Kemenparekraf Berkolaborasi Dengan Divers Alert Network Berikan Pelatihan Keselamatan Penyelaman Bagi Pekerja Wisata Selam

oleh -156 views
oleh

Labuan Bajo (7 Mei 2024) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berkolaborasi dengan Dive Alert Network (DAN) dan Gabungan Usaha Wisata Bahari dan Tirta Indonesia (GAHAWISRI) menyelenggarakan program Safety 1.000 Training Extravaganza. Bertempat di Kawasan Waterfront Pantai Marina, Labuan Bajo, implementasi program ini direalisasikan dengan memberikan pelatihan kepada para pekerja wisata selam. Selain itu, juga memberikan unit perlengkapan first aid kepada peserta yang mengikuti kegiatan

Safety 1.000 Training Extravaganza sebelumnya diluncurkan pada bulan Oktober 2023 oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai program strategis untuk mengembalikan kepercayaan wisatawan terhadap destinasi wisata selam di Indonesia pasca pandemi Covid-19, sekaligus mempromosikan Indonesia sebagai destinasi wisata selam yang aman.

Direktur Wisata Minat Khusus Kemenparekraf, Itok Parikesit menjelaskan, kesuksesan program Recompression Chamber Network dan Academy of Diving Medicine kepada para dokter, tenaga medis dan dive pro mendorong Kemenparekraf dan DAN konsisten berkolaborasi kembali pada program ini untuk memberikan pelatihan pertolongan pertama oksigen dengan target 1.000 pekerja wisata selam, selain itu juga ada 1000 oxygen regulator yang akan dibagikan kepada operator wisata selam yang tersebar di seluruh Indonesia. “Program ini dimulai sejak tahun 2023 dari wilayah Anyer, Banten dan Kepulauan Seribu, tahun 2024 dilanjutkan di Labuan Bajo, Bali (Sanur, Amed, Tulamben, Pemuteran dan Nusa Penida) serta wilayah lainnya yang diproyeksikan berjalan selama 1000 hari,” kata Itok.

Country Manager DAN Indonesia, Bayu Wardoyo menambahkan, pelatihan ini amat penting, karena wisata bahari di Indonesia sudah sangat terkenal di mata wisatawan Nusantara maupun mancanegara. Ia berharap destinasi ini tidak hanya terkenal dengan keindahannya saja, tapi juga dari aspek keselamatannya.

“Kali ini pelatihan dikhususkan kepada masyarakat sekitar yang bekerja tidak hanya sebagai dive guide, tetapi juga kru kapal dan staf resort, sehingga harapannya para frontliner ini memiliki keterampilan tindakan pertolongan pertama ketika terjadi kecelakaan selam,” jelas Bayu.

Bayu melanjutkan, materi yang diberikan pada pelatihan ini seperti Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dan cardiopulmonary resuscitation (CPR) yang berstandar internasional, sehingga pelatihan ini dapat mengurangi bahkan zero accident atau jika mengalami kecelakaan saat penyelaman dapat ditangani dengan tepat dan segera agar tidak ada korban jiwa.

Selain DAN, turut hadir Professional Association of Diving Instructor (PADI), National Association of Underwater Instructors (NAUI), Bajo Maritime Indonesia (BMI), KSOP Labuan Bajo, BASARNAS dan Tim Medis Angkatan Laut maupun Rumah Sakit Siloam sebagai narasumber pada program pelatihan ini.

GAHAWISRI Labuan Bajo sebagai asosiasi yang peduli akan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan keselamatan di perairan laut terdorong untuk mempersiapkan kebutuhan akan kesiapan dalam menghadapi risiko kecelakaan dan bencana, baik di laut dan di darat yang sejalan dengan program Kemenparekraf.

Ketua GAHAWISRI Labuan Bajo, Budi Widjaja mengatakan bahwa tujuan lembaganya berkolaborasi dengan Kemenparekraf dan DAN agar dapat memacu rasa kepedulian terhadap mitigasi bencana atau kesiapan dalam menangani kecelakaan, baik di laut dan di darat, sehingga perlunya mengkampanyekan edukasi ini ke masyarakat luas.

Kolaborasi Kemenparekraf dan DAN yang dimulai sejak empat tahun lalu, sukses membuat Kemenparekraf dapat menyusun panduan Cleanliness, Health, Safety and Environment (CHSE) pertama aktivitas wisata selam sebagai langkah adaptasi baru dengan menerapkan protokol kesehatan untuk meningkatkan kenyamanan, keselamatan dan kesehatan wisatawan.

Sebagaimana diketahui, Divers Alert Network (DAN) merupakan organisasi nirlaba internasional yang bergerak di bidang keselamatan penyelaman. Kerja sama Kemenparekraf dengan DAN
melalui nota kesepahaman pada tahun 2021 untuk menjadikan Indonesia sebagai Safe Diving Destination memberikan dampak positif bagi Indonesia sebagai salah satu negara pertama di dunia yang serius memperhatikan keselamatan wisatawan selam yang tergolong aktivitas wisata dengan risiko menengah tinggi.

Kolaborasi dan promosi Indonesia pada wisata selam akan terus berlanjut, sehingga akan semakin dilirik oleh wisatawan Nusantara maupun mancanegara dan memberikan multiplayer effect bagi masyarakat dan para usaha wisata selam, sehingga
meningkatkan pendapatan daerah.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *