Ditjen PSP-PLN Bersinergi Meningkatkan Produktivitas Pertanian

oleh -689 views
oleh

JAKARTA – Direktorat Jenderal (Ditjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian menjalin kerjasama dengan PLN untuk meningkatkan produktivitas pertanian.

Hal ini dilakukan dalam Webinar Listrik dan Produktivitas Usaha Tani melalui aplikasi Zoom, Jumat (4/9/2020).

Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, konsep pertanian kedepan akan fokus pada Produksi dan Produktivitas, Rendah Biaya, Ekspansi Pertanian serta Mekanisasi dan Research.

“Untuk itu, Kementan akan terus berupaya untuk meningkatkan produktivitas, produksi dan ekspor serta peningkatan populasi ternak untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh negeri,” katanya.

Sementara Dirjen PSP Kementan, Sarwo Edhy, mengatakan pertanian ke depan harus berbiaya rendah dan menggunakan modernisasi pertanian.

Sehingga, efektif dan efesien dalam seluruh proses usaha tani. Dalam ekspansi pertanian Kementan juga fokus dalam mengoptimasi pemanfaatan lahan dan penyediaan air.

“Kementan terus mendorong untuk pengelolaan irigasi dengan menggunakan sumber energi yang ramah lingkungan dan rendah biaya. Ada tingkat efesiensi yang terjadi 50 – 60 % bila kita menggunakan sumber listrik untuk petani, daripada menggunakan sumber energi lain seperti bensin,” katanya.

Sedangkan Sekretaris Ditjen PSP, Gunawan, mengatakan sinergi program Ditjen PSP dengan PLN dilakukan agar dapat bersama sama dalam memfasilitasi infrastruktur pertanian, seperti untuk pemanfaatan air tanah guna peningkatan IP padi sawah.

“Air merupakan kebutuhan utama dalam sektor pertanian dalam usahanya. Kegiatan Pengembangan Sumber Air yang dilakukan dalam bentuk Irigasi Perpompaan dan perpipaan dengan memanfaatkan sumber air yang tersedia tentunya memerlukan dukungan kelistrikan untuk usaha tani dalam rangka peningkatan produksi pertanian,” jelasnya.

Gunawan menjelaskan, setelah mendapat dukungan listrik PLN, tugas Ditjen PSP selanjutnya adalah melakukan pengembangan sumber air (PSA).

“Kegiatan itu dilakukan dalam bentuk Irigasi Perpompaan dan perpipaan. Kita akan manfaatkan sumber-sumber air yang tersedia sebagai suplesi irigasi. Tujuannya tetap meningkatkan pasokan air irigasi untuk pertanian,” katanya.

Gunawan menambahkan, sebagai tindak lanjut Webinar ini perlu disepakati beberapa hal. Antara lain, PLN dapat lebih mudah memberikan dukungan kepada petani untuk dapat mengakses jaringan listrik. Khususnya untuk kegiatan budidaya pertanian dalam rangka meningkatkan efisiensi biaya produksi.

“Karena berdasarkan fakta di lapangan, penggunaan listrik untuk irigasi pertanian (irigasi perpompaan) dapat menghemat 60% – 65% biaya operasional jika dibandingkan dengan penggunaan pompa berbahan bakar minyak,” katanya.

Selain itu, lanjut Gunawan, jika dilihat dari sisi kelestarian dan keberlanjutan sumberdaya, penggunaan listrik untuk operasional pompa dapat mengurangi emisi gas karbon. Sehingga, lebih aman untuk lingkungan atau ramah lingkungan.

“Kementerian Pertanian melalui Ditjen PSP siap mendukung program Pemerintah dalam memperluas dukungan listrik. Khususnya, dalam peningkatan produktivitas usaha tani dalam bentuk layanan “Electrifying Agriculture”. Kita juga berharap program ini dapat bermanfaat dan memberikan nilai tambah kepada petani,” katanya.

Director of commerce and customer Management PLN,Bob Saril, mengatakan kelistrikan juga dibutuhkan dalam pekerjaan besar.

Khususnya mengembangkan optimasi pengembangan lahan rawa yang fokusnya pada tata kelola air. Seperti rehabilitasi irigasi, pembangunan pintu-pintu air, pengadaan pompa air, pembuatan pipa, pengolahan lahan dan bantuan alsintan.

“Listrik akan selalu hadir untuk meningkatkan produktivitas usaha tani,” ujarnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *