Kementan Fokus Tingkatkan Kualitas Petani

oleh -448 views
oleh

PARIGI MOUTONG – Untuk mengembangkan potensi pertanian, Kementerian Pertanian fokus meningkatkan SDM pertanian. Termasuk juga meningkatkan kualitas petani.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan peningkatan SDM menjadi turut fokus utama Kementan.

“Kementerian Pertanian ingin menghadirkan SDM-SDM unggul dan berkualitas yang bisa mendukung pengembangan pertanian. Oleh karena itu, Kementan memaksimalkan program-program pemberdayaan petani,” ujarnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, menyampaikan pentingnya peningkatan kualitas SDM.

“Faktor pengungkit utama dalam peningkatan produktivitas adalah SDM. Jadi, jika ingin meningkatkan produktivitas pertanian, harus tingkatkan dahulu kualitas SDM-nya,” katanya.

Dedi Nursyamsi mengatakan, peningkatan kualitas SDM ini juga dilakukan melalui program READSI.

“Oleh karena itu, Kelompok tani program READSI harus bisa menyerap ilmu sebanyak-banyaknya untuk diterapkan di lahan masing-masing,” katanya.

Melalui READSI, kelompok Wanita Tani Embun Pagi, di Desa Biga, Kecamatan Tomini, Kabupaten Parigi Mountong, melakukan pertemuan rutin.

Materi yang diangkat seperti Penguatan Literasi keuangan poktan (pentingnya mengelola keuangan poktan dan keuangan keluarga), Pentingnya akses KUR, Identifikasi potensi yg dimiliki poktan baik dari hasil pertanian maupun tidak untuk dijadikan Usaha Bersama poktan, Arisan & tabungan.

Hadir sebagai pemateri Wardiansyah sebagai Fasilitator. Menurutnya, permasalahan yang sering muncul dalam kelembagaan petani  masih rendahnya kualitas dalam mengelola usahatani secara efesien.

“Kemudian rendahnya kemampuan dalam menjalin kerjasama dengan pelaku agribisnis dan kelembagaan ekonomi pedesaan lainnya, masih lemahnya kapasitas kelembagaan petani dan kelembagaan ekonomi petani (belum berbadan hukum), masih terbatasnya akses petani terhadap sumber pembiayaan/permodalan dan pemasaran serta masih terbatasnya akses petani terhadap iptek dan informasi,” ujarnya.

Wardiansyah mengatakan, Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut agar menjadi poktan yang tangguh, yaitu melalui pemberdayaan kelompok.

“Target yang harus dicapai adalah pemberdayaan kelembagaan kelompok tani dengan mengembangkan potensi yang ada dalam individu menjadi kekuatan di dalam berkelompok sebab kita ketahui bersama pemberdayaan sumber daya manusia adalah kunci penting untuk meraih mutu suatu kelompok tani,” katanya.

Program READSI memberdayaan dedikasi dan komitmen yang tinggi sehingga kelompok tani bisa menjadi sangat efektif dalam mencapai tujuan-tujuannya secara berkualitas.

Aset yang paling berharga dari suatu kelompok tani adalah orang-orang yang bekerja di dalamnya yang ditunjukkan oleh pengetahuan, ketrampilan, sikap mental, kreatifitas, motivasi dan kemampuan bekerjasama yang mereka miliki.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *