Kementan Ajak Penyuluh Kuasai Teknologi Digital Berikan Materi Penyuluhan Pertanian

oleh -731 views
oleh

TANGERANG – Sumber Daya Manusia (SDM) pertanian didorong untuk mengoptimalkan pemanfaatan teknologi digital serta memaksimalkan berbagai program yang menjadi salah satu strategi Kementerian Pertanian.

Di era industri digital 4.0, Kementerian Pertanian mendorong penyuluh pertanian untuk penyampaian informasi dengan memanfaatkan komunikasi digital yaitu dengan mengemas pesan materi penyuluhan. Maka, penyuluh harus menguasai akses komunikasi digital dan mengembangkannya kepada petani secara verbal serta visual.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan) mengatakan, saat ini para generasi muda telah masuk di era teknologi digital, sehingga perlu beradaptasi dalam memanfaatkan peluang dan memenangkan kompetisi. Para generasi muda didorong mengambil peran, khususnya dalam bidang pertanian melalui berbagai kegiatan yang produktif.

“Pertanian saat ini tidak sama lagi dengan pertanian sebelumnya. Kita masuk pertanian internet of thinking, menggunakan artificial intelegent, satelit sudah main. Pertanian itu keren,” ujar Mentan Syahrul

Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi yang menjelaskan jika hal terpenting yang harus dilakukan saat ini meningkatkan kualitas dan kapasitas SDM pertanian.

“Mengapa penting, karena SDM adalah faktor pengungkit utama dalam peningkatan produktivitas. Jika ingin produktivitas meningkat, berarti tingkatkan dahulu kualitas SDM-nya,” tutur Dedi.

Menindaklanjuti hal tersebut, Kementerian Pertanian melalui Pusat Penyuluhan Pertanian mengadakan bimbingan teknis (Bimtek) multimedia dan media informasi, yang dilaksanakan pada 21-23 April 2022 di Santika ICE Indonesia Convention Exhibition, BSD Tangerang.

Pembukaan Bimtek dilakukan Kepala Pusat Penyuluhan, Bustanul Arifin Caya. Dalam arahannya, Bustanul Arifin Caya mengatakan, tujuan dari Bimtek ini untuk meningkatkan kapasitas penyuluh pertanian dalam memberikan materi penyuluhan.

“Diharapkan dengan Bimtek ini dapat memotivasi penyuluh pertanian dalam pembuatan video penyuluhan,” jelas Bustanul Arifin Caya.

Materi Penyuluhan melalui video sangat efektif karena dapat diulang-ulang, sehingga lebih mudah untuk dipahami oleh petani. Dengan perubahan teknologi, maka pembuatan video dapat dilakukan melalui smart phone, sehingga semakin murah dan mudah dalam pembuatan, pengeditan dan  pendistribusian.

Hasil akhir dengan adanya Bimtek multimedia dan media informasi para penyuluh pertanian diharapkan dapat terampil dalam membuat video yang menarik menggunakan smart phone.(*)