Kemenparekraf Bekali Pelaku Ekonomi Kreatif di NTB Teknik dan Strategi Pitching Bisnis

oleh -1,288 views
oleh

MATARAM – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) memberikan bekal wawasan kepada pelaku ekonomi kreatif di Nusa Tenggara Barat (NTB). Penguatan wawasan itu berkaitan dengan teknik dan strategi pitching yang efektif melalui kegiatan Pra Pitching Wirausaha Digital Mandiri Ekonomi Kreatif Subsektor Kuliner, Kriya, Fashion, Musik dan Fotografi yang dilaksanakan pada 6-7 April 2022 di Prime Park Hotel & Convention, Kota Mataram, NTB.

Plt Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan, Frans Teguh mengarahkan, lembaganya mendorong proses pitching dan business coaching agar menjadi lebih optimal dalam menjalankan usaha.

“Hal ini sangat relevan dengan strategi pemulihan kebangkitan usaha ekonomi kreatif dan sangat bernilai karena event MotoGP Mandalika telah menunjukkan kinerja dan seluruh ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif dapat bergerak,” kata Frans.

Oleh karenanya, Frans menilai diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berjiwa wirausaha, soft skill dan berkompeten untuk meyakinkan clien dan customer agar produk dan sentra ekonomi kreatif dapat menjadi mata rantai dalam bisnis pariwisata dan ekonomi kreatif. “Tentunya yang terpenting adalah mampu beradaptasi, berinovasi, dan berkolaborasi,” harap dia.

Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia Ekonomi Kreatif, Erwita Dianti dalam laporannya mengatakan, peserta pra pitching adalah mereka yang terpilih melalui kurasi dan telah memenuhi kriteria penilaian yang meliputi keunikan produk yang membedakan dengan produk lain, local wisdom, potensi market, social impact dn personality.

“Sebelum dilaksanakan pra pitching, peserta telah dibekali tentang cara pitchdeck yang efektif dan efisien oleh narasumber masing masing subsektor dan pemahaman bagaimana mempresentasikan startup-nya di depan investor,” jelas Erwita.

Dikatakannya, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan wawasan tentang teknik dan strategi pitching yang efektif. “Tentu agar para peserta dapat semakin profesional dalam mengembangkan produknya,” tuur dia.

Koordinator Edukasi II Kemenparekraf/Baparekraf, Jemmy Alexander mengatakan, dari hasil kurasi peserta yang lolos pra pitching berjumlah 21 orang. Mereka berasal dari pelaku ekonomi kreatif dan komunitas di Destinasi Super Prioritas (DSP) Mandalika dengan rincian Subsektor Kuliner 4 orang, Fesyen 5 orang, Kriya 7 orang, Fotografi 3 orang dan Musik 2 orang.

Ada pun narasumber yang dihadirkan adalah Iim Rusyamsi (CEO Sejahtech.com), Sahmullah Rivqi
(Business Coach), dan Farid Rifai (Owner Alkautsar Jakarta).

“Ini adalah bagian dari penguatan kapasitas SSM pelaku ekonomi kreatif. Tentu kami akn terus mendorong agar mereka semakin naik kelas, baik dalam hal kapasitas diri, produk, maupun jejaring pmasarannya,” kata Jemmy.

Menurut Jemmy, dengan kegiatan ini, para peserta dapat memahami bagaimana bisnis mereka dapat dijalankan dalam hal pertumbuhannya, kondisi dan potensi pasar, rencana bisnis, keunikan yang membedakan dengan produk lain, pesaing bisnis, rencana pemasaran dan lain sebagainya.

“Melalui kegiatan ini kami ingin membangun kepercayaan diri para peserta agar berpikir positif, mengenal diri sendiri, melakukan perubahan menjadi lebih baik untuk perkembangan bisnis mereka,” katanya.

Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata Dinas Pariwisata Kota Mataram, Leni Oktavia mengapresiasi Kemenparekraf/Baparekraf karena telah memilih Kota Mataram sebagai tempat pelaksanaan kegiatan Pelatihan Pra Pitching Wirausaha Digital Mandiri Ekonomi Kreatif.

“Melalui pelatihan ini kami berharap peserta yang ingin membangun bisnis atau perusahaan startup-nya dapat memperluas wawasan dan ilmu, khususnya ilmu strategi berbisnis,” harap Leni.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *