Keren, Smartfarming-Low Cost Milik BPP Lampung Terpasang di Kementan

oleh -787 views
oleh

Jakarta – Teknologi Smartfarming-Low Cost milik Balai Pelatihan Pertanian Lampung resmi terpasang di Gedung Kementerian Pertanian. Teknologi tersebut terpasang di halaman taman Pusat Inkubator Agribisnis Kementerian Pertanian.

Pemasangan instalasi smartfarming ini diresmikan langsung Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. Dan dihadiri Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi Kementerian Pertanian Zulkifli dan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pertanian membutuhkan inovasi.

“Inovasi-inovasi inilah yang akan membuat pertanian semakin maju. Pengembangan pertanian pun dapat dilakukan dengan cepat dan tepat,” katanya.

Apresiasi juga disampaikan Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi. Ia pun mendorong inovasi-inovasi lain dihadirkan.

“Untuk mendukung pengembangan pertanian, kita sudah memperkuat BPP dengan fasilitas internet. Dengan dukungan itu, transfer ilmu akan lebih maksimal. Sehingga inovasi juga bisa dihadirkan,” katanya.

Inovasi Smartfarming Low Cost milik Balai Pelatihan Pertanian Lampung, dapat meningkatkan efisiensi usaha terutama dalam menekan biaya tenaga kerja pemeliharaan tanaman.

Kepala Balai Pelatihan Pertanian Lampung menjelaskan bahwa teknologi Smartfarming Low Cost yang dihubungkan melalui smartphone sangat memudahkan petani dalam memantau kondisi per tanaman dari jarak jauh.

Teknologi otomatisasi ini memanfaatkan sensor untuk memantau status hara tanah, kelembaban udara, suhu udara di areal per tanaman.

“Smartfarming Low Cost karya Balai Pelatihan Pertanian Lampung sangat cocok diterapkan di tingkat petani. Selain mudah digunakan, Smartfarming Low Cost ini tergolong murah dan mudah didapatkan. Biaya yang dikeluarkan untuk instalasinya hanya sekitar Rp800 ribu sampai Rp1 juta,” ujarnya.

Dengan terpasangnya instalasi Smartfarming Low Cost dan diresmikan langsung oleh Menteri Pertanian, diharapkan Teknologi Smartfarming Low Cost ini dapat diterapkan di seluruh areal pertanian di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *