Bertemu Kedutaan Besar AS, Taufan Rahmadi Bahas Isu Strategis Pariwisata

oleh -256 views
oleh

JAKARTA – Pakar pariwisata nasional, Taufan Rahmadi memenuhi undangan Political and Economic Chief Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS), John Mc Daniel. Pertemuan ini membahas isu strategis terkait sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Kami berdiskusi tentang isu-isu strategis pariwisata terkini dan bagaimana program-program pariwisata masa depan yang perlu untuk dilakukan di era pemerintahan baru Indonesia nanti,” ungkap Taufan, Kamis (22/2/2024).

Dalam diskusi tersebut, Taufan menyampaikan bagaimana di era Presiden Jokowi, pariwisata telah dijadikan sektor prioritas Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan program 10 Destinasi Pariwisata Prioritas dan Program 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas.

“Dan juga tidak terlupa saya juga menjelaskan bahwa Bapak Prabowo dan Mas Gibran akan terus melanjutkan dan menyempurnakan program-program pariwisata yang telah dilaksanakan di era Presiden Jokowi. Salah satu PR yang utama adalah memastikan sektor pariwisata berkontribusi di dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia di dalam menyambut Indonesia Emas 2045,” jelas Taufan.

Diketahui, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tengah menggaungkan potensi pariwisata Tanah Air. Salah satu upayanya adalah dengan mempromosikan 5 destinasi super prioritas di Indonesia. Di antaranya Borobudur, Danau Toba, Likupang, Mandalika, dan Labuan Bajo.

Masing-masing destinasi itu memiliki pesona dan keunikannya masing-masing. Bila Anda belum sempat mengunjungi 5 destinasi super prioritas tersebut, tak ada salahnya menyiapkan rencananya sejak saat ini.

“Karena ini super prioritas, maka interkoneksi dari sisi infrastruktur harus digarap dengan serius. Seperti bandara, pelabuhan, hingga jalan daratnya. Semua harus memiliki kualitas kelas dunia,” kata pria yang menjadi tim pakar bidang pariwisata dan ekonomi kreatif TKN Prabowo-Gibran ini.

Dalam RPJMN, disebutkan bahwa melalui 5 destinasi super prioritas ini pemerintah menargetkan pada 2024, kontribusi sektor pariwisata dalam PDB meningkat menjadi 5,5%, dan devisa dari sektor pariwisata menjadi 30 miliar USD.

“Untuk jumlah wisatawan nusantara 350-400 juta perjalanan dan wisatawan mancanegara 22,3 juta kunjungan,” sebutnya.

Lalu kawasan wisata mana sajakah yang disebut 10 Bali Baru atau 10 destinasi wisata prioritas? Antara lain Danau Toba (UNESCO Global Geopark, Sumatera Utara), Tanjung Kelayang (Bangka Belitung), Tanjung Lesung (Banten), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Candi Borobudur (Magelang, Jawa Tengah), Bromo Tengger Semeru (Taman Nasional, Jawa Timur), Mandalika (Lombok, Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo & Pulau Komodo (Nusa Tenggara Timur), Wakatobi (Taman Nasional, Sulawesi Tenggara), dan Morotai (Maluku Utara).

“Salah satu faktor yang dapat membuat pertumbuhan investasi di Indonesia semakin bergeliat adalah dengan cara mengembangkan sektor pariwisata,” tuturnya.

Menurutnya, investasi secara otomatis akan meningkat dengan sendirinya di wilayah dengan perkembangan pariwisata yang juga menjanjikan.

“Pariwisata tumbuh, investasi pasti tumbuh. Sementara investasi tumbuh sektor pariwisata belum tentu tumbuh,” pungkas Taufan Rahmadi.(*)