan dan Peningkatan Produktivitas Sektor Parekraf, Kemenparekraf menerapkan strategi yaitu melalui upskilling (peningkatan kompetensi) reskilling (penguatan kompetensi) dan new sklling (penambahan kompetensi baru),” katanya.

Hal itu diharapkan mampu menciptakan peluang kerja dan peluang usaha bagi SDM Parekraf serta mempersiapkan SDM Parekraf yang berkompeten menghadapi tantangan di bidang parekraf dan resesi ekonomi di Indonesia khususnya.

“Kegiatan Bimtek ini, merupakan bentuk komitmen Kemenparekraf dalam menerapkan strategi upskilling, dalam meningkatkan kompetensi teknis subsektor fotografi,” ujar Alex Reyaan lagi.

Diharapkan dengan mengikuti bimtek subsektor fotografi, peserta dapat mengoptimalkan konten digital untuk meningkatkan penjualan produk ekonomi kreatif di Bali, khususnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *