Tingkatkan Keterampilan Menulis, Kemenparekraf Gelar Bimtek Writerpreneur untuk pelaku ekraf di Palu

oleh -1,447 views
oleh

PALU – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Writerpreneur untuk pelaku ekonomi kreatif Subsektor Penerbitan di Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Acara yang diselenggarakan pada Jumat 8 April 2022 di Hotel Best Western Plus Coco Palu itu, terdapat 100 orang peserta yang mengikuti kegiatan pelatihan ini.

Plt Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Frans Teguh mengapresiasi kreativitas para pelaku ekonomi kreatif, terutama subsektor penerbitan. Menurutnya, kreativitas seorang penulis tak dapat dibatasi oleh apapun, termasuk pandemi Covid-19.

“Saya yakin kreativitas tanpa batas, inovasi-inovasi brilian selalu menjadi kekuatan bangsa kita dan memastikan kembali kita selalu produktif. Saya kira ini kekuatan kita bersama,” kata Frans.

Frans mengatakan, Kemenparekraf/Baparekraf selalu berupaya mendorong dan memfasilitasi para penulis untuk terus mengasah kreativitas dan berkreasi dalam menciptakan karya.

Direktur Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Erwita Dianti berharap, kegiatan ini dapat meningkatkan kapasitas SDM dan dapat meningkatkan keterampilan atau teknik penulisan serta kewirausahaan.

“Tentu saja hal ini menjadi bagian dalam rangka pemulihan dan pembukaan peluang kerja dan usaha bagi Pelaku Ekonomi Kreatif Subsektor Penerbitan (Bidang Penulisan) yang unggul dan berdaya saing pada era digital di kota Palu dan sekitarnya,” kata Erwita.

Dalam sambutan saat membuka acara, Koordinator Edukasi III, Direktorat Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif, Kemenparekraf/Baparekraf, Toar RE Mangaribi menjelaskan, kegiatan Bimtek Writerpreneur bagi pelaku subsektor penerbitan ini, diharapkan dapat memotivasi para writerpreneur milenial untuk tidak saja berkarya secara produktif dan kreatif, tetapi juga dapat menjadi sumber penghasilan serta menginspirasi orang-orang di sekitarnya dan daerahnya, serta dapat menampilkan karya terbaiknya.

“Diharapkan tidak saja literasi dan menulis yang meningkat, tetapi dapat lahir penulis-penulis berbakat yang berasal dari kota Palu dan sekitarnya,” kata Toar.

Menurut Toar, menulis memiliki peluang yang cukup besar dalam pengembangan sektor ekonomi kreatif. Sebab, kata dia, belakangan ini semakin banyak muncul penulis muda yang andal yang berkontribusi terhadap pembangunan kepariwisataan nasional dan ekonomi kreatif.

“Untuk menghasilkan karya terbaik, mana tentu kita harus memiliki dasar yang kuat dalam mengembangkan cakrawala berpikir yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Nah, bimtek ini adalah upaya untuk membangun kesadaran tersebut,” kata Toar.

Dikatakannya, penerbitan sebagai subsektor ekonomi kreatif sebagai suatu usaha mengelola informasi dan daya imajinasi untuk membuat konten kreatif yang memiliki keunikan tertentu yang dituangkan dalam bentuk tulisan, gambar atau audio atau kombinasi seluruhnya. “Nantinya akan diproduksi untuk konsumsi publik melalui media cetak, elektronik, atau media daring untuk mendapatkan nilai ekonomi, sosial, seni dan budaya yang lebih tinggi,” ujar Toar.

Subkoordinator Edukasi III B Kemenparekraf/Baparekraf, Romualdi Maria Lies menjabarkan, selain melaporkan jumlah peserta yang ikut dan tempat pelaksanaan kegiatan, dalam laporan penyelengaraan disebutkan kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas SDM.

Harapannya, kata Lies, dengan mengikuti kegiatan ini para peserta mampu meningkatkan keterampilan atau teknik penulisan serta kewirausahaan dalam rangka pemulihan dan pembukaan peluang kerja serta usaha bagi Pelaku Ekonomi Kreatif Subsektor Penerbitan (Bidang Penulisan) yang unggul dan berdaya saing pada era digital di kota Palu dan sekitarnya.

“Tentu dengan kapasitas mumpuni, maka daya saing juga semakin baik. Dengan begitu segala peluang yang terbuka dapat dimanfaatkan dengan baik,” kata Lies.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tengah, Diah Agustiningsih menuturkan, sub sektor penerbitan saat ini mengalami pergeseran makna, ruang lingkup, bahkan karakteristik proses dan model bisnis seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

“Melalui kegiatan ini kami memberikan apresiasi yang sangat tinggi kepada Kemenparekraf/Baparekraf. Semoga melalui kegiatan ini dapat mendorong pelaku ekonomi kreatif lebih meningkatkan ide kreatifnya,” kata dia

Pada bimtek ini peserta diajak membuat sebuah storytelling tentang daya tarik pariwisata di Sulawesi Tengah yang langsung dibimbing oleh Kirana Kejora, seorang novelis yang novelnya sudah banyak diadaptasi menjadi film. Bimtek ini dipandu juga oleh Moh Isnaeni Muhidin, yang biasa disapa Kak Neni, seorang pegiat literasi, juga pendiri Yayasan Nemu Buku Palu.(*)