Tingkatkan Kapasitas Penyuluh untuk Bangun Pertanian Rencana Besar Kementan

oleh -126 views
oleh

JAKARTA – Untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) pertanian, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) mengadakan pelatihan Teknis Bagi Penyuluh Pendamping Program READSI.

Pelatihan Teknis Bagi Penyuluh Pendamping Program READSI dibuka secara virtual, Senin (8/8).

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, mengatakan dampak perubahan iklim menjadi tantangan yang sangat besar di sektor pertanian.

“Salah satu solusi untuk mengatasinya dengan menggunakan teknologi pengelolaan sumber daya iklim dan air untuk adaptasi perubahan iklim,” katanya.

Mentan terus mendorong inovasi pertanian, sehingga mampu beradaptasi dengan perubahan iklim. Terkait dengan hal ini Mentan menyambut baik kegiatan pelatihan sejuta petani dan penyuluh serta diharapkan terus melakukan inovasi-inovasi lain dalam rangka pelaksanaan adaptasi dan mitigasi iklim.

“Khususnya untuk mengantisipasi perubahan iklim ekstrem yang terjadi di Indonesia. Kita punya alam yang bagus keterampilan yang banyak dan semua haraus terus kita perbaiki,” katanya.

Menurutnya, pelatihan ini akan memberikan keyakinan untuk melakukan Implementasi dari pelaksanaan teknologi pertanian.

“Termasuk cara-cara baru pertanian, menggunakan digital system pertanian, dan smart farming. Mengimplementasikan kegiatan ini tentu tidak mudah, tetapi Kementerian Pertanian melalui BPPSDMP harus terus melakukan pelatihan-pelatihan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dalam kondisi cuaca yang sangat ektrem ini. Oleh karena itu, BPPSDM dan Litbang harus berada di lapangan membantu petani dan penyuluh,” katanya.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, menegaskan fungsi utama dari penyuluh adalah sebagai fasilitator sehingga harus mampu mengakses sarana prasarana pertanian.

Penyuluh juga harus mampu mengakses kredit usaha rakyat karena dapat menggerekan agribisninya, Penyuluh juga harus mampu mengakses pelatihan bagi petani dan mengakses offtaker.

“Penyuluh juga sebagai innovator, penemu dan berinovasi dengan teknologi spesifik lokasi, untuk mengembangkan teknologi yang dihasilkan dari badan litbang dan perguruan tinggi,” tambah Dedi.

Pelatihan teknis bagi penyuluh pertanian pendamping READSI  merupakan hasil Mid Term Review supervisi IFAD dan Bappenas terkait sekolah lapang, dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas penyuluh dalam bidang pertanian dan meningkatkan kualitas pendampingan penyuluh kepada petani sasaran Program READSI

Pelaksanaan pelatihan akan dilaksanakan pada 8-14 Agustus 2022 secara offline di Balai Diklat Teknis Pertanian Provinsi Gorontalo, BBPP Batangkaluku, Balai Diklat Provinsi Sultra, Balai Diklat Pertanian Sidera, Kabupaten Sigi, BBPP Kupang  dengan metode offline oleh widyaiswara UPT Pelatihan Pusat dan UPT Pelatihan Provinsi, peneliti, petugas POPT, petugas Benih, praktisi dan perbankan.

Materi  yang terdapat pada pelatihan ini terdiri dari 7 materi kelompok inti dan 1 kali kunjungan lapangan yang meliputi Teknologi Benih, Pengelolaan Hama dan Penyakit Terpadu, Teknologi Smart Farming, Pengolahan Hasil Pertanian (Nilai Tambah), Pengolahan Limbah Pertanian (By-Product), Kredit Usaha Rakyat (KUR), Literasi Keuangan.

Peserta Pelatihan teknis bagi Penyuluh Pendamping READSI akan mengajar pada sekolah lapang di lokasi READSI. Selain itu, peserta pelatihan ini juga akan menjadi fasilitator pada Pelatihan Literasi Keuangan bagi Perwakilan Rumah Tangga Petani di wilayah Program READSI yang akan dilaksanakan pada Tanggal 20 – 24 Agustus 2022 di 342 Desa secara serentak yang direncanakan akan dibuka oleh Menteri Pertanian di BBPP Batangkaluku.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *