IP di Bungku Timur Morowali Meningkat Sejak Ada RJIT Kementan

oleh -650 views
oleh

SULAWESI TENGAH – Para petani di Desa Ululere, Kecamatan Bungku Timur, Morowali, Sulawesi Tengah, mulai merasakan dampak positif kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) yang dilakukan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian. Salah satu dampak yang terasa ada peningkatan indeks pertanaman.

Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, peningkatan indeks pertanaman sangat penting untuk mendukung peningkatan produksi.

“Peningkatan indeks pertanaman bisa dilakukan jika pasokan air ke lahan persawahan mencukupi. Hal itu kita pastikan dengan mengadakan kegiatan RJIT. Agar aliran air benar-benar bisa sampai ke petak-petak sawah,” katanya, Senin (4/10/2020).

Dirjen PSP Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy, mengatakan RJIT dilakukan untuk memaksimalkan aliran air di irigasi.

“Selain membenahi saluran irigasi, salah satu fungsi kegiatan RJIT adalah memaksimalkan aliran air. Sehingga luas areal tanam bisa bertambah dan tentunya akan mendukung peningkatan produksi,” katanya.

Kegiatan RJIT Kementan di Desa Ululere, Kecamatan Bungku Timur, Kabupaten Morowali, dikerjakan P3A Kamalo Maju dengan ketua Rusdin.

Sebelum ada rehabilitasi jaringan irigasi, lahan yang terairi seluas 15 hektare (Ha). Namun setelah ada kegiatan RJIT luas layanan menjadi 41 Ha, karena air lancar sampai pada bagian hilir lahan sawah

“Peningkatan terjadi pada Indeks Pertanaman (IP) tanaman padi sebelum kegiatan hanya 1 kali dalam 1 tahun atau IP.100. Setelah ada kegiatan RJIT, IP naik menjadi 2 kali dalam satu tahu atau IP 200,” katanya.

Kenaikan juga terjadi pada Provitas. Provitas yang awalnya 3,2 Ton/Ha, naik menjadi 3,5 Ton/Ha.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *