Kemenparekraf Dorong Rakortek Akselerasi Pengembangan Desa Wisata di Sulawesi Tenggara

oleh -2,097 views
oleh

BUTON – Desa Wisata menjadi trend baru pengembangan destinasi pariwisata di Indonesia. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terus berkomitmen dalam pengembangan Desa Wisata salah satunya dengan mendorong kegiatan Rakortek Akselerasi Pengembangan Desa Wisata di Sulawesi Tenggara. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara di Desa Wisata Wabula, Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara pada Kamis, (31/03/2022).

Dalam kegiatan ini dihadiri oleh Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara, Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, Anggota Komisi II DPR RI, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi, dan dihadiri oleh peserta antara lain seluruh kepala dinas pariwisata Kab/Kota se Sulawesi Tenggara, Asosiasi Desa Wisata (ASIDEWI), Asosiasi Pariwisata, para Kepala Desa, Pengelola dan pelaku desa wisata di Provinsi Sulawesi Tenggara.

Hadir sebagai narasumber diantaranya Anggota Komisi II DPR RI Hugua, Direktur Pengembangan Destinasi II Kemenparekraf Wawan Gunawan, Direktur Promosi dan Pemasaran Produk Kemendes PDTT Syahrul, Perwakilan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Theresia Susanti, Ketua Asosiasi Desa Wisata (ASIDEWI) Andi Yuwono, dan Moderator Herna pemerhati Desa Wisata di Sulawesi Tenggara.

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur, melalui Direktorat Pengembangan Destinasi II berupaya untuk berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara untuk menegembangkan desa wisata melalui sistem jaringan desa wisata (JADESTA), Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022, dan pengimplementasian program Sinergitas berbasis Inovasi, Adaptasi dan Kolaborasi antara pusat dan daerah (SINAKODA). Kemenparekraf sangat mengapresiasi langkah Pemerintah Sulawesi Tenggara melalui Dinas Pariwisata Provinsi Sultra yang menginisiasi percepatan meningkatkan pembangunan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di Sulawesi Tenggara secara serentak.

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur, Vinsensius Jemadu dalam releasenya mengatakan Untuk mendukung Pengembangan Desa Wisata di Sulawesi Tenggara harus menerapkan pariwisata berkelanjutan yang memiliki prinsip untuk memberdayakan masyarakat melalui kebudayaan dan kearifan lokal yang ada. Sejalan dengan itu melestarikan alam dan meningkatkan kesejahteraan, serta ditambah aspek pengelolaan secara profesional. Tidak semata-mata memperhitungkan dampak ekonomi, tapi juga dampak yang akan terjadi terhadap lingkungan dan sosial budaya masyarakatnya. Pengklasifikasian desa wisata yang diantaranya adalah rintisan, berkembang, maju, dan mandiri selanjutnya merupakan langkah awal dalam menentukan strategi implementasi dalam pengembangan desa wisata itu sendiri” ujar Vinsen.

Direktur Pengembangan Destinasi II Kemenparekraf, Wawan Gunawan dalam paparannya “sejalan dengan arah pandang Menparekraf Sandiaga Salahudin Uno dalam pengembangan pariwisata untuk mengimplementasikan
Inovasi, Adaptasi dan Kolaborasi menjadi kunci untuk menyambut pariwisata era baru pasca pandemi, yang mengedepankan aspek kualitas dan keberlanjutan lingkungan serta membawa manfaat pada usaha-usaha masyarakat, sehingga lapangan kerja terbuka seluas-luasnya” terang Wawan saat acara didampingi Sutrisno Eko Saputro Koordinator Area IV Direktorat Pengembangan Destinasi II.

Sulawesi Tenggara harus fokus memperkuat sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dengan berkontribusi memulihkan ekonomi Indonesia melalui keunggulan produk dan layanan seperti Mengembangkan Destinasi Pilihan, Memperkuat Produk Unggulan, Meningkatkan Layangan Unggulan, Berkelanjutan, dan Pembangunan Ekonomi lanjut Wawan.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memberikan rekomendasi dalam pengembangan desa wisata di Sulawesi Tenggara diantaranya mengimplementasikan Inovasi, Adaptasi, dan Kolaborasi dengan semangat GERCEP gerak cepat, GEBER gerak bersama, dan GASPOL gali semua potensi menjadi lapangan pekerjaan, dan mengimplementasikan SINAKODA, dan memperkuat integrasi dan sinergitas di lingkungan Pemerintah Daerah, OPD, dan masyarakat di Sulawesi Tenggara.

Kadispar Provinsi Sultra, Belli mengatakan terima kasih atas dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang telah mengapresiasi, mendorong dan mendukung program percepatan pengembangan pariwisata di Sultra. Ini sebagai momentum kebangkitan pariwisata khususnya di Sultra dengan mengoptimalkan geliat potensi desa wisata. “Dengan akselerasi saya yakin percepatan sektor parekraf akan bangkit dan tumbuh serta memberi dampak nilai tambah ekonomi masyarakat untuk terwujudnya kesejahteraan”. Tutup Belli***